/0/6688/coverbig.jpg?v=2b549a2a6472ff248b6848f3fc2699be)
"Meskipun merupakan gadis yatim piatu biasa, Diana berhasil menikahi pria paling berkuasa di kota. Pria itu sempurna dalam segala aspek, tetapi ada satu hal - dia tidak mencintainya. Suatu hari setelah tiga tahun menikah, dia menemukan bahwa dia hamil, tetapi hari itu juga hari suaminya memberinya perjanjian perceraian. Suaminya tampaknya jatuh cinta dengan wanita lain, dan berpikir bahwa istrinya juga jatuh cinta dengan pria lain. Tepat ketika dia mengira hubungan mereka akan segera berakhir, tiba-tiba, suaminya tampaknya tidak menginginkannya pergi. Dia sudah hampir menyerah, tetapi pria itu kembali dan menyatakan cintanya padanya. Apa yang harus dilakukan Diana, yang sedang hamil, dalam jalinan antara cinta dan benci ini? Apa yang terbaik untuknya?"
"Anda hamil, Nona Saputra. Selamat!"
Diana Saputra berjalan keluar dari rumah sakit dalam kondisi hampir pingsan, tapi ucapan dokter tadi tetap terngiang-ngiang di kepalanya.
Saat melihat laporan hasil tes kehamilan yang dipegangnya, wajahnya langsung ceria dan dia tersenyum.
Ini adalah tahun ketiga pernikahan Diana dan Ricky Fuadi.
Mereka tidak menikah atas dasar cinta tapi untuk memenuhi permintaan terakhir mendiang neneknya Ricky.
Namun, setelah menikah, Ricky adalah seorang suami yang luar biasa, dia melakukan semua hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang suami. Dia memastikan Diana menjalani kehidupan yang baik dan merawatnya dengan baik. Saat hari peringatan pernikahan mereka setiap tahunnya, dia meminta asistennya untuk mengirimkan sebuah hadiah pada Diana.
Dia memperlakukan Diana dengan rasa hormat dan penghargaan yang seharusnya diperoleh seorang istri.
Bagi orang lain, mereka terlihat seperti pasangan yang paling manis dan saling mencintai.
Akan tetapi, semua itu sangat jauh dari kenyataan.
Diana menyimpan rahasia mengenai Ricky tak pernah sekali pun mengucapkan "Aku mencintaimu" padanya selama tiga tahun kebersamaan mereka.
Namun, dia sangat bersemangat untuk menikahinya dan merasa cukup puas hanya dengan kehadiran pria itu dalam hidupnya dan kebersamaan dengannya. Dia berharap bahwa kebahagiaannya akan semakin bertambah karena kehamilan anak pertama mereka.
Diana menyimpan hasil tes kehamilannya dengan hati-hati lalu menekan nomor Ricky dengan penuh semangat.
"Diana."
Suara pria yang dalam dan menyenangkan terdengar menjawab panggilan telepon itu. Suaranya juga membawa kesan menenangkan.
Diana tak bisa menahan kegembiraannya, intonasi suaranya mencerminkan hal itu. "Ricky, ada berita yang ingin kusampaikan padamu!"
"Aku juga ingin mengatakan sesuatu padamu. Mari kita bicarakan nanti malam."
"Baiklah-"
Sebelum Diana menyelesaikan kata-katanya, panggilan telepon itu sudah diakhiri.
Dia merasa kebingungan selama beberapa saat, tapi rasa gembira karena kehamilan pertamanya segera menutupi rasa bingungnya.
Langit malam segera datang setelah matahari tenggelam di cakrawala.
Lampu-lampu menerangi Vila Samudra.
Diana menyiapkan makanan kesukaan Ricky sambil menunggunya pulang ke rumah.
Tak lama kemudian, dia mendengar suara mobil terparkir di depan rumah.
Jantung Diana berdegup kencang dan dia segera berdiri untuk menyambut suaminya.
Saat itu, pintu terbuka dan seorang pria bertubuh tinggi masuk ke dalam rumah.
Ricky selalu berpakaian rapi dan formal. Dia memakai setelan jas abu-abu, kemeja putih yang rapi dan sebuah dasi yang elegan.
Dagu yang terdefinisi dengan baik dan hidung yang mancung membuatnya terlihat sangat jantan. Kacamata berbingkai emas yang dipakainya memberi kesan dingin dan arogan.
"Kamu sudah pulang. Kita makan malam dulu, ya?" saran Diana sambil tersenyum. Tanpa sadar, dia mengulurkan tangannya ke arah Ricky. Namun, ternyata pria itu mengangkat tangannya hanya untuk memeriksa waktu. Diana tersipu malu karena diabaikan dan tangannya terhenti di udara.
"Sudah cukup larut. Kamu belum makan?" Alis Ricky mengernyit.
"Kamu bilang, malam ini ...." Diana hendak mengatakan sesuatu tapi mengurungkan niatnya setelah berpikir kembali. Lalu dia bertanya, "Apa kamu sudah makan malam?"
Pandangan Ricky mengembara ke arah ruang makan dan menatap beberapa hidangan yang sudah disiapkan dengan rapi di atas meja.
"Belum."
Setelah selesai berbicara, dia segera berjalan ke arah meja makan.
Diana menarik napas puas dan tersenyum, lalu mengikutinya ke meja makan. Mereka duduk dan siap untuk makan malam.
Diana sudah bekerja keras di dapur selama berjam-jam dan kini dia merasa sangat lapar.
Setelah menyuapkan makanan ke dalam mulutnya beberapa kali, dia menyadari bahwa Ricky hanya diam saja dan menatapnya dalam-dalam.
Setelah tatapan mereka bertemu, Ricky mulai membuka pembicaraan.
"Diana, mari kita bercerai."
Diana menjatuhkan garpu yang dipegangnya ke atas meja. Dia masih duduk di kursinya, seperti sedang menahan keterkejutannya.
Ricky terdiam, memberi waktu pada Diana untuk memahami berita yang baru saja dia sampaikan.
Bahkan suara jarum yang terjatuh ke atas lantai meja makan pun bisa terdengar dengan jelas.
Keheningan yang menegangkan tersebut dibuyarkan oleh bunyi sebuah pesan masuk.
Diana melirik ke arah ponselnya dan melihat sebuah pesan dari Irna Rambaya, yang telah menjadi sahabatnya selama bertahun-tahun.
"Aku bertemu dengan Ricky dan Lili di acara seni hari ini! Awasi suamimu. Jangan biarkan Lili si jalang itu merebutnya darimu."
Diana menatap layar ponselnya kebingungan. Dia berkedip dengan keras dan tiba-tiba air mata yang panas mengalir ke pipinya.
Beberapa saat kemudian, dia tersenyum pahit.
Hal itu cukup menjelaskan mengapa dia merasa curiga bahwa ada sesuatu yang salah dengan Ricky hari ini. Tak mengherankan kenapa dia tidak pulang ke rumah tadi malam.
Baru sekarang Diana mengerti mengapa Ricky bertingkah aneh.
'Apa yang harus kulakukan, Irna? Dia sudah berhasil mengambil Ricky dariku,' pikir Diana dalam hati. Dia memejamkan mata kuat-kuat untuk menahan air mata yang mengancam untuk keluar.
Dia merasa ada sebuah pisau yang menghujam jantungnya, tapi dia berhasil mengendalikan diri dan tersenyum lemah. "Apa kamu menceraikan aku karena Lili?"
Ricky tak menjawab pertanyaannya, dia hanya menatap ekspresi datar di wajah Diana.
Sepatah Kata, Jangan pernah bengong dan tertegun-tegun jika belum selesai membaca kisah yang sangat AGAK LAEN dan super unik dalam novel ini. Mungkin banyak yang tidak terpcaya jika cerita ini lebih dari 58,83% merupakan KISAH NYATA, 24,49% Modifikasi Alur dan 16,68% tambahan halu sebagai variasi semata. Buktikan saja keunikan kisah dalam novel ini. Jangan mengatakan gak masuk akal jika belum tahu bahwa hal itu bisa terjadi kapan dan dimanapun juga
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Riani sangat menyayangi pacarnya. Meskipun pacarnya telah tidak bekerja selama beberapa tahun, dia tidak ragu-ragu untuk mendukungnya secara finansial. Dia bahkan memanjakannya, agar dia tidak merasa tertekan. Namun, apa yang pacarnya lakukan untuk membalas cintanya? Dia berselingkuh dengan sahabatnya! Karena patah hati, Riani memutuskan untuk putus dan menikah dengan seorang pria yang belum pernah dia temui. Rizky, suaminya, adalah seorang pria tradisional. Dia berjanji bahwa dia akan bertanggung jawab atas semua tagihan rumah tangga dan Riani tidak perlu khawatir tentang apa pun. Pada awalnya, Riani mengira suaminya hanya membual dan hidupnya akan seperti di neraka. Namun, dia menemukan bahwa Rizky adalah suami yang baik, pengertian, dan bahkan sedikit lengket. Dia membantunya tidak hanya dalam pekerjaan rumah tangga, tetapi juga dalam kariernya. Tidak lama kemudian, mereka mulai saling mendukung satu sama lain sebagai pasangan yang sedang jatuh cinta. Rizky mengatakan dia hanyalah seorang pria biasa, tetapi setiap kali Riani berada dalam masalah, dia selalu tahu bagaimana menyelesaikan masalahnya dengan sempurna. Oleh karena itu, Riani telah beberapa kali bertanya pada Rizky bagaimana dia bisa memiliki begitu banyak pengetahuan tentang berbagai bidang, tetapi Rizky selalu menghindar untuk menjawabnya. Dalam waktu singkat, Riani mencapai puncak kariernya dengan bantuannya. Hidup mereka berjalan dengan lancar hingga suatu hari Riani membaca sebuah majalah bisnis global. Pria di sampulnya sangat mirip dengan suaminya! Apa-apaan ini! Apakah mereka kembar? Atau apakah suaminya menyembunyikan sebuah rahasia besar darinya selama ini?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?