Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Awan Biru
Awan Biru

Awan Biru

5.0
1 Bab
41 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Cerita ini mengangkat tokoh utama wanita yang berhasil merubah karakternya setelah bertemu dengan seseorang. Wanita dengan nama sapaan Lila ini awalnya begitu pendiam, malas berada diantara banyak orang, enggan bersosialisasi, dan cukup tertutup. Namun karena ia harus menjaga imej agar tidak dikira sombong, Lila perlahan menunjukkan dirinya yang mulai berubah. Ia juga berhasil menghilangkan pandangan buruk teman-temannya mengenai Lila. Ini karena Lila selalu datang paling akhir setiap mengikuti berbagai acara. Saat itu Lila bertemu dengan sosok pria berambut lurus yang memiliki tanda lahir di lehernya. Disinilah kehidupan Lila mulai berubah. Pria tersebut mampu membuatnya terpesona hingga Lila mau memberikan hati yang selama ini tak pernah terbuka untuk lawan jenis. Kira-kira bagaimana perjalanan keduanya sampai bisa menjadi sepasang kekasih? Selamat mengikuti kisah "Awan Biru" Author : Ana_Krist

Bab 1 Kenangan Tahun Lalu

'Andai ada seorang lelaki yang dekat denganku, pasti aku tidak akan datang sendiri ke acara buka bersama yang diadakan teman SMA ku.'

Aku sebenarnya malas untuk menghadiri reuni yang berkedok buka bersama. Memang sih ini momen yang pas setelah sekian lama tak berjumpa satu sama lain. Tapi pengalamanku setelah aku ikut buka bersama dengan teman SMP setahun lalu, acara ini berubah menjadi ajang pamer pencapaian.

Ada yang menceritakan kesuksesannya dalam bidang pekerjaan, menjadi pegawai tetap di sebuah perusahaan, menjadi abdi negara, bahkan bekerja di luar negeri.

Semua nampak keren dengan job masing-masing, dan ini mampu membuatku iri.

"Ah, apa hanya aku yang saat ini belum jadi apa-apa?"

Oh, gadis yang malang. Aku masih saja menyusahkan kedua orang tuaku. Meskipun aku ini anak tunggal, namun aku merasa menjadi beban bagi ayah dan ibu.

Aku selalu saja menghabiskan uang mereka untuk keperluanku hingga saat ini aku menempuh semester akhir di kampus.

Menurut kalian aku ini seperti apa?

Hehehe, sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan keramaian. Semua ini karena terpaksa. Biar orang-orang tak menganggapku sombong, dan itu bukanlah diriku.

Aku sudah bersiap sejak pukul empat sore. Yah, aku tak mau kejadian setahun lalu terulang lagi. Duh, aku hanya ingin menutup wajahku jika teringat peristiwa kala itu.

Bisa-bisanya aku salah masuk warung makan. Aku langsung nimbrung dengan orang-orang berpakaian senada berwarna merah marun.

"Wah, sepertinya hanya aku yang terlambat." Ucapku dalam hati.

Aku menyapa mereka dengan berkata, "Hai girls."

Pandangan mata itu langsung terpana kearahku. Aku seketika merubah raut wajahku yang ramah.

Semua orang yang berada di meja itu seperti heran melihatku. Ya, aku masih ingat nomor meja tersebut 25. Berada paling ujung sebelah kiri.

Hingga saat itu salah seorang menegurku dengan bertanya, "Maaf, mbaknya siapa ya?"

Pertanyaan ini cukup membuatku malu untuk menjawabnya. Wajah-wajah asing itu seolah memberondong pertanyaan yang sama. Aku kemudian balik bertanya.

"Em, ini bukan grup abu-abu Eks 2018 ya?" Tanyaku mencoba memastikan.

Penjelasan salah satu wanita disana membuatku tak bisa menahan perasaan malu ku. Aku seakan tak dapat berjalan saking setelah mendengar semuanya.

"Sepertinya mbak salah alamat. Ini bukan grup abu-abu mbak. Ini angkatan SMP 2016."

Apa kalian tahu bagaimana perasaanku saat itu, aku segera keluar dari sana menuju parkiran. Aku kembali membuka hp dan membaca setiap chat yang masuk di grup abu-abu tersebut.

"Pengumuman...

Acara buka bersama akan diadakan h-7 sebelum lebaran. Dimohon kesediaan teman-teman penghuni grup Abu-abu untuk hadir dan mendukung kelancaran acara ini.

Tempat : Warung makan Bambo cabang 2

Jam : 16.30 - selesai

Biaya : Tanggung kepala masing-masing

Nb. Jika tidak bisa hadir, wajib menyertakan alasan dan mengisi kas sebesar Rp.100.000

Terimakasih."

Pantas saja aku salah belok kesini, ternyata acara bukber di warung makan yang sama hanya saja cabang 2. Aku mampir ke cabang 1.

"Lila, kenapa hal sepele saja bisa luput begini. Aku telat lagi deh. Fokus dong sayang! Masa nggak bisa bedain Bamboo 1 sama Bamboo 2."

Aku jadi panik dan perasaanku mulai tak tenang. Namun aku berusaha untuk menguasai diriku. Berjalan perlahan dengan kecepatan 30 hingga 40 km/jam.

Hingga aku tiba di lokasi yang sebenarnya, aku mendapat ejekan dari teman-temanku.

"Wuih, putri solo baru datang nih. Dari dulu sampai sekarang sama saja ya tak ada yang berubah."

Sindiran yang memang benar adanya. Aku selalu saja datang paling akhir. Acara bukber saja aku masih telat. Bahkan saat itu bersamaan dengan adzan magrib berkumandang.

Ditambah saat itu semua temanku datang bersama orang asing disampingnya. Bisa dibilang teman lelaki sih, pacar lebih tepatnya. Udah dateng telat, sendirian lagi.

Banyak yang menertawakanku karenanya. Puas-puasin sajalah. Aku memang belum mau membuka hatiku untuk seorang pria. Entah mengapa aku masih nyaman dengan statusku yang masih jomlo. Aku belum ingin pusing karena perbedaan dua hati yang disatukan.

Biarlah semua menikmati masa muda dengan orang asing disampingnya. Aku tetap bahagia dengan keadaanku sekarang.

Balik lagi, kejadian itu takkan terulang. Nggak mau pokoknya terulang lagi. Hari ini aku harus buat teman-temanku kaget karena melihatku datang paling awal. Tak ada salahnya kan kalau berubah ke arah positif. Aku hanya ingin merubah imej yang melekat pada diri teman-teman mengenai diriku.

Aku akan buktikan bahwa saat ini aku bukanlah Lila yang dulu. Selalu datang terlambat, tak pernah bersosialisasi, dan cenderung menutup diri.

Lila saat ini menjadi gadis ceria, welcome, dan datang paling awal. Aku akan buat kalian semua terkejut melihatku.

Walaupun masih belum memiliki kekasih hati. Em, sepertinya aku masih malang jika urusan cinta. Tak ada seorang pria yang mau mendekatiku bahkan mengutarakan perasaannya. Apa mungkin sikapku yang terlalu kaku?

Aku segera menyelesaikan riasan wajahku. Sederhana sih, tidak terlalu tebal. Namun aku memakai semuanya. Dari pensil alis, eye liner, eye shadow, lipstik, untuk melentikkan bulu mata juga tak lupa aku pakai. Aku hanya ingin terlihat berbeda di mata teman-temanku.

Gadis yang selama ini terlihat biasa-biasa saja harus menunjukkan betapa kalian salah menilaiku selama ini. Aku juga mampu untuk menjadi wanita perfect dan menarik.

Aku memilih setelan jeans dan baju lengan panjang berwarna putih. Rambut lurus sebahu, aku gerai begitu saja tanpa pernak-pernik. Menurutku riasan wajahku sudah cukup mendukung penampilanku.

Aku juga memakai heels berwarna hitam agar kelihatan lebih feminim. Minyak wangi adalah benda terakhir yang aku gunakan untuk membuat penampilanku kece.

Bersih, wangi, feminim, anggun. Ah, tak henti-hentinya aku memuji diriku sendiri yang terlihat jelas dari kaca rias di dalam kamarku.

Aku kini siap untuk bertemu semua teman-teman SMA. Lila sudah berubah menjadi wanita cantik dan anggun seperti wanita pada umumnya.

Oh iya, jam tangan yang tergeletak di meja kamar segera aku raih dan aku sematkan pada pergelangan tanganku. Aku sudah terlihat sempurna kali ini.

Ibu yang melihatku mulai menaruh curiga. Beliau segera bertanya padaku.

"Mau kemana dek?"

Panggilan ibu memang belum berubah sejak aku masih kecil. Meskipun aku ini anak tunggal, ibu memanggilku dengan sebutan 'Dek'.

Ok lah, panggilan sayang dari seorang ibu pada anaknya.

"Mau bukber bu."

"Tumben jam segini sudah siap?"

Jelas ibu heran, karena biasanya aku selalu siap ketika jam 5. Kali ini baru pukul 4 aku sudah siap dengan segala tampilan di tububku.

"Acaranya dimulai jam setengah 5 bu. Lila nggak mau telat lagi sih. Makanya sudah siap berangkat."

"Ya sudah, hati-hati ya dek!"

Aku berpamitan dengan bapak dan ibuku. Aku merasa sore itu aku harus menjadi yang pertama dan melihat satu-persatu temanku datang.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 1 Kenangan Tahun Lalu   07-12 18:34
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY