/0/21154/coverbig.jpg?v=c2835f25ab9d458a0e17f5115dd93e12)
Bagi yang belum cukup umur, DILARANG KERAS Membaca Cerita ini, karena banyak sekali adegan Dewasa. Mohon Bijak Dalam Membaca.⚠️ Menceritakan seorang anak muda, yang terjerumus kedalam lubang hitam, hingga akhirnya, pemuda tampan kecanduan seks dengan Guru dan keluarganya sendiri.
Saat ini, Alan sedang bersiap-siap di dalam kamarnya, karena sebentar lagi, Alan harus secepatnya berangkat ke sekolah.
Di Sekolah, Alan mendapatkan julukan dari gurunya. "Tampang Konglomerat Tingkah Laku Melarat."
Alan tidak tahu kenapa gurunya menjuluki Alan seperti itu, mungkin karena Alan sering bolos dan zonk soal pelajaran Matematika.
Perjalanan dari rumah ke sekolah hanya memakan waktu 10 menit.
Setibanya disekolah, Alan masuk ke ruang kelas lalu duduk di pojok paling belakang.
Alan sangat membenci pelajaran matematika, karena setiap pelajaran matematika, Alan selalu di panggil ke depan oleh gurunya yaitu Bu Elissa.
Tak lama terdengar suara Bell masuk.
Kriiing... Kriiing...! Begitulah kira-kira suara Bell nya.
Mendengar suara Bell, semua murid kembali duduk di kursinya masing-masing, sehingga terlihat sangat rapi.
Beberapa saat kemudian, Bu Elissa masuk keruangan lalu duduk di kursi kebesarannya.
"Selamat pagi ibu guru." Sapa semua murid keroyokan.
"Pagi juga semuanya." Balas Bu Elissa dengan senyum manisnya.
Bu Elissa langsung memulai pelajarannya, lalu menulis soalnya di Papan tulis.
Setelah selesai menulis soalnya, Bu Elissa meminta semua muridnya untuk menyelesaikan tugasnya.
"Baik anak-anakku kalian salin di buku, setelah itu kalian kerjakan soalnya, kalau sudah selesai tolong kumpulkan tugasnya di meja saya." Kata Bu Elissa lalu duduk kembali di kursi kebesarannya.
Bu Elissa, terkenal guru yang paling cantik di sekolah, banyak sekali siswa yang membicarakan Bu Elissa, bukan hanya cantik, Bu Elissa juga memiliki body yang sangat aduhai.
Setiap pelajaran matematika. Semua anak pria otaknya mesum semua, dan tidak pernah fokus dengan pelajarannya, karena yang mereka lihat isi di dalam seragamnya Bu Elissa.
Setelah selesai mengerjakan soalnya, Alan mengumpulkan tugasnya. Walau hasil contekan dari temannya.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara Bu Elissa memanggil Alan. Dan Alan sudah langganan di panggil Bu Elissa, karena Alan terkenal sering menyontek setiap pelajarannya.
"Alan, coba kedepan dulu." Pinta Bu Elissa yang sudah siap mengintrogasi Alan.
"Benarkan dugaanku, dia benar-benar sentimen. Masa setiap pelajarannya, aku terus yang dipanggil, siap-siap deh dipermalukan di depan publik." Batin Alan.
"Alan, kamu nggak denger saya ngomong?" Tanya Bu Elissa lalu matanya melotot menatap Alan, karena Alan tidak mengikuti perintahnya.
"Iya bu." Alan bangkit dari kursinya, lalu pergi ke depan menghadap Bu Elissa.
Alan pun sudah pasrah dipermalukan, karena ini bukan pertama kalinya Alan dipanggil ke depan, dan hampir setiap pelajaran matematika, Alan selalu di panggil ke depan.
Setelah di depan, Alan berdiri menghadap semua teman-temannya.
Alan melihat semua teman-temannya terus tersenyum mengejek Alan, karena ia sudah tahu, sebentar lagi Alan akan mendapatkan hukuman dari Bu Elissa.
Bu Elissa kembali bicara.
"Barusan saya lihat jawabannya benar semua, Kamu sekarang sudah banyak kemajuan ya." Kata Bu Elissa lalu tersenyum manis menatap Alan, yang sedang berdiri di dekat papan tulis.
Alan sudah merasakan tanda-tanda bencana sudah mulai mendekat, sedikitpun Alan tidak senang mendengar pujian dari gurunya, Karena Alan merasa, sebentar lagi Bu Elissa akan membombardir nya di depan teman-temannya.
Alan hanya diam saja sambil menundukan kepalanya menatap lantai keramik, karena Alan tidak tahu harus berkata apa kepada gurunya.
Bu Elissa kembali berkata.
"Coba sekarang kamu kerjakan disini, agar teman-teman kamu bisa melihat cara perhitungannya dari mana." Ucap Bu Elissa, sukses membuat Alan jantungan.
Saat ini tubuh Alan terasa panas dingin, bahkan jantungnya sudah hampir lepas dari tempatnya, karena sebentar lagi bom atom akan segera meledak.
Bu Elissa menulis kembali soalnya di Papan tulis, setelah selesai, Bu Elissa mempersilahkan Alan untuk mengisi soalnya.
"Coba kamu kerjakan soal yang ini." Pinta Bu Elissa lalu kembali duduk di kursinya.
"Rasanya ingin secepatnya berakhir pelajaran ini, karena setiap pelajaran Matematika, sangat menguras sekali energiku." Batin Alan.
"Alan, cepat kerjakan." Kata Bu Elissa, karena melihat Alan terus berdiri mematung.
"I_iya Bu." Ucapnya sangat gugup.
Alan tidak tahu harus gimana, karena Alan sama sekali tidak mengerti pelajaran matematika, karena tidak ada cara lain, Alan terpaksa berpura-pura asal menghitung.
"Udah Bu." Ucap Alan, setelah selesai mengisi soalnya.
Bu Elissa langsung melihat hasilnya, namun setelah melihat hasilnya, Bu Elissa menggelengkan kepalanya.
Beberapa saat kemudian, semua murid berbondong-bondong menertawakan Alan. Bahkan saking gelinya, ada yang sampai menumpahkan iler nya ke mejanya.
"Aku sudah menduga hal itu akan terjadi, dan aku tetap tabah menghadapi cobaan ini." Batin Alan frustasi.
Bu Elissa kembali berkata.
"Di buku kamu jawabannya benar semua. Kenapa disini salah?" Tanya Bu Elissa sambil menggelengkan kepalanya, karena kecewa melihat Alan yang hanya dikaruniai memori 2 GB. Sehingga Alan selalu Loading saat pelajaran Matematika.
Mendengar itu, Alan hanya diam saja, karena tidak mungkin Alan mengatakan kalau semua itu ia dapatkan dari hasil google.
Bu Elissa kembali berkata.
"Ya sudah setelah pulang sekolah kamu menghadap keruangan saya, sekarang kamu boleh duduk." Ucap Bu Elissa penuh kecewa.
Alan terpaksa harus mengikuti perintahnya, Karena Bu Elissa sudah mengancam Alan, kalau sampai Alan tidak menuruti keinginannya, Alan tidak akan lulus sekolah.
Alan kembali duduk di kursinya, dan melanjutkan kembali pelajarannya.
4 jam kemudian terdengar suara Bell pulang...
Kriiing.... Kriiing... Suara bell.
Alan pun bersiap-siap, karena Bu Elissa sudah menunggunya diruangannya.
"Asik nih bisa berduaan sama Bu Elissa." Ucap Hendi mengejek Alan.
"Ah elu hen bisanya ngejek doang, bantu gua kek." Sahut Alan frustasi, karena Alan sudah tahu akan mendapatkan hukuman dari Bu Elissa.
"Gimana cara bantunya Lan?" Tanya Hendi sahabat Alan sambil cengengesan, karena merasa lucu melihat sahabatnya selalu di zolimi oleh Bu Elissa.
"Ia juga sih, nyesel gua pas pembagian otak nggak dateng, jadinya gini deh Loading terus." Ucap Alan penuh penyesalan.
"Hahaha... Salah elu sendiri main mulu." Sahut Hendi sambil tertawa.
Tiba-tiba trio macan datang mengejek Alan.
"Wiiiih.... Alan mau berduaan dengan guru terpopuler di sekolah kita nih." Kata Anna sambil berjalan menghampiri Alan.
"Apaan sih datang-datang malah ngejek, bukan nya bantuin kek." Sahut Alan merasa kesal, karena dari dulu Trio macan selalu mengejek Alan.
"Hati-hati loh Lan, dia kan janda." Sekarang Mela yang bicara.
"Gila lu ah, ya udah gua mau keruangan Bu Elissa dulu, takut dia nungguin gua." Ucap Alan lalu pergi menuju ruangannya Bu Elissa.
Saat ini semua murid dan Guru sudah pulang semua, yang tersisa hanya Alan dan Bu Elissa saja di sekolah.
Saat Alan tiba di depan ruangannya Bu Elissa, jantungnya berdetak sangat cepat. Alan pun sangat ragu untuk masuk ke ruangannya.
"Kalau terus-terusan seperti ini, sekolah seperti kayak di neraka." Batin Alan sambil mengatur nafasnya.
Alan terpaksa masuk ke ruangannya, karena ia ingin secepatnya pulang ke rumah.
Tok..tok..tok.. "Permisi Bu." Ucapnya sambil mengetuk pintu.
"Masuk." Teriak Bu Elissa di seberang pintu.
Setelah mendapatkan izin, Alan langsung mendorong pintunya, lalu masuk ke ruangannya Bu Elissa.
Cerita Khusus Dewasa... Banyak sekali adegan panas di konten ini. Mohon Bijak dalam Membaca. Basah, Tegang, bukan Tanggung Jawab Autor. Menceritakan seorang pria tampan, bekerja sebagai sopir, hingga akhirnya, seorang majikan dan anaknya terlibat perang diatas ranjang.
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."