Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Ranjang Kakak Ipar.
Ranjang Kakak Ipar.

Ranjang Kakak Ipar.

5.0
161 Bab
43.8K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Menikah untuk sebagian orang adalah suatu kebahagian namun, berbeda dengan Ayudia. Gadis cantik itu, dipaksa untuk menikahi kakak iparnya sendiri. Pernikahan yang terjadi nyatanya, membuat hidup Ayudia menderita. Aidan memperlakukan Ayudia bukan seperti seorang suami kepada istrinya. Pria itu dengan sangat tega menyiksa istri barunya begitu kejam. Aidan melakukan hal itu karena ingin membalas dendam, akibat kepergian sang istri pertama yang tak lain adalah kakak Ayudia. Pernikahan yang terjadi seperti neraka bagi Ayudia, dirinya dipaksa untuk melakukan apapun oleh Aidan. Bahkan perbuatan yang dilakukan oleh Aidan, menimbulkan sebuah trauma mendalam pada Ayudia. Mampukah Ayudia bertahan dengan pernikahan ini? Ada kebahagiaan yang datang pada hubungan mereka?

Bab 1 SUARA ANEH

Suara yang begitu berisik itu, benar-benar membuat Ayu sulit untuk tidur. Gadis itu sedikit terganggu dengan suara aneh tersebut. Lalu dirinya mulai beranjak dari tempat tidurnya, berjalan menuju luar hingga tanpa sengaja pintu kamar sang kakak terbuka. Dengan begitu rasa penasaran Ayu, berjalan menuju pintu tersebut dan ternyata ada sesuatu yang tidak boleh dilihat harus disaksikannya.

"Ahh … mas," desah Jasmine.

"Kamu begitu nikmat sayang!!" balas Aidan. Suara penyatuan dari keduanya membuat Ayu, terdiam untuk pertama kali baginya menonton secara langsung adegan panas yang begitu indah. Tubuh Aidan yang begitu seksi membuat Ayu bergetar, apalagi gerakan pria itu diatas tubuh sang kakak membuat dirinya semakin panas dingin, tidak ingin berlama-lama di depan pintu segera Ayu pergi namun, naas saat dirinya berjalan tidak sengaja Ayu menjatuhkan sesuatu dan hal itu membuat Aidan menoleh ke arah pintu.

"Tikus kecil!!" gumam Aidan ketika melihat siapa orang tersebut. Aidan tetap bergerak di atas tubuh istrinya, meskipun saat ini perut Jasmine sudah sangat besar namun, keduanya tidak bisa menahan gejolak di dalam diri mereka.

Hingga akhirnya keduanya sampai pada puncak kenikmatan, Jasmine terkulai lemas akibat pertarungan yang keduanya lakukan. Aidan lalu beranjak dari atas istrinya, pria itu mengambil selimut yang sempat terjatuh.

"Tidurlah Sayang," ujar Aidan. Jasmine yang memang sudah lelah hanya memperbaiki tempatnya dan mulai tertidur, sedangkan Aidan langsung menuju ke dalam kamar mandi.

Pria itu membasahi tubuhnya dengan air yang mengalir, saat ini pikiran Aidan benar-benar kacau akibat ulah Ayu. Jujur saja kehadiran Ayu di depan pintu, membuat Aidan sulit berkonsentrasi. Saat berada di atas tubuh sang istri, bukan bayangan Jasmine yang terlintas tapi bayangan sang adik ipar.

Tidak ada pria yang tidak tertarik dengan Ayu, memiliki tubuh yang begitu seksi dan berbeda dari Jasmine. Ayu adalah tipe wanita modern yang selalu mengikuti zaman, berbeda dengan Jasmine yang selalu tidak suka berlebihan. Keduanya memang cantik namun, keduanya juga memiliki perbedaan yang sangat jelas.

Sedangkan di dalam kamar Ayu terdiam di atas tempat tidurnya, dirinya tidak bermaksud melihat hal yang tidak baik saat itu namun, karena suara yang sangat berisik membuat Ayu jadi terpaksa melihatnya.

"Astaga, gue rasanya kok panas gini," ujar Ayu.

Jasmine adalah kakak dari Ayu, dirinya harus datang dari Malang ke Jakarta demi menemani sang kakak yang akan melahirkan beberapa hari lagi. Namun, baru sehari tinggal di rumah ini, Ayu sudah menyaksikan hal yang membuat dirinya begitu shock.

"Badannya Mas Aidan emang bagus banget," gumam Ayu. Wanita itu tanpa sadar mengucapkan hal seperti itu, hingga Ayu tersadar wanita itu segera menuju wajahnya. Pikiran yang tidak baik, di otaknya membuat Ayu lebih memilih untuk tidur.

***

Pagi harinya Ayu berusaha bersikap biasa saja, rumah yang ditinggali oleh sang kakak sangat besar. Wajar saja karena suami dari kakaknya adalah pengusaha sukses yang begitu hebat.

"Pagi kak," sapa Ayu. Jasmine yang sedang menyiapkan sarapan menoleh. Wanita yang terlihat sangat cantik meskipun tanpa riasan tersenyum ke arah Ayu.

"Pagi dek. Kamu udah bangun, duduk kita sarapan sebentar kakak selesaikan ini dulu," ujar Jasmine.

"Ada yang mau aku bantu, kak?" Jasmine langsung menggelengkan kepalanya, kakaknya ini memang tidak mau dibantu dalam melakukan apapun. Jasmine begitu mencintai adiknya, bahkan Jasmine rela melakukan apapun untuk sang adik.

Tak membutuhkan waktu lama, makanan yang sudah dimasak oleh Jasmine segera di bawa ke meja makan. Ayu hanya diam menatap kedua piring nasi goreng tersebut.

"Ayo makan dek. Kakak sengaja bikin, nasi goreng untuk kamu," ujar Jasmine.

"Kenapa cuman dua kak? Untuk Mas Aidan?"

"Mas Aidan udah berangkat, tadi subuh. Ada meeting sama rekan kerjanya di luar kota. Makanya kita cuman sarapan berdua," jelas Jasmine. Entah mengapa mendengar penjelasan dari Jasmine, membuat perasaan Ayu sedikit lega. Semua mungkin karena, kejadian semalam. Ayu sudah bertekad akan melupakan apa yang dirinya lihat.

Seperti ini, Jasmine yang hanya tinggal berdua dengan suaminya. Asisten rumah tangga tidak tinggal di rumah ini, mereka datang hanya dua hari sekali. Itulah kenapa kedua orang tua Aidan, meminta Ayu untuk menemani menantu mereka. Mama dan papa Aidan tidak ingin Jasmine seorang diri, jika Aidan sedang pergi ke luar kota.

Untunglah kuliah Ayu sudah selesai, dan hanya tinggal menunggu wisuda ditambah lagi masalah asmara Ayu yang sudah kandas. Membuat wanita itu, ingin melupakan masa lalunya. Sehingga dengan mudah, Ayu menyetujui hal ini untuk tinggal bersama dengan kakaknya sementara waktu.

Setelah selesai sarapan, tidak ada hal yang dilakukan oleh Ayu. Gadis manis itu, hanya duduk menemani sang kakak di ruang keluarga. Saat ini Jasmine sedang melakukan senam hamil sendirian dengan panduan televisi.

Ayu memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan oleh kakaknya. Bahkan ada beberapa gerakan yang menurut Ayu sedikit ekstrim namun, kakaknya bisa melakukan hal tersebut.

"Kak, emang kalau lagi hamil besar seperti ini, harus banget senam hamil?"

"Iya biar lahirannya lancar," balas Jasmine. Meskipun dirinya fokus akan, pandangan ke arah depan namun, Jasmine tetap menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Ayu.

Tiga puluh menit berlalu, Jasmine menyelesaikan kegiatannya. Wanita hamil itu, berjalan menuju ke arah Ayu dan duduk di dekat adiknya. Keringat mengalir dengan sangat deras, terlihat membasahi pakaian yang digunakan.

"Nih minum dulu, kak." Jasmine menerima air yang diberikan oleh adiknya, wanita hamil itu segera meminumnya dan kembali meletakkan cangkir tersebut ke atas meja.

"Kalau lagi hamil gini, harus banget banyak gerak ya kak?"

"Iya dek. Olahraga seperti senam hamil, itu penting supaya sih anak berada di jalan lahir. Senamnya juga harus sesuai arahan, biasanya kakak senam di tempat. Tapi karena Mas Aidan lagi banyak kerjaan jadinya di rumah aja."

Ayu menganggukan kepalanya ketika mendengar semua penjelasan yang sudah diucapkan oleh Jasmine. Ibu hamil itu juga menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan oleh wanita hamil dengan usia kandungan yang sudah mendekati masa melahirkan. Mendengarkan penjelasan dari sang kakak membuat Ayu begitu bersemangat, gadis manis itu menatap ke arah sang kakak dengan begitu bahagia.

"Kamu semangat sekali," ledek Jasmine.

"Iya dong kak. Ini itu edukasi, jadi nanti bisa aku terapkan ketika aku menikah dan hamil serta melahirkan," jawab Ayu. Mendengar hal itu, membuat Jasmine tersenyum dengan begitu lebar.

Jasmine mulai menjelaskan apa dan bagaimana untuk bisa mempermudah melahirkan seperti yang sekarang dirinya pelajari di kelas senam hamil. Ayu mendengarkan dengan seksama, sejak dulu Ayu begitu suka dengan urusan kedokteran namun, sebagai anak yang baik dirinya tidak bisa mengambil jurusan itu saat kuliah.

Alasan keluarganya simpel, tidak mau Ayu terlalu fokus kuliah dan melupakan jodoh karena dokter selalu menikah di usia yang lama menurut kedua orang tuanya.

"Di usia kandungan seperti kakak ini, berhubungan badan juga dianjurkan. Supaya jalan lahir lebih terbuka," lanjut Jasmine. Mendengar hal itu, membuat Ayu kembali teringat akan kejadian semalam. Segera dirinya langsung membuat bayangan tubuh kekar sang kakak ipar.

“Dek … dek, kamu kenapa kok diam aja.” Jasmine menggoyangkan tangan Ayu saat melihat sang adik terdiam tanpa merespon ucapan dari dirinya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 161 PESTA ANAK-ANAK (END)   10-31 17:08
img
1 Bab 1 SUARA ANEH
16/07/2022
2 Bab 2 KESALAHPAMAN
16/07/2022
3 Bab 3 RASA BERSALAH
16/07/2022
4 Bab 4 PENOLAKAN
16/07/2022
5 Bab 5 KEPERGIAN
16/07/2022
6 Bab 6 KEBENCIAN AIDAN
16/07/2022
7 Bab 7 KEPULANGAN RUBY
16/07/2022
8 Bab 8 PERGI BERSAMA
16/07/2022
11 Bab 11 TIDUR DILANTAI
16/07/2022
12 Bab 12 KAMAR PEMBANTU
18/07/2022
13 Bab 13 MASAKAN SAMPAH
18/07/2022
14 Bab 14 KEMESRAAN PALSU
18/07/2022
16 Bab 16 LASKAR SETIAWAN
19/07/2022
17 Bab 17 KEMARAHAN AIDAN
23/07/2022
18 Bab 18 PEKERJAAN BARU
24/07/2022
19 Bab 19 RUMAH MERTUA
24/07/2022
20 Bab 20 SATU RANJANG
24/07/2022
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY