/0/7714/coverbig.jpg?v=abfa39172a66c8f77a357e0be611862a)
Meisya terpaksa harus memberikan sesuatu yang berharga dalam dirinya demi mendapatkan uang untuk operasi ayahnya. Dan dia memberikannya kepada seorang lelaki, yang tak lain adalah kekasih dari sahabatnya sendiri--Mario namanya. Tetapi, berujung pada dirinya yang dimanfaatkan oleh lelaki itu sebagai pemuas hasratnya. "Ma-maksud lo? Gue nggak ngerti. Lo udah punya Pelangi. Buat apa lo menginginkan gue?" "Gue nggak menginginkan lo sebagai pacar, Meisya. Gue... " Mario menjeda ucapannya sejenak. "Gue cuma pengen lo jadi jalang gue. Tidur sama gue kapan pun gue minta."
"Gue... gue hamil, Kak," ucap Meisya pelan, namun masih terdengar jelas oleh lelaki yang berada di dekatnya saat ini.
Lelaki itu sontak tertawa mendengarnya. "Nggak mungkin, Sya! Kita selalu main aman. Gue selalu ngeluarinnya di luar. Kalau kelepasan di dalam juga, seharusnya nggak masalah. Lo rutin minum pilnya, 'kan?"
"Gue minum terus, kok, setelah berhubungan sama lo. Lo lihat sendiri gue selalu minum itu."
"Apa lo pernah main sama yang lain juga?"
"Nggak pernah!" seru Meisya murka. Enak saja menuduhnya sembarangan. "Cuma sama lo doang, Kak." Mario memang meminta Meisya hanya berhubungan dengannya saja, tapi dia sendiri malah berhubungan dengan perempuan lain. Mario selalu memakai pengaman ketika bersama yang lain, itu cara dia meyakinkan Meisya agar tetap mau berhubungan dengannya tanpa memakai pengaman. Sungguh, Meisya tak kuasa menolaknya. Karena lelaki itu punya sesuatu yang dia gunakan untuk mengancam Meisya agar selalu mau menuruti apa pun keinginannya.
"Sekarang gue harus gimana?? Ini anak elo, Kak," ujar Meisya dengan air mata yang sudah mulai menggenang. Dia tidak akan menggugurkan janin yang tidak berdosa ini. Melakukan hubungan intim di luar nikah saja, dia sudah sangat berdosa. Apalagi membunuh janin yang sama sekali tidak bersalah ini?
"Nikahi gue, Kak... " lirih Meisya. Dia memegang pergelangan tangan Mario-memohon pada lelaki itu.
Mario terdiam.
Meisya tertegun ketika Mario melepaskan tangannya perlahan, pikiran negatif tiba-tiba saja muncul dibenaknya. Apa Mario menolak untuk menikahinya?
"Sorry, Sya. Gue belum siap menikah. Lo tahu sendiri alasannya. Kalau pun gue ingin menikah nantinya, Pelangi lah yang akan gue nikahi. Bukan elo, atau perempuan mana pun... "
Meisya tersenyum kecut mendengarnya. Dia merasa sedih atas penolakan Mario yang enggan menikahinya padahal dia tengah mengandung darah daging lelaki itu sendiri. Pelangi lagi dan lagi... kenapa harus selalu ada nama Pelangi? Perempuan yang sangat dicintai Mario sepenuh hatinya. Tidak seperti Meisya atau perempuan lain, yang bagi Mario, hanya sebagai pemuas nafsunya.
Meisya memejamkan kedua matanya sejenak dan kemudian membukanya perlahan. Dia harus bisa mengontrol emosinya saat berbicara dengan Mario. Kalau dia emosi, masalah tak akan selesai, yang ada Mario akan ikutan emosi juga.
"Tapi, Kak... gimana dengan nasib anak kita?" Meisya tak dapat membendung air matanya yang mulai berjatuhan membasahi pipinya. "Dia butuh seorang ayah."
"Kita bisa membesarkannya bersama, tanpa harus menikah," ujar Mario enteng-membuat Meisya membekap mulutnya tidak percaya.
Meisya menggelengkan kepalanya. Bukan ini yang dia mau. Dia ingin membesarkan anaknya bersama dengan Mario dalam sebuah ikatan resmi. Apa kata orang kalau tahu dia hamil tanpa suami? Orang tua Meisya juga belum mengetahuinya. Entah bagaimana tanggapan kedua orang tuanya nanti. Kedua orang tuanya yang hidup dengan ekonomi pas-pasan itu, berharap banyak kepadanya. Mereka ingin Meisya sukses suatu hari nanti.
Sofia marwah wanita dengan hati yang tulus harus rela berbagi suami dengan sahabatnya Nurmala demi menolongnya yang kini hidup sebatang kara, dan juga lumpuh akibat kecelakaan yang telah merenggut dunianya dalam sekejap. Nizam suami Sofia terpaksa menikahinya karena terikat janji dengan almarhum Rifa'i sahabatnya untuk menjaga Nurmala. Dapatkah sofia meraih kebahagiaan setelah memutuskan untuk berbagi suami dengan wanita lain, atau malah penghianatan yang akan di dapatkan...
"Aku sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan Nenek. Aku akan menggantikan Silvia untuk menikahi Rudy, segera setelah aku mendapatkan uangnya." Ketika saudara perempuannya melarikan diri dari pernikahan, Autumn terpaksa berpura-pura menjadi Silvia dan menikahi Rudy. Satu-satunya keinginannya adalah bercerai setelah satu tahun. Rudy adalah pria yang sangat kaya dan berkuasa. Namanya telah dikaitkan dengan banyak wanita. Rumornya, dia punya pacar yang berbeda untuk setiap hari dalam setahun. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan jatuh cinta dengan satu sama lain.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Pernikahan tiga tahun tidak meninggalkan apa pun selain keputusasaan. Dia dipaksa untuk menandatangani perjanjian perceraian saat dia hamil. Penyesalan memenuhi hatinya saat dia menyaksikan betapa kejamnya pria itu. Tidak sampai dia pergi, barulah pria itu menyadari bahwa sang wanita adalah orang yang benar-benar dia cintai. Tidak ada cara mudah untuk menyembuhkan patah hati, jadi dia memutuskan untuk menghujaninya dengan cinta tanpa batas.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."