/0/8265/coverbig.jpg?v=86800dec9c218146d4c48dfea739c98c)
Kaifa tidak pernah menjadi anak kesayangan, padahal ia hanya ingin menjadi seperti anak perempuan lainnya. Disayang, dilindungi ketika dilecehkan. Tetapi, ia hanya menjatuhkan harapannya pada manusia. Kakak laki-lakinya yang seharusnya melindunginya malah hampir memperkosanya, ayahnya menjualnya demi melunasi utang, dan ibunya yang tidak peduli alias memilih diam. Ia rela menikah dengan bos di tempatnya bekerja sebagai asisten sekretaris pribadi CEO perusahaan asing.
Sepertinya terlalu muluk-muluk jika mengharapkan kehidupan nyaman dari orang lain. Karena seperti kata Ali bin Abi Thalib ra. bahwa paling pahit harapan itu memang berharap kepada manusia. Karena itu, menjadi manusia wajib bertanggung jawab atas kebahagiaannya masing-masing, bahkan memiliki suami pun yang menyempurnakan separuh agama belum tentu akan selalu bahagia. Kuncinya memang bersyukur dan ikhlas, karena tidak semua hal dalam hidup akan terjadi sesuai harapan.
"HEI! Kerja sana, masih di rumah aja!" teriak seorang pria berambut ikal cepak berkcamata dengan rokok di tangannya.
"Kaifa! Masak dulu! Aku laper buruan!" bentaknya untuk kedua kali yang tidak disambut siapa pun.
"Kaifa! Kamu tuli ha?! Buruan masak! Perempuan kok lelet, kamu dengar enggak sih!"
Perempuan berhijab keluar kamar dengan pakaian rapi untuk ke kampus, tetapi ia menuju dapur dengan diam tanpa bersuara. Tidak, perempuan yang mengenakan hijab biru wardah itu tidak bisu, tidak juga tuli seperti kata pria yang membentaknya sedari pagi.
"Nggih," jawabnya pelan yang mungkin tidak didengar oleh siapa pun kecuali dirinya sendiri.
Enggan menjawab apa pun karena ia tak ingin jawabannya menjadi penyebab keributan di pagi hari. Perempuan bernama lengkap Kaifa Zulfa Maharani itu tak ingin mood-nya semakin hancur karena pria yang merupakan kakak kandungnya.
Segera menuju dapur dan memasak kangkung yang ia petik dari kebun mungil di depan rumahnya. Kebun mungil yang diurusnya menjadi usahanya untuk menghemat uang belanja tiap harinya. Meski upaya penghematan yang utama ia lakukan adalah sering berpuasa. Waktu ia makan dalam satu minggu bisa dihitung dengan jari.
Setelah memasak, ia segera mengambil tasnya dan mengabari seorang kawan untuk berangkat ke kampus bersama. Tak lupa pula menggunakan cadar hitam yang setia ia pertahankan apa pun cibiran orang lain terhadapnya.
Kaifa tak punya kendaraan yang bisa digunakan, meski ia harus membayar cicilan motor setiap bulannya. Namun, ia tidak punya kesempatan untuk menaiki kendaraan yang ia bayar dengan jerih payahnya bekerja. Ia bersyukur karena memiliki teman satu kelas yang rumahnya sejalan dan bersedia membarenginya pergi-pulang ke kampus.
"Ibu, Kaifa berangkat ke kampus dulu. Tadi sudah masak cah kangkung sama goreng tempe," pamitnya pada ibunya, perempuan berusia setengah abad yang disayanginya. Ketika melihat kerut-kerut tanda penuaan di wajah ibunya, ia selalu berdoa agar ibunya diberikan umur panjang sehingga ia punya waktu berbakiti lebih lama.
Kaifa tersenyum dan menyambut tangan ibunya dengan ciuman takzhim.
"Assalammualaikum, Bu."
Namun, memang harapannya yang terlalu tinggi pada keluarganya, ia selalu terluka oleh harapannya sendiri. "Iya. Waalaikumussalam."
Perempuan bersurai hitam yang digelung itu menjawab Kaifa tanpa menatap putrinya. Sibuk dengan gawai di tangan dan sesekali tertawa, entah apa yang ditertawakannya. Kaifa hanya tersenyum dan melanjutkan langkahnya berangkat ke kampus.
"Kaifa!" panggil ibunya membuat Kaifa semringah. Sekilas ia berpikir apakah Ibunya akan tersenyum dan berkata untuk hati-hati di jalan, atau bahkan lebih dari itu. "Sudah masak belum buat Mas Adhi-mu? Katanya mau keluar sama temennya kasihan kalau belum sarapan."
Kaifa menelan ludahnya yang terasa sulit, rasanya lebih pahit daripada harus minum temulawak sekali teguk. Hatinya terus terluka oleh hal-hal kecil yang selalu ia dambakan, entah sejak kapan semua perlakuan itu mulai begitu terasa. Sampai ia melupakan memori masa kecil yang semakin hari semakin tertutupi dengan kenangan menyakitkan tak terelakkan.
Ia mengangguk, "iya Bu sudah masak kan tadi, cah kangkung sama tempe goreng."
"Enggak ada lauk yang lain tah? Belio kerupuk ya di warung depan."
Tanpa menunggu lama, selain karena temannya sudah menunggu, juga karena ia tak kuat menahan rasa kecewa. Karena jadwal kuliah paginya sudah mepet, ia tak bisa mengiyakan permintaan ibunya ini. Mungkin jika ia sendiri tak apa, tetapi kawannya tak boleh ikut menanggung hal yang tak seharusnya. Lagipula, Mas Adhi kan bisa berangkat ke warung untuk membeli kerupuk.
"Ini sudah ditunggu sama Putri Bu, sudah mau telat kasihan Putri kalau harus telat juga karena nungguin Kaifa."
Ibunya mendengkus dan mengangguk akhirnya tanpa berkata apapun. Kaifa akhirnya melanjutkan langkahnya yang sedikit tergesa. Di halaman rumah ketika melihat ayahnya sedang memandikan motor, Kaifa juga bermaksud menyalaminya. Belum juga mengulurkan tangan, tetapi ayahnya memilih untuk menyomot pisang goreng di piring di dekatnya. Ia juga melihat Mas Adhi yang sesekali mengobrol asyik dengan Ayah. Seperti ayah dan anak pada umumnya yang terlihat harmonis di pagi hari saling melempar canda dan tertawa bersama.
Akhirnya Kaifa berpamit dalam diam dan perlahan meninggalkan halaman rumahnya yang tak begitu luas, tetapi tak begitu sempit juga. Ia melihat Putri, teman satu kelasnya yang sudah tersenyum di atas motor menyambut Kaifa. Sembari mengenakan helm yang dipinjamnya dari Putri, keduanya lalu berangkat bersama. Salah satu rezeki yang sangat ia syukuri adalah ia memiliki teman sebaik Putri.
Di perjalanan, Putri terkadang mengajak berbincang terkait hal-hal yang membuatnya penasaran. Kadang hanya dijawab sebisanya oleh Kaifa, selain karena topiknya yang tak begitu ia pahami, atau juga karena suara Putri yang tidak begitu terdengar jelas di telinganya. Selebihnya Kaifa memilih diam untuk membiarkan Putri berkonsentrasi mengendarai motor.
"Fa, kamu sekarang masih cari kerja?" tanya temannya itu sembari melepas helm ketika sampai di parkiran kampus.
"Iya nih, kamu ada info lowongan enggak?" Kaifa membenarkan kerudungnya sekilas, memperhatikan apakah ada auratnya yang tersingkap karena di perjalanan tadi.
"Kemarin aku lihat di FB ada lowongan cari penulis artikel gitu, habis ini deh aku kirimin. Lumayan deh kayaknya daripada kamu harus jualan sampai tengah malam gitu," kata perempuan berhijab merah maroon yang berjalan bersampingan dengan Kaifa menuju ruang kelas jam pertama. "Kamu bisa sambil lanjut jualan online, nanti tak bantu promoin juga."
Kaifa mengangguk-anggukan kepalanya tanda setuju dengan penawaran temannya yang selalu memberikan dukungan untuknya. Ia tersenyum di balik cadar dan menggamit lengan Putri yang berjalan di depannya. "Boleh deh, aku bisa sesekali rebahan juga kan."
Mereka tertawa kecil mengiyakan ide tersebut, "tapi kayaknya kamu enggak mau kost aja gitu? Nanti sekamar sama aku deh, biar harganya lebih murah."
Sebenarnya sudah lama ide untuk menginap di kamar kost yang dekat dengan kampus terpikirkan olehnya, tetapi sampai detik ini tidak pernah ia lakukan karena tak diizinkan oleh orang tuanya. Meskipun begitu, beberapa kali meminta, karena ia ingin istirahat sebentar dan fokus merawat dirinya yang telah terluka sejak lama. Ingin ia berteriak minta tolong pada semua orang karena hidup yang tak adil terus membuatnya terluka dan kecewa.
Kaifa diam sejenak termangu, tetapi ia memilih tersenyum di balik cadarnya yang membuat matanya sedikit menyipit seperti bulan sabit.
"Nanti deh aku pikirin lagi sambil nunggu surat izin," jawabnya disusul dengan tawa yang sedikit dipaksa untuk menutupi kesedihannya. Akhirnya Putri pun tak bisa melakukan apa-apa dan hanya ikut tertawa bersama Kaifa. Meskipun pikiran tak menentu memenuhi kedua perempuan yang berusaha saling membantu itu.
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.
Raisa Aquila Nazara gadis berusia 25 tahun yang sedang mengalami masa sulit. Cantik, pintar, hangat dan menyenangkan Raka Mirza Bramantyo CEO muda berusia 27 tahun. Tampan, cerdas, baik hati, suka menolong, tapi player. Keduanya tak sengaja bertemu dalam sebuah insiden yang sangat menarik. Raisa yang dijebak oleh Helena, ibu dari kekasihnya malah justru berakhir dalam satu kamar dengan Raka. “Apa yang sudah kamu lakukan padaku?” tanya Raisa. “Kamu bertanya apa yang sudah aku lakukan? Memangnya kamu lupa dengan apa yang semalam sudah kita lakukan? “Kamu merayuku, menggoda diriku dan kamu...._” “Cukup!!” Raisa tahu apa yang selanjutnya terjadi antara dirinya dan Raka. Sudah pasti itu adalah hal yang memang seharusnya tidak terjadi. Bagaimanakah selanjutnya perjalanan hidup mereka? Akankah satu malam bersama menjadi awal dari kebersamaan mereka?
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
SESUAI JUDULNYA CERITA INI AKAN SANGAT PANAS DAN BERBAHAYA TIDAK HANYA SEKEDAR ROMAN DEWASA TAPI JUGA MISTERI YANG AKAN MERANGSANG PEMBACA UNTUK TERUS IKUT BERPIKIR MEMECAHKANYA! Berawal dari Geby yang terpaksa menikah dengan Jeremy Loghan seorang billionaire keji yang penuh dendam dan kebencian. Geby yang masih mencintai kakak laki-laki dari Jeremy membuat pria itu hanya ingin semakin membenci istrinya. Jeremy selalu kasar dalam menangani istrinya di atas ranjang. Sampai akhirnya sebuah rahasia besar perlahan-lahan terbongkar dan Jeremy sudah terlajur jatuh cinta pada Geby ketika seharusnya dia jadi wanita yang paling dia benci sebagaiman mestinya. Apa kira-kira yang akan dipilih Jeremy, dendam atau cintanya kepada Geby? Cerita ini akan pemuh kebencian, dendam, dan konspirasi yang licik dari keluarga bangsawan kaya raya! ADA TIGA SEASON YANG KUGABUNG JADI SATU DALAM CERITA INI KARENA ITU BABNYA TERLIHAT PANJANG, COBA BACA DULU DAN KUJAMIN TIDAK AKAN BISA BERHENTI. (seting cerita Yorkshire Inggris sejarah dan budaya akan menyesuaikan)
Niat untuk melamar pekerjaan sebagai pengasuh, karena membutuhkan pekerjaan tambahan demi menyambung hidup dan membiayai pengobatan ayahnya, justru mengantarkan Laura pada kegilaan Greyson yang merenggut kesuciannya, dan mengikat untuk menjadi pemuas nafsu. Akankah Laura bersedia menjadi budak pemuas Grey demi sejumlah uang untuk pengobatan ayahnya?