/0/8358/coverbig.jpg?v=d08de2555a478a991fac5939f7d4f8f2)
Mengenal pria bernama Aaric Obberron adalah kutukan bagi Lily Caloratte. Awal pertemuan mereka begitu konyol, Lily mencuri dompet milik Aaric di Kota Paris. Hingga akhirnya Aaric menemukan Lily. Dan pria itu melakukan balas dendam kepada Lily dengan cara yang kejam. Aaric menjadikan Lily budak cintanya sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Kenyataan itu adalah mimpi buruk untuk Lily. Bagaimana kisah Lily selanjutnya?
♥ ♕Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡ ♕ ♥
Prolog!
Kehidupan Lily Caloratte bagaikan di neraka, jika saja dia tidak mencuri dompet milik pria bernama Aaric Obberron. Kisah Lily di mulai pagi ini.
Kota Paris di Negara Perancis begitu indah. Kota Paris adalah pusat tujuan utama para Turis paling popular di Dunia. Banyak bangunan dan tempat - tempat indah di Kota Paris.
Paris adalah kota yang romantis, dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin membuat kenangan indah bersama pasangan. Paris dikenal dunia sebagai kota romantis, Salah satu alasan utamanya karena atmosfir romantis yang sangat kental terasa di setiap penjuru kota Paris, yang dihadirkan melalui berbagai bangunan klasik. Selain itu Kota Paris juga dijuluki sebagai pusat mode Dunia. Brand terkenal lahir dari kota Paris.
Lily jatuh cinta pada pandangan pertama pada kota Paris, sejak dia menginjakan kaki di kota ini dua minggu yang lalu. Dia tidak pernah berhenti berdecak kagum memandangi kota Paris. Bahkan dia berdoa kepada Tuhan agar menemukan jodohnya di Kota Romantis ini. Bibirnya tidak pernah berhenti tersenyum memandangi sekitarnya. Saat ini Lily berada di satu tempat wisata terkenal di Paris, yaitu Place De La Concorde. Dan tempat ini begitu ramai dipengui oleh wisatawan lokal dan non lokal.
Place De La Concorde adalah tempat wisata di Perancis lainnya yang akan menyajikan pemandangan Perancis yang khas. Alun - alun berbentuk oktagon yang berada di antara Tuileries Gardens dan jalan Champs Elysees ini dirancang cantik dengan keberadaan ornamen taman, air mancur, hingga yang indah, terutama saat di malam hari. Tak jauh dari tempat wisata ini, terdapat kincir raksasa. Lily mengabadikan keindahan kota Paris dengan kameranya, senyumnya tidak pernah pudar memandangi kota Paris yang sangat indah. Kadang Lily berfoto selfie dengan kameranya, sendirian di kota Paris tidak terlalu menyedihkan setidaknya dia bisa menikmati keindahan Paris dengan penuh kebahagian.
Sedetik kemudian perut Lily berbunyi, dia memegang perutnya yang terasa lapar. Sejak sore kemarin dia belum makan apapun hingga pagi ini. Dia kehabisan uang, uangnya kini tersisa 5 euro atau sekitar 80.000 rupiah. Uang segitu hanya cukup untuk membeli sepotong roti di pinggir jalan. Lalu Lily melangkahkan kakinya menjauh dari tempat wisata, dia menyusuri kedai pinggir jalan untuk mencari makan yang murah meriah. Tetapi tidak dia temukan satu pun kedai yang menjual makanan murah, sedangkan perutnya sudah tidak bisa di ajak berkompremi lagi. Apalagi udara di Paris begitu dingin dan membuatnya selalu merasa lapar. Jika dia tidak makan hari ini, bisa – bisa dia mati kelaparan.
Napas Lily berhembus kencang, kedatangan dia ke Kota ini untuk menemui ayahnya yang bekerja di Paris. Sudah sepuluh tahun ayahnya tidak pernah kembali menemuinya dan juga ibunya. Bahkan ayahnya juga tidak pernah mengirimkan uang kepada ibunya untuk kebutuhan hidup keluarganya di Jakarta. Ayahnya bekerja di sebuah perusahaan ternama di Kota ini dan Lily sudah mencari ayahnya di perusahaan itu. Namun, ayahnya sudah tidak lagi bekerja disana, bahkan alamat rumah yang pernah ayahnya beritahu kepada ibunya adalah alamat palsu. Lily sudah ke alamat yang pernah ayahnya berikan kepadanya, tetapi pemilik alamat rumah tersebut mengatakan bahwa dia sudah tinggal dua puluh lima tahun di rumah itu dan tidak pernah ada yang bernama Irwan Andreas. Tubuh Lily begitu lemas seketika mengetahui hal itu, padahal dia begitu semangat datang ke kota ini untuk menemui ayahnya.
Lily begitu sedih dan kecewa mendengarnya. Jauh - jauh dia datang dari Indonesia ke Negara ini hanya untuk bertemu dengan ayahnya. Dia ingin memberitahu kepada ayahnya bahwa ibunya telah tiada empat bulan yang lalu akibat penyakitnya. Dan kini Lily hidup bersama nenek tercintanya. Lily bisa ke kota Paris menemui ayahnya menggunakan uang tabungan milik ibunya. Namun, dia sia - sia datang ke kota Paris ini karena dia tidak bisa menemukan ayahnya.
Sekarang dia kebingungan untuk pulang ke Indonesia, uangnya begitu menipis. Jangankan untuk membeli tiket pesawat kembali ke Indonesia, untuk makan saja dia sangat kekurangan. Ingin rasanya Lilly menangis saat ini.
Lily juga sangat fasih berbahasa Perancis, dia belajar mati - matian agar bisa berbahasa Perancis hanya untuk bertemu dengan ayahnya di Kota Ini. Dia juga menjadi pengajar les bahasa Perancis untuk memenuhi kebutuhannya sehari - hari. Selain pengajar Les, Lily juga bekerja serabutan di Jakarta.
"Oh Oma, aku sangat merindukanmu!" gumam Lily tertunduk sedih, lalu dia duduk di pinggir jalan sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya. Pasti sekarang neneknya sangat mengkhawatirkannya karena tidak ada kabar darinya.
Lily memandangi sekitarnya yang yang begitu ramai dengan hiruk pikuk, wajah – wajah disana penuh dengan kebahagian, tidka sepertinya yang terlihat sangat menderita sekarang.
Sedetik kemudian Lily tidak sengaja melihat sosok pria tampan lengkap dengan stelan jas tuxedo berwarna hitam yang membaluti tubuhnya. Senyum Lily mengembang tipis memandangi pria itu. Tampan, itulah yang Lily pikirkan tentang pria itu. Lily menebak umur pria itu di atas dua puluh lima tahun, mungkin hampir memasuki kepala tiga. Tubuh pria itu begitu propersional dengan tinggi menjulang.
Wajah pria itu terlihat tampan dan nyaris sempurna, sepertinya pria itu mempunyai darah keturunan. Itu bisa terlihat jelas dari wajahnya yang blasteran. Kulit pria itu terlihat sedikit kecokelatan. Sepertinya pria itu adalah business man, pria itu terlihat sibuk dengan laptop dan juga ponselnya. Pria itu kini sedang menikmati kopi hangat dan waffle di teras café ternama. Tiba - tiba ada wanita yang menghampiri pria itu, wanita itu terlihat cantik dengan balutan dress merah marun. Wanita itu mengecup mesra pipi pria itu. Dan tidak lama wanita itu pergi menjauh dari pria itu memasuki dalam cafe.
"Pasangan sempurna, pria tampan sepertinya mempunyai kekasih yang cantik...," gumam Lily, lalu dia memperhatikan penampilannya yang jauh dari kata cantik dan juga modis.
Lily merasa seperti anak itik, dia memakai celana jeans dan baju kebesaran dipadu jaket hangat dan juga selendang polkadot berwarna hijau dan kuning, tangan kanannya menenteng jaket hitam yang bertuliskan nama kampusnya. Punggungnya bertengger tas ransel berukuran besar yang dipenuhi oleh baju - bajunya. Sudah tiga hari ini Lily tidur di manapun, dia sudah tidak mampu menyewa hotel atau motel yang murah sekalipun. Benar – benar menyedihkan kehidupannya disini, jika tahu dia akan seperti ini, dia tidak akan pernah ke Paris.
Lily juga masih berkuliah aktif di sebuah universitas terbaik di Jakarta, dia mendapatkan beasiswa dan tidak mudah baginya mendapatkan semua itu, butuh usaha yang sangat keras. Lily belajar mati – matian agar mendapatkan beasiswa itu.
Sedetik kemudian Lily kembali melihat sosok pria tampan itu, tetapi pria tampan itu sudah menghilang. Namun, barang - barang pria itu masih bertengger manis di atas meja cafe. Ternyata pria itu sedang menelpon tidak jauh dari sana. Tidak lama sepasang mata Lily menangkap sesuatu dari meja yang masih di gunakan pria itu. Di samping laptop ada sebuah dompet milik pria itu, dompet itu tergeletak begitu saja. Lily kontan berdiri memandangi dompet itu. Dompet itu sangat menggiurkan untuk Lily, seakan - akan sedang memanggilnya sekarang.
Lily datanglah Ly, datanglah kepadaku..., pikiran Lily saat ini ketika melihat dompet itu.
Lalu Lily melangkahkan kakinya, namun dia kembali memundurkan langkahnya. Hatinya sedang perang batin sekarang, di begitu ragu. Ambil, jangan, ambil, jangan, ambil...., katanya dalam hati. Wajahnya terlihat gusar memandangi dompet tebal milik pria itu. Dompet itu terus memanggil namanya sekarang.
Dengan hembusan napas, Lily memutuskan untuk mencuri dompet milik pria itu. Dengan langkah panjang - panjang dia menghampiri meja pria itu. Sepasang matanya memandangi pria itu dan sekitarnya. Jantungnya berdebar kencang sekarang, tubuhnya menggigil. Ini adalah pertama kalinya dia melakukan tindakan kriminal. Dia terpaksa mencuri, dia ingin pulang ke tanah air. Hanya itulah satu - satunya cara untuk pulang.
Setibanya di meja pria itu, tangan kanan Lily langsung menyambar dompet milik pria itu dengan mata terpejam. Sedetik kemudian terdengar teriakan pria itu.
"Hoi!!" teriak pria itu begitu kencang.
Lily langsung berlari mendengar teriakan pria itu, "Aaaah!!!" teriak Lily ketika pria itu mengejarnya sekarang.
Lily terus berlari sekuat tenaganya sambil menggengam erat dompet pria itu. Lily terus berlari tanpa melihat kebelakang, sungguh dia sangat takut sekarang.
"Hoi berhenti!!" teriak pria itu dengan bahasa Perancis, langkahnya begitu lebar dan cepat mengejar Lily, "pencuri sialan!!" umpatnya geram.
Sekali - kali Lily menengok kebelakang, dia melihat pria itu masih mengejarnya. Lily semakin berlari cepat, untung saja dia adalah pelari handal dan dia pernah meraih kejuaran pelari tercepat di sekolahnya dulu. Lily yang sibuk melarikan diri tidak menyadari jaket yang dipegangnya terjatuh ke jalan.
Pria itu langsung mengambil jaket milik Lily dan kembali mengejar Lily. Namun, sial ketika dia ingin menyebrang jalan ada sebuah sepeda yang melintas dan membuatnya hampir tertabrak sepeda. Pengendara sepeda itu mengumpat kencang kepada pria itu. Hingga akhirnya pria itu kehilangan jejak Lily sekarang.
"Sialan!" maki pria itu menghusap rambutnya begitu kasar, napasnya terengah.
Wanita muda yang mencuri dompetnya begitu cepat berlari dan dia tidak bisa menyelamatkan dompetnya yang raib. Dia tidak masalah jika wanita itu mengambil semua uang yang berada dalam dompetnya. Tetapi yang dia permasalahkan di dalam dompetnya itu banyak data pribadinya seperti ATM, kartu tanda pengenal dan lain - lain. Ini adalah kesalahan dan kebodohannya meninggalkan barang - barang pribadinya di sembarang tempat.
Lalu pria itu kembali menuju café dengan berjalan gontai. Dia menyeka keringatnya dengan jaket milik Lily, keningnya berkerut saat mencium aroma jeruk dari swaeter itu. Dia baru sadar jaket itu milik wanita yang mencuri dompetnya. Dia merentangkan jaket itu dengan kedua tangannya, "Universitas Teresa?" pekiknya dengan kening berkerut, tidak lama senyumnya mengembang tipis, "aku akan segera menemukanmu pencuri sialan!" ucapnya geram sambil meremas jaket milik wanita muda itu.
♥♕Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡ ♕♥
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?