/0/8908/coverbig.jpg?v=800e60c90f2919a853d22d5ca40b66b0)
Kejadian buruk menimpa Melisa, di saat dia menghadiri pesta ulangtahun sahabat lamanya. Di pesta itu, Melisa terperangkap ke dalam sebuah jebakan yang membuatnya enggan untuk bangun dari tidurnya setiap hari. Berawal dari terjebaknya Melisa ke dalam jebakan itu, dia pun menyadari suatu hal bahwa cintanya perlahan mulai berubah.
Kuharap ini mimpi buruk. Setiap hari aku terbangun dengan rasa sesak yang membuatku enggan untuk terbangun setiap harinya. Entah dosa apa yang telah kulakukan di masa lalu, hingga aku mendapatkan kemalangan seperti ini.
Hari sebelum tragedi.
'Drrt Drrt'
Ponsel di samping meja kerja bergetar dan sebuah nomor tanpa nama muncul di layar. Melisa, meneguk kopinya sambil meraih ponselnya dan bertanya-tanya siapa yang menelponnya saat ini.
"Halo?" ucap Melisa dalam sambungan telepon.
"Hai, Mel! Ini Resi! Masih inget?" ucap suara riang di seberang sana.
Suara itu terdengar sangat familiar di telinga Melisa. "Resi?"
"Iya!"
"Hahaha... ya ampun, apa kabar! Maaf ya, pas nikahan lo gue gak dateng!"
"Dasar lu sok sibuk! Haha.. it's oke. Gue maklum, dulu kan lo masih di Jakarta. Nah, karena sekarang lo udah balik lagi ke Bali, kali ini lo mesti dateng ke acara ulang tahun gue ya!"
"Ulang tahun?"
"Iya. Besok malam, lo dateng ya ke rumah gue, wajib! Gue ngadain pesta ulangtahun. Lo dateng aja sama suami lo juga ya!"
"Oke, thank's ya udah ngundang gue."
"Oke kalo gitu, ditunggu besok malem. Dress codenya hitam."
"Oke, bye."
Sambungan pun terputus. Melisa tahu malam ini dia hanya akan datang sendirian. Suaminya sedang ada proyek di Jakarta, profesinya sebagai seorang arsitek membuatnya stay di lokasi proyek dan pulang satu bulan sekali.
Setelah sambungan terputus, Melisa segera membuka aplikasi belanja online lokal untuk membeli kado yang manis untuk sahabat lamanya, Resi. Semua teman-teman di kampus tahu, dimana ada Melisa di situ pasti ada Resi. Mereka terpisah setelah lulus kuliah.
Melisa menikah dengan seorang arsitek dari Jakarta, dan pasca menikah Melisa sempat tinggal beberapa tahun di Jakarta bersama suami. Satu tahun setelah menikah, Melisa dan suaminya berusaha keras bangkit dari kesedihan karena keguguran yang menimpa Melisa. Untuk menenangkan diri, Melisa kembali ke Bali dan kembali menulis. Sementara suaminya pun menyibukkan diri ke dalam pekerjaannya.
Resi menikah baru-baru ini. Resi yang memang fokus di karir, akhirnya menikah di usia 27 tahun. Resi menikah dengan seorang direktur dari perusahaan asing yang berdiri di Bali, bernama Louis. Louis adalah lelaki berkebangsaan Jerman. Namun rambut hitam dan mata hitamnya, membuat dia tidak tampak seperti lelaki bule pada umumnya.
Melisa belum pernah bertemu Resi dengan suaminya karena pada saat pernikahan mereka, Melisa kecelakaan yang menyebabkan dia kehilangan janin dalam kandungannya. Malam ini untuk pertama kalinya setelah dia kembali ke Bali, dia akan keluar dari rumahnya untuk bersenang-senang.
Malam tragedi.
Melisa memarkirkan mobilnya di sebuah rumah yang begitu luas dan berasitektur khas vila-vila yang ada di Bali. Rumah itu di buat satu lantai, namun terbagi ke dalam bagian rumah utama dan paviliun yang agak terpisah dengan rumah utama. Suasana malam, tak mampu memadamkan pesta meriah dari dalam rumah itu.
Melisa menatap dirinya dalam cermin di mobil. Rambut hitam panjangnya terurai sampai dada. Gaun hitam panjang, dengan belahan sampai lutut membuatnya anggun mempesona. Tak lupa, sebuah kado dia bawa untuk diberikan pada sahabat lamanya.
Melisa pun keluar dari mobil, lalu berjalan masuk ke dalam rumah bersama orang-orang yang tidak dikenalnya. Tak ada satu pun dari tamu undangan yang merupakan teman kuliahnya dulu.
"Hm... pasti tamu-tamu ini teman kantornya Resi," gumam Melisa.
"Mel!" teriak Resi dari pintu sebuah kamar.
"Resi!" balas Melisa.
Resi pun berlari kecil dan berhamburan memeluk Melisa.
"Ya ampun! Cantik banget lo!" puji Resi.
"Elo lebih cantik! Selamat ulang tahun birthday queen!" balas Melisa.
Resi tertawa renyah. Masih seperti Resi yang dahulu. Seorang wanita yang periang dan selalu meramaikan suasana dalam setiap kondisi. Melisa pun memberikan kado yang dibawanya pada Resi.
"Thank you!" balas Resi, kemudian seorang pelayan mengambil kado itu.
"Honey," suara berat dari belakang Resi terdengar.
Seorang lelaki tinggi berbadan besar, rambut hitam dan mata hitam dengan sedikit jambang yang memenuhi dagunya membuatnya tampak seperti lelaki misterius.
"Honey," Resi memeluk lelaki itu, kemudian memperkenalkan lelakinya pada sahabatnya.
"Mel, kenalin ini suami gue, Louis!" seru Resi.
Melisa tersenyum simpul, kemudian mengulurkan tangannya pada lelaki yang merupakan suami dari sahabatnya itu. "Melisa."
Lelaki itu tersenyum tipis kemudian membalas jabatan tangan Melisa. "Louis."
Bulu kuduk Melisa tiba-tiba berdiri. Entah insting apa yang dia rasakan namun sentuhan tangan Louis membuatnya merasakan sesuatu yang akan mengancam keselamatannya.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Pernikahan tiga tahun tidak meninggalkan apa pun selain keputusasaan. Dia dipaksa untuk menandatangani perjanjian perceraian saat dia hamil. Penyesalan memenuhi hatinya saat dia menyaksikan betapa kejamnya pria itu. Tidak sampai dia pergi, barulah pria itu menyadari bahwa sang wanita adalah orang yang benar-benar dia cintai. Tidak ada cara mudah untuk menyembuhkan patah hati, jadi dia memutuskan untuk menghujaninya dengan cinta tanpa batas.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821
Sofia marwah wanita dengan hati yang tulus harus rela berbagi suami dengan sahabatnya Nurmala demi menolongnya yang kini hidup sebatang kara, dan juga lumpuh akibat kecelakaan yang telah merenggut dunianya dalam sekejap. Nizam suami Sofia terpaksa menikahinya karena terikat janji dengan almarhum Rifa'i sahabatnya untuk menjaga Nurmala. Dapatkah sofia meraih kebahagiaan setelah memutuskan untuk berbagi suami dengan wanita lain, atau malah penghianatan yang akan di dapatkan...