/0/9032/coverbig.jpg?v=af82c028e05a3d631f95c27baef6fff6)
Ketika seorang anak kehilangan figur ayah dalam keluarganya, Leo akhirnya tersesat. Setelah mengalami kejadian tragis dalam hidupnya, ia pun mencari kasih sayang seorang ayah dari sosok orang lain, yakni orang lain yang menjerumuskannya ke dalam lembah hitam. Pengalaman traumatis yang dipendamnya membuat ia kecanduan dalam hubungan cinta terlarang. Leo melanglangbuana. Akan tetapi, siapa sangka saat hidayah datang tiba-tiba. Dengan berbekal rasa takut pada dosa, Leo pun berubah. Ia memilih jalan hijrah. Namun godaan selalu datang menghampirinya.Lalu, mampukah Leo mempertahankan keyakinannya? Bisakah ia berubah menjadi pria normal, menikah dan hidup bahagia?
"Gak bisa, Leo! Kamu gak bisa memutuskan ini secara sepihak! Apa kamu lupa? Kita sudah pacaran lama. Masa kamu tega ninggalin aku?!"
Danu membelalak terkejut. Kutahu keputusan ini pasti akan berat baginya. Tetapi ini adalah pilihanku, aku pun mengangguk. Danu menggeleng.
"Enggak, Leo! Kamu jangan bercanda. Ini sama sekali gak lucu."
"Aku gak bercanda, aku mau bertaubat" tukasku segera.
"Hah? Bertaubat? Bertaubat dari apa? Maksud kamu apa?"
Danu mendengus dengan nada menghina. Tetapi aku tahu dia kecewa. Namun sekali lagi, ini sudah menjadi pilihanku. Perlahan kuberi ia pengertian.
"Danu, aku gak bisa begini terus. Usiaku sekarang sudah hampir tua. Aku harus menikah. Aku ingin punya anak."
Danu seketika gusar.
"Hah? Bisa apa kamu? Kamu 'kan gak selera sama perempuan, 'kok sekarang malah sok-sokan mau nikahin perempuan! Bukannya kita udah janji akan terus bersama sampai mati?"
"Enggak. Itu salah, Danu. Itu sebuah kesalahan. Pokoknya aku mau kita putus. Aku mau berubah, aku mau hijrah!"
"Hijrah?! Haha!"
Danu tertawa dengan nada mencemooh.
"S*alan!"
Danu mengumpat dan...
BRRAAAAK!!
"B*ngsaaaaat!"
Dia meninju loker di belakangku hingga nyaris mengenai kepalaku.
"Leoo!"
Danu berteriak. Urat di keningnya mengencang, dan aku tahu bagaimana perangai Danu saat marah.
"Langkahi dulu mayat gue! Kalo gue kalah, oke kita putus. Tapi kalo gue yang menang, gue gak akan biarin lu jadi milik orang lain!"
Dia mengancam. Sebagai lelaki, kami sama-sama penyuka seni bela diri. Dan level ilmu karate Danu lebih tinggi dariku. Dia termasuk senior.Tubuhnya juga lebih besar dan kekar. Selain senior, wajah Danu juga sangat tampan. Banyak perempuan menyukainya. Namun tidak semua orang tahu rahasia Danu. Danu sangat mencintaiku. Dan dalam urusan ranjang, Danu lemah seperti wanita, sehingga aku lah yang selalu berperan menjadi laki-lakinya.
"Elo denger gue, gak?! Kita keluar sekarang! Mumpung orang-orang udah pada pulang! Di dojo ini, kita harus duel sampe mati!"
Danu menatap bengis. Seutas ban hitam melingkar di pinggangnya. Namun, demi harga diri dan pertaubatanku, nekat kuterima tantangannya. Kuikuti dia hingga ke tengah ruangan latihan. Lalu di atas lapisan matras ini, kami telah siap, kami berdiri berhadap-hadapan. Tatapan Danu sangat tajam. Lalu ia membungkuk terlebih dulu. Namun, sebelum aku balas membungkuk, ia tiba-tiba menghambur ke arahku secepat kilat. Sebelah kakinya menebas.
"Hyaaah!"
Aku lekas menghindar, nyaris terkena serangannya. Kemudian kali ini kepalan tangannya yang maju, buru-buru kutangkis dengan tanganku.
"Hyaah!"
Arah datangnya serangan Danu tak dapat bisa ditebak. Kedua kakinya melompat-lompat sangat lincah. Tetapi aku tidak tinggal diam. Kucoba maju membuat serangan balik.
"Hyaaaah!"
Kujejakkan kakiku sekokoh mungkin, tetapi Danu berhasil menahannya.
"Hah? Tendangan apa ini?"
Danu meringis keji.
"Sayang, mending nyerah aja, deh. Lu gak bisa ngalahin gue!"
"Aarrgh!"
Aku mengerang. Dia menarik kakiku kuat-kuat. Tulangku rasanya mau patah. Lalu..
"Hyaah!"
Danu tiba-tiba memukul titik vital pada lututku. Rasanya bukan main sangat ngilu. Aku lagi-lagi mengerang. Tubuhku pun ambruk.
"Hahaha!"
Danu berjalan mengitari diriku sambil tertawa. Sementara aku hanya bisa meringkuk.
"Lu itu kenapa, sih? Bisa-bisanya minta putus? Jangan ngaco, deh!"
"Enggak! Gue gak ngaco!" sahutku. Kucoba bangkit berdiri.
"Gue, emang mau bertaubat. Gue mau insyaf!"
"Aaargh! Berisik!"
Danu meraung. Dia menatap bengis padaku. Aku tersenyum pahit.
"Terserah lu mau terima apa enggak. Yang jelas gue gak mau lagi jadi kaum pelangi! Gue mau hidup normal!"
"Oh, jadi lu ngatain gue gak normal, gitu?!"
Danu membelalak. Wajahnya kian memerah.
"Kurang ajar!" umpatnya. Dia lalu menghujaniku dengan tinju. Bunyi bag dan bug bertabur. Aku tidak sempat melawannya karena ia begitu cepat. Tinjunya menghantam perut, bahu dan leherku. Aku dipreteli tanpa ampun. Nyeri berdenyut-denyut. Dia kemudian membanting dan menindihku.
"Hhheh! Elo bilang apa tadi? Putus? Gak akan!"
Wajah Danu menghambur. Dia hendak menciumku. Lekas kulayangkan tinju. Namun dia berhasil menghalau tinjuku. Tatapannya melotot. Aku tahu ia tersinggung.
"Oh? Jadi lu nolak gue?!"
"Gue bilang gue mau taubat!"
Danu menatap nanar kepadaku. Kedua matanya mengembun. "Oh, jadi bener elo gak cinta lagi sama gue?!" tanyanya. Lantas kujawab tidak. Kemudian Danu pun berteriak.
"Leoooo, kurang ajar lo Leoooo! Lebih baik elo mati daripada elo mutusin gue!"
Danu benar-benar murka. Tampaknya dia memang berniat membunuhku. Aku lagi-lagi dihujaninya pukulan, tinju dan hantaman.
"Aarrgh!" Aku mengerang kesakitan.
Pipiku, hidungku, rahangku, keningku, dan kepalaku, sudah menjadi sasaran tinju. Berkali-kali juga ia menyasar dadaku. Perutku mual, panas dan bergejolak, aku memuntahkan darah. Tanpa ampun Danu juga menampar pipiku bolak-balik, terus menerus tanpa jeda. Kemarahan Danu hampir seperti kerasukan. Dia menghanjar pelipsku, menghajar rahangku, mungkin wajahku sudah dipenuh luka memar yang teramat biru.
Aku semakin lemas. Rasanya seperti kehilangan napas. Aku bahkan tak mampu mengerang dan menarik napas. Tangan Danu mencengkram kuat leherku.
"Elo adalah milik gue! Selamanya!"
Aku merasa pusing, penglihatanku kabur. Tubuhku benar-benar lemas. Aku tak tahu lagi bagaimana nasibku kemudian. Cengkeraman tangan Danu seakan seperti sebilah pisau yang sedang memotong urat nadiku. Sepertinya hidupku tak akan lama lagi.
"WWOOOY! MAS DANU, STOP! HENTIKAN!! APA-APA AN INI?!"
Tiba-tiba aku mendengar suara orang lain berteriak. Samar-samar aku melihat banyak orang berlarian mendekat kemudian mengelilingi kami.
"LEPASIN LEO, MAS! NANTI DIA BISA MATI!"
"DIA EMANG HARUS MATI!"
Beberapa orang menghambur ke arah Leo. Mereka menahan tangannya.
"JANGAN MAS! LEPASIN LEO MAS! LEPASIN!"
"AAARRRRGGGHHH! JANGAN GANGGU!"
"UDAH MAS! BERHENTI MAS! LEO BISA MATI!"
"AAAARGGH! JANGAN IKUT CAMPUR KALIAN SEMUA!"
"UDAH MAS, STOP! STOP! KARATE BUKAN BUAT BUNUH ORANG!"
Dengan sekuat tenaga mereka menarik Danu. Lalu beberapa orang yang lain juga menarik bahuku dari belakang.
"WOY! BURUAN PISAHIN SI LEO. TARIK DIA KE SANAAA!"
"AAARRRRGGH! LEPASIIIIIN!"
Akhirnya Danu bisa terlepas dari tubuku. Aku mendegar Danu mengerang dan berteriak. Aku masih bisa melihat seseorang menarik dan menahan tubuhnya. Sebelum aku menutup mata, Danu semakin mengamuk, dia berusaha melepaskan pegangan tangan orang-orang. Lalu aku merasakan tubuhku diseret beberapa meter, aku tak bisa melawannya. Tulang ditubuhku rasanya sudah seperti hancur lebur.
Lalu aku melihat beberapa orang mengelilingiku.
"Bang, bangun, Bang! Tahan dulu Bang, jangan dulu mati!"
"Wooy buruan angkat si Leo ke tandu! Kita ke rumah sakit sekarang!"
Mereka berteriak panik. Lama-lama aku bahkan tidak bisa lagi mendengar. Pandangan mataku semakin berkunag-kunang. Aku benar-benar telah terkapar. Tak ada tenaga, daya dan upaya. Pandanganku kemudian menggelap. Aku pasrah. Mungkin memang lebih baik jika aku menghilang dari dunia ini.
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Lenny adalah orang terkaya di ibu kota. Ia memiliki seorang istri, tetapi pernikahan mereka tanpa cinta. Suatu malam, ia secara tidak sengaja melakukan cinta satu malam dengan seorang wanita asing, jadi ia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan mencari wanita yang ditidurinya. Dia bersumpah untuk menikahinya. Berbulan-bulan setelah perceraian, dia menemukan bahwa mantan istrinya sedang hamil tujuh bulan. Apakah mantan istrinya pernah berselingkuh sebelumnya?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
Nicholas Lauther sangat terkejut ketika dihari pertama dirinya dilantik menjadi CEO di perusahaan sang Ayah, mendengar kabar dari kedua orangtuanya sendiri bahwa dirinya telah dijodohkan dengan seorang gadis yang merupakan putri dari sahabat lama kedua orangtuanya. Amora Georgina yang merupakan jodoh dari Nicholas rupanya baru saja lulus SMA dan Amora juga merupakan putri dari keluarga yang sederhana, setelah lulus SMA di sebuah kota kecil akhirnya Amora bersama kedua orangtuanya pindah ke kota besar karena memang orangtuanya telah membuat restoran steak ditengah kota! Lagipula sudah saatnya Amora dan Nicholas dipertemukan dan juga didekatkan. Tentu saja baik Nicholas maupun Amora sama-sama tidak bisa menerima begitu saja ketika tau keduanya telah dijodohkan sejak kecil, apalagi keduanya memiliki kepribadian yang sangat bertentangan dari segi apapun, sambil mencari cara untuk membatalkan perjodohan ini, Nicholas dan Amora pun terpaksa berpura-pura didepan orangtua masing-masing seolah menerima perjodohan ini! Usia Nicholas 24 tahun Ayah bernama Billi Lauther Ibu bernama Emma Maria. Bisnis perusahaan game online bernama Nexon Games. Usia Amora Georgina 19 tahun Ayah bernama Mark Davidson Ibu Anna Georgina. Bisnis restoran aneka steak.