/0/9219/coverbig.jpg?v=3df5999817e24e4f39e60775b44a1d05)
Thania Callasandra Moran, gadis cantik berusia 20th yang naif, ceria dan juga mandiri. Terlahir dari keluarga kaya dengan orangtua dan juga kakak laki-laki yang sangat menyayanginya. Hidup Thania amat sangat sempurna, hingga ia bertemu dengan seorang pria tampan dan juga berbahaya. Bermula dari kebencian berubah menjadi rasa cinta, itulah yang Thania rasakan. Disaat Thania telah melabuhkan hatinya masalah lain pun muncul, ia dijodohkan oleh kedua orangtuanya. Dan entah keberuntungan atau kesialan pria yang dijodohkan itu adalah cinta pertama Thania. Zachary Devon, pria berusia 24th yang sangat sempurna dan juga berkuasa. Berwajah tampan bak titisan dewa yunani namun berhati dingin. Diusianya yang terbilang masih muda ia telah menjadi salah satu pengusaha tersukses di Amerika. Seorang Lady killer yang menganggap semua wanita sama hanya menginginkan harta serta popularitas. Wanita baginya ibarat baju yang dapat diganti kapan pun dan dimana pun. Namun semuanya berubah disaat Zach bertemu dengan seorang gadis yang mampu meluluhlantakan hatinya serta membuat Zach takluk akan pesona gadis itu.
Barcelona, Spanyol
Terlihat seorang gadis kecil berusia 5 tahun tampak berlarian dikeramaian pesta. Gaun pesta berwarna pink dengan aksen renda serta pita pada bagian depannya tampak bergoyang mengikuti gerakan lincahnya. Tidak ketinggalan sebuah crown menghiasi kepala gadis kecil itu dengan rambut coklat yang dibiarkan tergerai indah semakin membuatnya terlihat bagai seorang Princess. Gadis kecil itu tengah menghadiri sebuah pesta di kediaman keluarga Weston yang berada di Barcelona. Ia tampak mencolok dari undangan lain, bukan hanya karena penampilannya tapi juga karena kecantikannya bak boneka hidup, dengan sepasang mata bulat indah, rambut coklat keemasan serta kulit putih bagai pualam.
Hari ini bertepatan dengan berlangsungnya acara pernikahan William Brantley Weston, Putra ketiga dari pasangan Robert Emmanuel Weston dan Liliana Weston. Pada bulan Juli berlangsung musim panas di Barcelona. Meskipun disebut musim panas, namun suhu udara dan cuacanya tidak begitu menyengat karena suhu rata-ratanya adalah 16-21 derajat Celcius. Dan itu membuat suasana pesta makin meriah dan penuh suka cita.
Gadis kecil itu berlari kearah mempelai pengantin yang sedang sibuk menyapa para kerabat serta kolega bisnisnya.
"Uncle Williii...." panggil gadis kecil dengan suara lantang yang terdengar imut
Ia tersenyum gembira sambil berusaha melompat kedalam gendongan seorang pria tampan dengan balutan jas formal.
"Oh Tuhan kau sudah sangat berat Sweety, kenapa kau berlarian seperti ini? Bagaimana jika nanti kau terjatuh hm?" pria tampan itu pun mencubit hidung si gadis kecil
Gadis kecil itu adalah Thania Callasandra Moran. Putri dari pasangan Thomas Andara Moran dan Clara Madelyn Moran yang merupakan kakak kandung dari William.
"Aku hanya ingin mengucapkan selamat berbahagia untuk Uncle dan juga Aunty baruku, hai Aunty Eve kau tampak sangat cantik malam ini"
Thania tersenyum sangat manis kearah bibinya, Evelyn Gabriella Hudson yang hari ini telah sah menjadi istri dari William, pamannya.
"Terima kasih banyak tuan putri, kau juga sangat cantik dan manis Thania" Evelyn berkata sambil mengecup kedua pipi Thania
"Ya ampun, Mama sangat lelah mengejarmu dari tadi Thatha" keluh Clara yang sudah berdiri di dekat mereka dengan nafas terengah-engah
Wanita cantik itu berkacak pinggang sambil mendelik gemas kearah putrinya sebelum kemudian menurunkan Thania dari gendongan William.
"Maaf ma, aku senang di mansion Uncle Willi. Disini sangat indah, tapi sekarang aku lapar. Tolong temani aku mengambil makanan ya?" rengek Thania manja
Dengan tergesa Thania menggenggam tangan Clara dan menarik sang Mama agar mengikuti langkah kaki mungilnya. William dan Evelyn hanya tertawa melihat tingkah manja keponakan cantiknya itu.
Thania yang memiliki hobi makan tentu saja sangat senang jika diajak ke acara pesta seperti ini. Dimana akan ada berbagai jenis makanan, terutama makanan manis yang menjadi kesukaannya. Jadi jika Thania mengatakan lapar maka disinilah ia berada, di depan dessert table yang menyajikan berbagai jenis kue serta makanan penutup lainnya. Kedua tangan mungil Thania memegang piring yang sudah terisi penuh berbagai macam kue dan coklat.
"Thatha, Mama ingin ke toilet sebentar dan kau jangan kemana-mana ya sayang. Jika Thatha ingin pergi berkeliling mansion ini tunggu Mama datang oke?!" ujar Clara sambil membelai rambut sang Putri tercinta
"Oke ma, Thatha mengerti" sahut Thania tanpa mengalihkan pandangan dari cake di depannya
Clara pun tersenyum geli melihat tingkah Thania yang terlihat sibuk dengan kue-kuenya, setelah itu ia berlalu dari sana untuk menuju ke toilet. Thania tidak juga berhenti mengisi piringnya walau kedua piring di tangannya itu sudah tampak penuh. Saat Thania terlalu fokus dengan piring dan juga makanannya, ia tidak sengaja menyenggol seorang bocah laki-laki yang juga sedang mengambil kue namun kalah cepat dengan Thania.
"Gadis kecil apa kau sanggup memakan kue sebanyak itu?" tanya bocah laki-laki itu
Thania mengalihkan pandangannya kepada bocah laki-laki yang berdiri disebelahnya dengan setelan tuxedo hitam. Walau wajah bocah lekaki itu meliriknya dengan sinis namun tetap saja terlihat sangat tampan di mata Thania. Untuk pertama kalinya Thania yang biasanya cerewet hanya bisa terdiam dengan mulut menganga lebar. Ia benar-benar terpesona pada bocah laki-laki tampan di depannya itu.
"Dasar gadis kecil rakus" dengus bocah lelaki tampan itu
Ia pun melangkah pergi dari sana sambil menggerutu panjang pendek karena gadis kecil di depannya tak kunjung menjawab ucapannya. Thania yang baru tersadar dari lamunannya mengejar anak laki-laki tampan itu.
"Hei apa katamu tadi? Aku rakus? Aku tidak rakus hanya lapar, apa kau juga mau? Aku akan membagi kueku padamu jika kau mau" tawar Thania pada anak laki-laki itu
Namun anak laki-laki tersebut tidak menanggapi ocehan Thania, ia bahkan mengabaikan keberadaan gadis kecil itu. Anak laki-laki itu tampak berbincang dengan keluarganya sebentar sebelum berjalan hingga ke taman belakang mansion itu. Thania yang tidak mudah menyerah terus mengekori dan mengikuti anak laki-laki tampan itu kemana pun ia pergi. Thania telah menganggap bocah laki-laki itu sebagai pangerannya. Seorang pangeran seperti cerita dogeng yang sering dibacakan mamanya setiap malam sebelum ia tidur.
Anak laki-laki itu pun akhirnya membalikkan badannya kearah Thania, kemudian menatap sepasang mata bulat berwarna hazel dengan wajah cantik bagai malaikat.
"Apa kau tidak lelah membuntutiku terus sedari tadi?" tanya bocah laki-laki itu pada Thania
Thania menggelengkan kepalanya dengan semangat sambil mengerjap dengan wajah lucu menggemaskan.
"Hey siapa namamu? Kau sangat tampan, apa kau mau menikah denganku jika kita sudah besar nanti?" Thania bertanya dengan polosnya
"Aku Jojo, kau siapa? Jangan bermimpi bodoh, kita ini masih kecil. Lagi pula kalau nanti aku ingin menikah yang pasti bukan dengan gadis cerewet dan rakus seperti dirimu" jawab Jojo dengan wajah angkuh serta melipat kedua tangannya didepan dada
Namun Thania tidak terpengaruh dengan sindiran Jojo, ia malah tertawa menunjukan deretan gigi rapi serta senyum yang menawan. Tanpa sadar senyum itu menular dan membuat bocah tampan di depannya ikut tersenyum.
"Tidak, kau pasti akan menjadi suamiku nanti. Karena aku adalah seorang princess dan kau seorang prince. Satu lagi, aku bukanlah gadis cerewet tau!" hardik Thania cemberut
Bertepatan dengan itu ayah Thania datang dan mengajaknya untuk kembali masuk ke dalam mansion.
"Thatha kau membuat Papa bingung mencarimu kemana-mana. Ayo kita masuk kedalam dan berpamitan pada Uncle William" Thomas pun menggandeng putri kecilnya pergi dari sana dan meninggalkan Jojo sendirian
"Sampe bertemu lagi prince Jojoku yang tampan, kita pasti berjumpa lagi kan?" pamit Thania
Thania menoleh ke belakang dan menatap Jojo dengan pandangan berbinar kemudian mengedipkan sebelah matanya genit.
Jojo berdecak pelan melihat tingkah Thania sambil melambaikan tangannya tanpa menjawab pertanyaan gadis kecil itu. Setelah Thania menghilang dari pandangannya barulah ia tersenyum sambil bergumam pelan.
"Kuharap juga begitu Princess"
"Nothing Hurt more than realizing he meant everything to you but you meant nothing to him" Kata-kata itulah yang cocok menggambarkan perasaan seorang Freya Angelicia Lucien, gadis berusia 23th. Super model Internasional yang cantik menawan. Tak ada laki-laki yang mampu menolak pesonanya namun sayang tidak bagi pria yang ia cintai. Freya jatuh cinta pada sang kakak angkat dan karena suatu hal semuanya berubah. Berawal dari sebuah rasa cinta dan berakhir dengan rasa benci. Max Xavierano Miller, seorang Billionaire tampan dengan sejuta pesona. Di usianya yang menginjak 28th Max telah berhasil menjadi salah satu pengusaha tersukses di Amerika. Sayang kesuksesannya di dunia bisnis tidak sejalan dengan kisah percintaannya. Bermula dari pengkhianatan sang tunangan hingga pertemuannya kembali dengan sosok gadis dari masa lalunya yang membuat hidup Max penuh kejutan. Namun disaat ia mulai menyadari perasaannya sendiri muncullah pria lain yang menjadi saingan Max untuk mendapatkan hati wanitanya.
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***