/0/9369/coverbig.jpg?v=f5d8e249db6b544f5ab2a270557f3ece)
Aku sedang diburu oleh bangsa vampir. Pergi ke Lexicon awalnya hanya ingin meminta perlindungan sementara kepada Troy Henry, seorang Putra Mahkota dari Kerajaan Lexicon. Tetapi justru aku harus kembali pergi ke UTK, tempat bangsa vampir yang lebih banyak dikuasai oleh Kerajaan ALIVE. Troy bilang padaku, dia akan melindungiku dari kejaran Alejandro jika aku dapat memenuhi syarat dengan membawa Aldric dalam keadaan hidup atau mati kepada Troy karena telah membunuh adiknya yang bernama Asmara Rindu. Sayangnya, aku tidak bisa kembali terlebih dahulu memenuhi syarat dari Troy. Pertama, karena aku memiliki misi lain setelah memasuki Kerajaan ALIVE untuk mencari misteri meninggalnya keluargaku. Kedua, aku merasa terikat oleh pria penakluk wanita yang bernama Aldric.
Aku adalah penghibur sejati. Ku kan taklukkan dirimu dengan tawa. Kejenakaan mengalir dalam darahku. -Aldric.
Di bawah terik matahari, aku berdiri di samping Raja Dewata. Obrolan kami sudah berlangsung cukup lama. Tetapi yang aku pikirkan saat ini mengenai perintah Raja Dewata selanjutnya yang harus kukerjakan. Mencari darah suci sebelum perang besar melawan bangsa serigala itu di mulai.
Kau tahu apa yang aku pikirkan selanjutnya?
Kira-kira siapa pemilik darah suci itu?
Seketika, sekelebat bayangan tentang wanita bernama Asmara Rindu, terbang bagaikan kupu-kupu indah ke dalam benakku. Kerinduan seperti namanya, membuatku kembali menghitung ratusan hari semenjak takdir yang menyuruhku untuk meninggalkannya. Ia hilang, dan tak tahu apakah aku dapat menemukan reinkarnasinya atau tidak.
Aku adalah Pangeran vampir yang dihukum Raja Dewata sebagai penakluk wanita. Asmara Rindu termasuk salah satu wanita yang berhasil aku taklukkan. Asmara Rindu, juga termasuk salah satu wanita yang paling dalam mencuri hatiku bahkan sampai detik ini. Wanita berparas cantik itu manusia setengah serigala dengan kelebihan istimewah yang membawa kekuatan tak terkalahkan sehingga aku mendapatkan kemenangan di perang besar melawan ratusan bangsawan vampir untuk menguasai beberapa wilayah terkaya yang berada di kasta bangsawan kami.
Aku masih ingat betul bagaimana kami menghadapi Raja Dewata. Kupanggil namanya Rindu, ia ingin menjadi permaisuriku. Tetapi kasta kami sangat bermusuhan dan beberapa kali ia hampir terluka saat menginjakkan kaki pada distrik tempatku bertahan hidup.
"Tolong Raja, restukan hubungan kami!" pinta Rindu. Bukan hanya pertama kali ini yang memaksakan restunya untuk hidup abadi bersamaku, namun kali ini aku merasa Rindu tidak pantas mendapatkan pria penakluk wanita sepertiku. Ia menang dari pada yang lain. Ia bahkan meminta pada Raja Dewata agar dijadikan vampir abadi jika bersama denganku adalah salah satu syaratnya.
"Jadikan aku vampir, Raja!" kata Rindu lagi lebih terdengar seperti sebuah tuntutan. Aku pun juga ikut membantu Rindu, karena aku juga benar-benar sangat menginginkannya.
Sebuah cambukkan tiba-tiba menyerang punggungku dengan sangat kuat. Menggetarkan bibirku yang spontan mengeluarkan suara gerangan. Rindu yang kudapatkan sedang membungkuk segera mendekat ke arahku sambil merengkuh tubuhku yang terasa panas.
"Itu sebagai hukuman karena kau telah melanggar peraturan bangsa kita Aldric. Aku akan semakin menambah hukumanmu." Raja Dewata mengibaskan juba merahnya, ia berjalan mendekati kami berdua yang sedang kasmaran. Kemudian sedikit membungkukkan tubuhnya kala ia tampak dekat dengan posisiku tumbang. "Jika itu mau kalian, aku akan mengabulkannya. Tapi tidak bisa seinstan itu. Kau harus berjuang Aldric!"
Kepalaku terangkat dengan cepat begitu mendapat harapan sekecil apa pun. "Katakan, Raja." Suara beratku terdengar lemah karena cambukkan itu menyedot tenaga dan kekuatanku dalam beberapa sekon.
"Akan kujadikan Asmara Rindu sebagai vampir yang abadi, hanya saja kau akan bertemu dengannya dalam ratusan tahun ke depan. Karena dia akan bereinkarnasi kembali dalam wujud manusia. Kendati gen yang saat ini Asmara Rindu miliki adalah gen manusia setengah serigala yang hanya memiliki dua pilihan saat digigit oleh bangsa vampir. Pertama, mati. Atau kedua, tetap hidup dan akan dimusuhi oleh dua bangsawan sekaligus karena gen campuran yang dia miliki akan sangat berbahaya bagi bangsawan vampir atau serigala."
Maka dari itu tubuhku segera tersentak, kutolak dengan gigih kemauan Rindu, kuusir dia agar pergi dan menjauh dari kehidupanku. Sialnya, Rindu justru menyerahkan dirinya kepada Raja Dewata lebih gesit dari eksistensiku yang masih terluka. Kesekaratan pada saat itu, membuatku semakin jatuh ditebas ke jurang kejenakaan. Kupapah tubuhnya yang lemah, sayup-sayup kedua bola mata yang memegang jagad raya melengkungkan senyuman di bibirnya serupa bulan sabit. Dan terakhir kali kudengar ia menitahkan sebuah kalimat yang membuat telingaku bergetar saat mendengarnya. "Tolong cari aku, tolong temukan aku, Aldric dengan cara yang kau tahu."
Ingatanku tersentak kembali ke dunia nyata. Kala kelopak mataku menerima seberkas cahaya mentari yang merangsek menyilaukan mata, kupandangi hari yang terik dengan awan berarak, juga pepohonan lebat yang berkabut di ujung sana.
"Mau ke mana?" Seseorang menahan bahuku saat aku hendak pergi dari istana ini.
"Sekarang tahun 2020, sudah waktunya aku pergi menjalankan tugasku mencari manusia berdarah suci itu. Perang badai besar akan segera tiba, jadi jangan halangi aku lagi!" Aku berucap dengan intonasi cukup tinggi, kedua bola mataku menyala-nyala berwarna merah, lantas aku segera melesat pergi meninggalkan Taran, dan juga istana itu. Mungkin tujuanku adalah alun-alun kota.
***
-Aldric point of view off.
Caren adalah salah satu manusia dari keluarganya yang tersisa dan masih tinggal di UTK atau negara Unlock The Key, begitu sebutannya. Ia berhasil melarikan diri dari vampir-vampir bermata ungu yang sedang memburu manusia cerdas dan memahami peraturan-peraturan dari bangsa vampir. Bukan hanya memahami, tapi Caren tahu jelas sejarah mereka. Ketakutan bangsa vampir jika membiarkan manusia itu hidup bebas di luaran sana, mereka akan membawa sejarah tersebut ke dalam sebuah teknologi informasi yang dapat diakses seluruh dunia, sehingga vampir-vampir akan semakin diburu. Karena mereka lebih sering menunjukkan wujudnya dengan taring serta mata menyala hanya di kegelapan malam. Selain itu, mereka akan berpura-pura bersahabat di antara manusia untuk beraktivitas.
Dari balik semak-semak, Caren bersembunyi dengan mata awas. Ia menginjak tanah suci yang dihormati oleh seluruh kasta dari bangsawan vampir. Bersembunyi untuk melindungi dirinya sendiri, karena sampai di tempat ini Caren membutuhkan sikap defensif agar tidak dapat tercium vampir-vampir ganas itu.
Beberapa meter di depan Caren terdapat sebuah rumah sederhana, rumah yang asri dengan tanah suci tempat ternyaman dari Caren kecil hingga tumbuh dewasa dirawat di sana oleh keluarganya. Rumah itu tampak sepi, sunyi, dan kosong. Tidak ada penghuninya, dan kini Caren berusaha mengendap-endap mendekati rumah tersebut setelah merasa sekelilingnya aman.
Ruangan yang semula gelap, segera Caren nyalakan. Helaan napasnya terdengar halus dan menunjukkan kelegaan. Menilik sejenak jam arloji yang melingkari pergelangan tangannya, waktu Caren hanya tiga puluh menit. Ia harus segera mempergunakan waktu tersebut sebaik mungkin.
Kaki jenjang Caren berlari menuju ke lantai atas, ia memungut tas ransel, membawa benda-benda yang akan ia butuhkan serta beberapa pakaian ganti, termasuk jaket bertudung dengan bulu domba putih, serta kacamata hitam dan masker ia gunakan sebagai penyamaran dalam perjalanan panjang. Usai mengambil apa yang ia butuhkan, Caren segera turun kembali ke lantai bawah. Ia akan meninggalkan rumah ini.
"Tunggu aku kembali. Kita akan berkumpul lagi di sana. Aku akan menemukan kalian," kata Caren yang bergumam lirih pada dirinya sendiri ketika ia melangkah ke halaman rumah sambil memandang sekitarnya sebelum benar-benar pergi.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?