/0/9954/coverbig.jpg?v=4d02df3fecd0162f28f7298e238aefd4)
Siapa yang ingin menjalakan kehidupan seorang diri, meratapi kehidupan dan bergantung pada kemampuan diri sediri dengan upayanya. Semua perjuangan itu hancur seketika, saat Reina kehilangan kehormataannya di usia 17 tahun tepat pada saat hari pelulusan sekolah. Reina yang hampir putus asa dipertemukan dengan Jemmy, lelaki itu kemudian menyelamatkan hidup Reina dan menikahinya. Tapi siapa sangka, bahwa Jemmy ternyata seorang lelaki hypersex berhasil memberikan pengalaman seksual untuk Reina. Akan tetapi, semua itu tidak berlangsung lama. Jemmy meninggalkan Reina setelah mengalami keguguran. Hal itu membuat Reina harus menjalani kehidupan gelap demi menyelamatkan hidupnya. Reina terpaksa menjadi pelayan diskotik dan melakukan kegilaan lainnya. Bagaimana Reina bertahan hidup dan menutupi sisi gelap dalam dirinya? Follow IG : Ayyana Zoe
BRAK!!!!
Pintu kamar mandi terbuka, Reina terbelalak melihat sosok
lelaki di hadapannya. Reina segera menurunkan roknya yang tersingkap, dia
berusaha menutupi tubuhnya agar tidak terlihat bentuk tubuhnya. Sayang sekali,
lelaki tersebut sudah melihat apa yang berusaha tidak ditampakkan oleh Reina.
"Pak Theo!!!" pekik Reina terkejut.
Mendengar Reina memanggil namanya, lelaki yang bernama Theo
itu segera menutup pintu kamar mandi dan menguncinya. Melihat hal itu, Reina
sangat ketakutan. Dia mulai bingung harus melakukan hal apa di toilet bersama
seorang guru lelaki.
Reina berpikir, dia akan berteriak agar seseorang
menolongnya. Akan tetapi, sebelum hal itu dilakukan, Theo segera menyumpal
mulutnya dengan kedua tangannya. Kedua bola mata Reina menyala, dia tidak dapat
berbuat apa pun terutama saat Theo menghimpit tubuhnya ke dinding.
"Diam! Jangan berteriak!" ancam Theo.
"A-apa yang akan akan Bapak lakukan?"
"Saya sudah lama memerhatikan dirimu, Reina. Tubuhnya sangat
indah dengan bentuk tubuh yang memesona, dua gundukan bukit kembar ini juga
tampak menonjol dengan sempurna. Kamu sangat manis sayang, tentu saja saya
ingin menikmati tubuhmu ini."
Sentuhan demi sentuhan yang terasa kasar mulai menjalar
keseluruh tubuh Reina. Bukan mendapatkan kenikmatan, Reina justru merasa
ketakutan. Tetapi, Theo tidak mau berhenti untuk memberikan pijatan di tubuh
murid peremopuannya.
Reina menangis, tetapi tidak dapat berbebuat apa pun. Satu
persatu Theo melucuti pakaian milik Reina, dia berusaha menolak dengan menghalangi
menggunakan kedua tangannya. Sayang sekali, kekutan tangan Reina tidak
sebanding dengan kekuatan tubuh Theo.
"Pak, tolong jangan lakukan ini kepada saya. Lepaskan saya,
Pak. Sayang tidak ingin seperti ini."
"Lepaskan katamu? Bagaimana saya akan melepaskan mangsa yang
sudah saya tangkap? Tidak sayang, tentu saja tidak akan saya lakukan."
"Pak, saya mohon jangan melakukan apa pun."
"Tenang saja, saya akan memberikan kamu kenikmatan. Gadis
sepertimu tentu ingin mendapatkan pengalaman indah bukan? Saya akan memberikan
sebuah petualangan hebat yang tidak akan didapatkan sebelumnya."
Theo tidak mengindahkan permintaan Reina, tangannya menjalar
keseluruh tubuh dan memberikan sentuhan yang terasa aneh dan geli. Reina tidak
hentinya menangis, tapi dia tidak berbuat apa pun. Hal tersebut membuat Theo
murka.
Theo mengeluarkan sabuknya, lalu mengikat kedua tangan Reina
dengan sabuk tersebut agar tidak memberikan perlawanan. Semakin kencang
tangisan Reina, maka semakin keras pula tekanannya. Theo melumat habis tubuh
sang gadis, menyiskan beberapa cupang di sana.
"Pak Theo, kenapa Bapak membuka pakaian?"
"Kenapa katamu? Apalagi jika bukan..."
Theo menyeringai menunjukkan giginya yang berbaris rapi, senyuman itu awal
kehancuran Reina dimulai.
"Emph!!! Ja-jangan, Emph!!!" pekik Reina mencoba melakukan
perlawanan.
Theo menurunkan tubuh Reina agar berlutut di hadapannya, dia
membuka mulut Reina agar terbuka lebar dan memasukan adiknya yang sudah
terbangun. Dia memaju mundurkan kepala Reina seraya berlutut, saat itu perlawanan
dalam bentuk apa pun sudah tidak ada gunanya lagi.
"Ayo sayang, masukkan lebih dalam ke mulutmu," pinta Theo
seraya mendesah hebat.
Setelah permainan itu sudah berada di ujung tanduk, Theo
mengangkat tubuh Reina serta memangkunya. Dia mengambil alih kendali dan
berhasil memasukan benda yang sudah mengeras sempurna itu ke dalam lubang
kenikmatan miliki Reina.
Sekali kali lagi, Reina memekik meminta agar Theo
melepaskannya. Tapi, Theo tidak memedulikan hal itu. Dia terus menyetubuhi
Reina dengan paksa tanpa persetujuan sang gadis. Reina menangis, tetapi dia
tidak sanggup melakukan hal apa pun selain pasrah.
"Ah!!" pekik Theo seraya menumpahkan cairan putih di wajah
Reina.
"Ternyata kamu benar-benar masih perawan sayang, nikmat
sekali."
"Kenapa Bapak melakukan ini?" ujar Reina seraya menangis
tangisnya.
"Kenapa kamu menangis? Aku sudah memberikan kamu kenikmatan
bukan? Kamu pasti bersyukur telah mendapatkan ini."
Theo merogoh saku celananya, lalu mengeluar beberapa lembar
uang bergambar Soekarno-Hatta. Dia kembali meremas kedua bukit kembar miliki
Reina, lalu menyelipakan uang tersebuat dia antara dua gundukan itu.
"Dengar! Ini rahasia kita berdua, jangan sampai ada yang
tahu! Jika tidak, nyawamu akan melayang."
Satu kecupan di bibir Reina sebagai salam perpisahan,
setelah mengenakan kembali pakaiannya Theo meninggalkan kamar mandi tanpa rasa
bersalah. Sementara itu, Reina terus saja menangis. Dia tidak pernah menyangka
bahwa harga dirinya akan direnggut oleh guru olahraganya sendiri.
"Apa yang telah terjadi? Apa yang sudah dia lakukan padaku?
Tidak!!!" pekik Reina.
Dia menangis sejadinya, tetapi tidak mampu mengembalikan
kesucian yang telah tergadaikan. Air mata Reina tidak ada gunanya, hanya ada
kepedihan dan luka yang telah diberikan Theo. Reina segera membersihkan diri,
lalu mengenakan kembali pakaiannya.
Dia tidak tahu harus melakukan apa saat ini, tubuhnya
sempoyongan menahan rasa sakit akibat tubuhnya dipaksa masuk oleh benda asing.
Semua orang menatapnya, mereka melihat Reina tampak aneh. Wajahnya lusuh dan
jalannya lemah, belum lagi Reina terlihat menahan sakit.
"Re, kamu dari mana saja? Sejak tadi aku mencarimu," ujar
Yura seraya menangkap tubuhnya Reina yang tiba-tiba aneh setelah kembali dari
kamar mandi.
"Kenapa kamu diam saja? Apa yang terjadi? Kamu di kamar
mandi cukup lama, Reina?"
Reina hanya menggelengkan kepala, "tidak, aku baik-baik
saja."
"Ini surat kelulusanmu, ayahku sudah menjemput. Jadi aku
harus segera pulang,"
"Ya, hati-hati."
"Kamu tidak ingin ikut denganku? Aku akan meminta ayah untuk
mengantarkanmu ke panti."
Reina kembali memberikan gelengan kepala, dia menolak
tawaran Yura. Hidupnya sudah hancur, dia tidak ingin Yura mengetahui segalanya.
Reina hanya berusaha menyembunyikan yang terjadi di kamar mandi tersebut.
"Hidupku sudah hancur, bajingan itu sudah merenggut
segalanya," tangis Reina pecah.
Dia berjalan meninggalkan sekolah dengan langkah yang
semakin melemah, tidak tahu ke mana dia melangkahkan kakinya. Reina tidak
sanggup untuk pulang ke panti asuhan, dia tentu saja akan dicerca dengan
banyaknya pertanyaan.
Saat ini, Reina tidak ingin memberikan jawaban apa pun untuk
orang lain. Rasanya, Reina lemah dan tidak sanggup untuk melanjutkan hidup.
Selembar surat kelulusan itu dibukanya seraya melangkah menelusuri jalan.
Tulisan huruf kapital bertuliskan LULUS tersebut mampu
membuat setiap anak kelas dua belas bahagia. Sayangnya, Reina tidak merasakan
kebahagian tersebut selain rasa sakit dan rasa kecewa. Dia tidak menyangka
bahwa hidupkan akan berantikan akibat ulah bajingan berkedok guru.
"Re, kamu sudah pulang? Kenapa tidak masuk? Kenapa kamu dia
saja di luar?" tanya Bu Ratna, ibu panti yang sudah merawatnya sejak kecil.
"Ibu," tangis Reina seraya memeluk ibunya.
"Apakah kesalahan Reina di dunia ini, Bu? Kenapa Reina
terlahir begini? Kenapa nasib Reina harus begini?"
Reina mengajukan banyak pertanyaan yang tidak mampu dijawab
oleh Ratna. Mendengar pertanyaan Reina, Ratih juga merasa bingung. Dia tidak
tahu harus memberikan jawaban kepada anaknya yang kini sudah beranjak dewasa.
"Re, kanapa kamu datang secara tiba-tiba dan mengajukan
pertanyaan aneh begini?"
Reina kembali menggelengkan kepala, "hidup Reina sudah
hancur, Bu."
Reina kembali menangis, lalu dia lari meninggalkan tempat
Ratih berdiri. Dia merasakan keanehan terhadap Reina, tetapi sang anak tidak
pernah mengatakan apa pun padanya.
"Reina, apa yang terjadi?"
BERSAMBUNG...
Reina terpaksa menerima perpisahannya dengan Karan. Setelah jatuh talak satu dan segala upaya dilakukan Reina untuk mempertahankan pernikahannya dengan Karan. Akan tetapi, semua itu tidak membuat Karan menarik kembali ucapannya. Karan juga terpaksa melepas Reina, hanya karena takut kehilangan kedua anaknya. Hubungan mereka tergantung tanpa kepastian, sebab Karan belum juga mengurus ke Pengadilan Agama. Hingga kabar pernikahan Karan diketahui oleh Reina. Bersamaan dengan datangnya utusan untuk mengurus sidang perpisahan mereka. Bagaimana Reina melanjutkan hidupnya tanpa Karan? Dapatkah, dia menemukan Kebahagiaan impiannya? Follow IG: Ayyana Zoe
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!