Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan .... langsung amblas semuanya .... bleeesssssssssssskkkkkk ... ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong ... tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, "Sam Sayang ... kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu ... agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. " "Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah .... " sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, "Dudududuuuuuh .... Saaaam ...
Diriku bukan kacang yang lupa pada kulitnya. Aku sadar benar bahwa awal kesuksesanku berkat kebaikan Mamie, ibu tiriku yang sekaligus Papa ijinkan untuk menjadi kekasihnya.
Itulah sebabnya aku tak pernah melupakan kebaikan Mamie itu. Minimal seminggu sekali aku "menengok"nya. Meski Papa ada di rumah pun, aku tetap diijinkan untuk membawa Mamie ke lantai dua. Bahkan Papa ikut mendukung agar Mamie punya anak lagi dariku.
Maka aku pun mengikuti keinginan Papa dan Mamie, untuk "berjuang" agar Mamie hamil lagi.
Keinginan kami pun terkabul. Mamie hamil lagi untuk anak kedua kami. Lalu lahirlah anak cewek yang cantik dan diberi nama Athia Kamaratih, yang diartikan sebagai Dewi Cinta.
Mamie pun mengerjakan seorang babysitter lagi. Babysitter lama tetap ditugaskan untuk mengasuh Satria Pratama (anak pertamaku dari Mamie), sementara babysitter yang baru ditugaskan untuk merawat dan menjaga Athia Kamaratih.
Dan Mamie hanya dua bulan beristirahat. Lalu sibuk lagi mengurus bisnisnya bersama Papa.
Anehnya, setelah punya anak dua, Mamie malah semakin cantik dan semakin menggiurkan di mataku.
Bahkan pada suatu hari aku sengaja membawa Mamie ke villa yang bekas tempat pertemuanku dengan Mrs. Alana dan bekas tempat mengeksekusi keperawanan Bella.
Setiap kali mau menjumpai Mamie, aku selalu mengendarai sedan mewah pemberian Mamie. Tak pernah memakai jeep hadiah dari Merry. Karena aku ingin diriku terkesan selalu merawat benda apa pun yang Mamie hadiahkan padaku.
Dan memang sedan mahal pemberian Mamie itu selalu kurawat dengan baik. Ada yang kurang enak sedikit saja, pasti kumasukkan ke bengkel langgananku, untuk dicari dan dibetulkan bagian yang membuat kurang nyaman itu.
Pada waktu membawa Mamie ke villaku itu pun, aku memakai sedan pemberian Mamie.
Tibalah aku dan Mamie di depan villaku yang sebenarnya selalu dijaga oleh beberapa orang satpam secara bergiliran dan kebersihannya selalu dijaga oleh dua orang pembantu.
Belum masuk pun Mamie tertegun di depan villaku dengan sorot pandangan kagum di sepasang mata sipitnya. "Wow ... villamu ini luar biasa mewahnya. Dindingnya dilapisi batu pualam asli ya ?"
"Iya Mam, " sahutku, "Di bagian dalamnya pun sama, semuanya dilapisi batu marmer asli. "
"Cekkk cekk cekkk, " Mamie berdecak kagum sambil geleng – geleng kepala, "Berapa puluh milyar kamu ngabisin duit untuk membangun villa ini Sam ?"
"Aku hanya menjalankan duit taipan dari Macau Mam. "
"Ohya ? Orang Macaunya pasti cewek kan ?"
"Hehehee ... betul Mam. Mrs. Alana namanya. "
"Dan kamu pacari dia juga, makanya dia bisa buang – buang duit padamu kan ?"
"Iya juga Mam. Sekarang hampir semua duitnya dipercayakan padaku untuk membangun bisnis di negara kita. "
Mamie menggandeng lenganku masuk ke dalam villaku. Sambil berkata, "Berarti dua orang konglomerat yang memback-up kamu sekarang ya. "
"Iya Mam. "
"Baguslah. Berarti kamu sekarang sudah jauh lebih tajir daripada Mamie kan ?"
"Ah ... aku tak pernah menghitung sampai ke sana Mam. "
"Tapi yang penting kamu jangan melupakan Mamie ya Sayang, " ucap Mamie setelah berada di ruang keluarga.
"Jiwaku tidak sekerdil itu Mam, " kataku sambil meraih lengan Mamie agar duduk di pangkuanku, "Mamie adalah awal dari segalanya. Tanpa Mamie tak mungkin aku bisa seperti ini sekarang. Dan yang terpenting, Mamie adalah wanita pertama yang mengandung dan melahirkan putraku. Sekarang ditambah lagi dengan kehadiran si cantik Devi. Aku bahagia sekali Mam. "
Mamie yang sedang duduk di atas kedua pahaku, lalu menciumi pipiku berulang – ulang. Lalu berkata perlahan, "Mamie juga bahagia, karena kamu selalu mengerti apa yang mamie inginkan, Sayang. "
Seperti biasa, kalau Mamie sudah duduk di pangkuanku, pasti tanganku merayap ke balik gaunnya. Kali ini pun begitu. Tanganku menyelundup ke balik gaun sutra orangenya, lalu menyelinap ke balik celana dalamnya. Dan mulai menggerayangi kemaluannya.
Pada saat yang sama, Mamie mencium bibirku, lalu melumatnya dengan lahap dan romantisnya. Karena jemariku mulai menyelundup ke dalam liang memeknya yang selalu saja membangkitkan gairahku.
Semua ini membuat nafsuku mulai bergejolak dan tidak terkendalikan lagi. Maka dengan hati – hati kuangkat dan kubopong Mamie ke dalam kamar utama. Kamar yang pernah kupakai mengeksekusi Mrs. Alana dan keperawanan Anabella.
Lalu kurebahkan Mamie dengan hati – hati di atas bed bertilamkan seprai putih bersih itu.
Kutanggalkan segala yang melekat di tubuhku, sementara Mamie pun melakukan hal yang sama. Melepaskan segala yang melekat di tubuhnya, sehingga kami jadi sama – sama seperti Adam dan Hawa waktu pertama kali diturunkan ke permukaan bumi ini.
Ketika melihat Mamie sudah telanjang bulat, aku sangat mengaguminya. Karena Mamie bahkan lebih menggiurkan daripada waktu belum punya anak dahulu. Mungkin karena Mamie teramat pandai merawat badannya, dengan berolahraga, minum suplemen dan ramuan – ramuan secara teratur. Sehingga sepintas lalu tubuhnya seperti wanita yang baru 25 tahunan.
Dan yang paling mengherankan, aku sering cepat bosan kepada perempuan yang sudah kugauli. Tapi kepada Mamie ini sebaliknya. Semakin sering aku ketemuan dan ML dengannya, yang tertinggal di hatiku adalah kangen dan kangen terus. Hanya saja aku terlalu sibuk mengurus ini dan itu, sehingga Mamie seolah tidak punya greget lagi. Padahal aku sering merindukannya, tapi terhalang oleh kesibukan. Sedangkan Mamie berbeda dengan wanita – wanita lain yang sudah kumiliki. Mamie punya harga diri yang sangat tinggi. Mamie tidak mau mendatangi tempatku. Harus aku yang mendatangi tempatnya ... !
Tapi kalau sudah berduaan di dalam kamar seperti ini, Mamie tidak jaim lagi. Tidak jaim pula untuk memegang batang kemaluanku, yang lalu diselomotinya dengan lahap, takk ubahnya anak kecil yang sedang menyelomoti permen loli atau es lilin.
Sebenarnya aku kurang tega membiarkan Mamie mengoralku. Karena biar bagaimana dia itu istri ayahku, yang tetap saja menimbulkan rasa hormat di hatiku.
Namun setelah jiwa digoda nafsu birahi, semuanya dilupakan.
Setelah cukup lama aku dioral oleh Mamie, aku pun menggumulinya di atas bed. Menciumi dan menjilati bibirnya, lehernya, daun telinganya, toketnya dan ketiaknya. Dan Mamie menyambutku dengan pelukan hangatnya.
Dan ketika wajahku sudah berhadapan dengan memeknya yang tetap kugilai, Mamie merentangkan sepasang paha mulusnya selebar mungkin. Lalu kujilati memeknya yang selalu kukangeni ini habis – habisan. Tak cuma kujilati, jempol tanganku pun mulai ikut beraksi. Menggesek – gesek kelentit Mamie yang sudah sangat kuhapal letak dan bentuknya ini.
Mamie pun mendesah – desaah terus, sampai akhirnya ia bersuara dengan nada memohon, "Sudah Sayang ... masukkan aja kontolmu ... mamie sudah kangen benar sama entotan kontol gedemu itu ... "
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong penisku di mulut memek Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu.
Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kemaluanku. Dan .... langsung amblas semuanya .... bleeesssssssssssskkkkkk ... ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena penisku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong ... tanpa harus bersusah payah lagi.
Mamie pun menyambut kehadiran penisku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, "Sam Sayang ... kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu ... agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. "
"Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah .... " sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta.
Lalu aku mulai mengentotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, "Dudududuuuuuh .... Saaaam ... kontolmu ini yang bikin mamie tgergila – gila padamu ... selalu saja membuat mami klepek – klepek gini ... iyaaaaaaaa ... iyaaaaaaa ... entot terus Saaaaam ... entot teruuuussssssssssss ... entooooooottttttttttttt ... entoooooooottttttttttt ... iyaaaaaaaaa ... iyaaaaaaaaaaa ... !"
Terlebih lagi setelah aku mengentotnya sambil mencelucupi puting payudaranya yang satu dan meremas payudara yang satunya lagi.
Aku sendiri mulai merasakan nikmatnya menyetubuhi Mamie, karena meski memeknya tidak sesempit sebelum punya anak dahulu, namun liang kewanitaannya ini tetap terasa legit. Terlebih setelah Mamie mulai mengayuun pinggulnya, bergoyang – goyang laksana goyangan penari perut dari timur tengah, disertai dengan getaran – getaran erotis di perutnya yang tetap kecil, tidak buncit sedikit pun.
Aku pun menanggapi goyang pinggulnya dengan menjilati ketiak kirinya, sambil meremas toket kanannya. Dan semakin berhamburanlah rintihan – rintihan histeris ibu tiriku yang sangat cantik dan baik hati itu.
"Saaaaaam ... oooooooohhhhhhhhhh .... Saaaaaam .... dientot sama kamu sih sepuluh kali sehari juga mau Saaaaaaaam .... entooooot teruuuuuuuussssss Sayaaaaaaang .... entooot teruuussss sepuasmu Sayangkuuuuuu ... ooooohhhhhhhhhh ... ini nikmat sekali Saaaaaaammmm ... nikmaaaaaaaaaaaaaattttt ... entoooottttttt teruuussssssss ... entoooooooottttttttttttttttttttttt ... entoooooooooooooooooootttttttttttttttttt .... !"
Cukup lama aku mengentot Mamie. Sementara tubuhku sudah bermandikan keringat, bercampur aduk dengan keringat Mamie yang senantiasa harum mewangi, berkat wewangian yang senantiasa dipakainya itu.
Bahkan pada suatu saat, Mamie mulai berkelojotan. Dan aku tahu benar, bahwa Mamie akan segera mencapai puncak orgasmenya.
Tapi kali ini aku seolah ingin memamerkan keperkasaanku. Bahwa pada saat Mamie terkejang – kejang, dengan liang memeknya yang berkedat – kedut, aku tetap gencar mengentotnya.
Begitu juga setelah Mamie terkulai lemas, aku tetap gencar mengentotnya dengan gerakan hardcore yang sangat keras. Sehingga moncong penisku terus – terusan mentok di dasar liang memek Mamie. Hal itu membuat Mamie membuka matanya lagi. Lalu tampak seperti bergairah kembali.
Tapi ia berkata, "Gantian ah. Mamie pengen di atas. "
"Boleh, " sahutku sambil tersenyum geli. Karena seingatku, Mamie lebih cepat orgasme dalam posisi WOT.
Tapi kuladeni saja keinginannya. Apa sulitnya celentang dan membiarkan Mamie yang mengentot, membiarkan liang memeknya mengocok batang kemaluanku.
Bersambung...
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Memang benar perkataan adrian tentang dirinya, dia wanita yang sangat cantik nan rupawan, aroma tubuhnya sampai tercium meskipun jarak di antara kita cukup jauh. tubuhnya juga sangat terawat, pantatnya yang besar dan nampak sekel, dan lagi payudara miliknya nampak begitu bulat berisi. "Ehmm... dia itu yaa wanita yang mendapat IP tertinggi sekampus ini !", gumamku. "Cantik, kaya dan pintar.. dia seperti mutiara di kampus ini !", lanjut gumamku.
Ujang menatap tajam ke lawannya tersebut "Datok lo harus tau seberapa greget nya gue?!" "Gue baru 20 tahun, terus kontol gue cuman dipake kencing doang" "Tisu Magic mode", Ujang bersiap kembali kali ini semua badannya sudah berlapis baja , ilmu pamungkas pun sudah diaktivkan, "TELO RASA MEKi" sang datok pun bersiap dengan ilmu pamungkasnya terlihat semua badannya mengeluarkan uap panas Dan keduanya bagai petir melesat dengan kecepatan tak kasat mata mengeluarkan ajian pamungkasss "BOOOOOMMMMMMMMMM"
Ava menarik nafas panjang sebelum melepas penutup terakhir tubuhnya. Dan kali ini, yang hadir hanyalah ketelanjangan yang membebaskan, ketelanjangan yang membebaskannya dari pakaian kepalsuan yang menutupinya selama ini. Ava memejamkan mata, menikmati udara sore dan dingin air yang mengalir membasahi tubuhnya. Sore itu ia merasa menyatu dengan alam.
Kupejamkan mataku, dan kukecup bibirnya dengan lembut, dia menyambutnya. Bibir kami saling terpaut, saling mengecup. Pelan dan lembut, aku tidak ingin terburu-buru. Sejenak hatiku berkecamuk, shit! She got a boyfriend! Tapi sepertinya pikiranku mulai buyar, semakin larut dalam ciuman ini, malah dalam pikiranku, hanya ada Nita. My logic kick in, ku hentikan ciuman itu, kutarik bibirku mejauh darinya. Mata Nita terpejam, menikmati setiap detik ciuman kami, bibir merahnya begitu menggoda, begitu indah. Fu*k the logic, kusambar lagi bibir yang terpampang di depanku itu. Kejadian ini jelas akan mengubah hubungan kami, yang seharusnya hanya sebatas kerjaan, menjadi lebih dari kerjaan, sebatas teman dan lebih dari teman.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Yulia dipaksa menikah dengan keluarga Jayendra. Setelah menikah, semua orang berharap dia bisa memiliki bayi dengan suaminya sesegera mungkin. Namun, ternyata suaminya, Billy Jayendra, sedang mengalami koma! Apakah Yulia ditakdirkan untuk menjalani kehidupan yang tidak berbeda dengan seorang janda? Tak disangka, suaminya yang koma itu sadar kembali pada hari setelah pernikahan mereka! Billy membuka matanya dan menatap Yulia dengan dingin. "Siapa kamu?" "Saya adalah ... istri Anda," jawab Yulia ragu-ragu. Mendengar hal ini, Billy terlihat sangat kesal. "Istriku? Kenapa aku tidak ingat pernah menikah dengan wanita mana pun? Aku akan meminta pengacaraku untuk segera memulai prosedur perceraian sekarang juga!" Jika bukan karena keluarga Billy mencegahnya untuk menceraikan Yulia, Yulia pasti sudah diceraikan setelah satu hari menikah. Kemudian, dia mengandung seorang anak dan ingin pergi secara diam-diam, tetapi Billy mengetahui rencananya dan tidak setuju. Yulia menatapnya dengan tidak senang. "Kamu tidak menyukaiku dan kamu selalu menggangguku sepanjang waktu. Apa artinya pernikahan kita? Aku ingin bercerai!" Tiba-tiba, kesombongan Billy menghilang dan dia menarik Yulia ke dalam pelukan hangatnya. "Kamu adalah istriku, dan kamu milikku sekarang. Jangan pernah berpikir untuk menceraikanku!"
Pemerkosaan yang dilakukan Alex pada Andini membuat Andini merasa trauma. Dia bahkan sempat tidak mau berhubungan dengan sang suami-Arka. Andini dan Arka terpaksa pindah rumah demi menghindari Alex. Apakah pindah rumah solusi utama? Tidak, nyatanya Alex tetap menganggu Andini. Apa yang akan dilakukan Andini setelah ini? Apa dia akan membiarkan Alex mengganggu dia lagi?
Ketika mereka bertemu lagi, Juan mengesampingkan paranoia dan harga dirinya, dengan hangat memeluk Cynthia. "Tolong, kembalilah padaku?" Selama tiga tahun, wanita itu telah menjadi sekretarisnya di siang hari dan pendampingnya di malam hari. Cynthia selalu memenuhi permintaannya, seperti hewan peliharaan yang patuh. Namun, ketika Juan menyatakan rencananya untuk menikahi orang lain, dia memilih untuk berhenti mencintai pria itu dan melepaskannya. Namun, hidup berubah secara tak terduga. Pengejarannya yang pantang menyerah, kehamilannya, dan keserakahan ibunya secara bertahap mendorongnya ke tepi jurang. Akhirnya, dia mengalami penderitaan yang luar biasa. Lima tahun kemudian, ketika dia kembali, dia bukan lagi wanita seperti dulu. Namun, pria itu telah jatuh ke dalam kekacauan selama lima tahun.
Kehidupan Yvonne berubah total setelah malam yang mengerikan itu ketika dia melihat tunangannya tidur dengan saudara perempuannya. Karena patah hati, dia minum terlalu banyak, masuk ke kamar yang salah dan akhirnya berhubungan seks dengan orang asing. Lebih buruk lagi, ayahnya tidak mengakuinya karena dia hamil di luar nikah. Dengan putus asa, dia pergi ke luar negeri dengan tekad untuk sukses dan membalas dendam. Enam tahun kemudian, dia kembali sebagai seorang dokter yang sukses dan ibu dari seorang anak laki-laki yang berbakat. Pada usia enam tahun, Aiden sudah menjadi salah satu peretas terbaik di dunia. Suatu hari, dia mendapatkan daftar bujangan yang paling diinginkan di kota itu dan bertanya kepada ibunya, "Bu, aku bisa membantumu mencari pacar. Pria seperti apa yang kamu sukai?" Yvonne, yang sudah tidak tertarik lagi dengan pria, hanya berpura-pura memikirkannya. Sebelum dia sempat menjawab, seorang pria muncul, "Aiden, Aku ayahmu. Mengapa kamu selalu menentangku?" Maka, tugas Aiden untuk menyatukan kembali kedua orang tuanya secara resmi dimulai!