img Mantan Istriku Hamil?!  /  Bab 2 Aku Memiliki Orang Lain di Hatiku | 0.38%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Aku Memiliki Orang Lain di Hatiku

Jumlah Kata:819    |    Dirilis Pada: 30/12/2022

Semua pelayan keluar untuk menyambut kepulangan Levon, tetapi Scarlet tetap di lantai atas dan diam-diam mengawasi kedatangannya dari jendela kamar tidur.

Dia harus mengakui bahwa Levon begitu menawan dan seksi. Tubuhnya tinggi dan memiliki kaki yang panjang, dan keseluruhan bentuk tubuhnya proporsional. Tidak ada bagian yang bergelambir di tubuhnya, dan otot-ototnya ramping serta kuat.

Ya, Scarlet tahu sebanyak itu tentang fisik Levon karena dia telah merasakan tubuh itu sepenuhnya di malam yang mengubah segalanya itu.

Apa yang terjadi di antara mereka malam itu terasa sangat tidak nyata sampai Scarlet masih mengira itu semua hanya mimpi. Dia tidak tahu bagaimana harus memberi tahu Levon setelah dia kembali ke rumah keesokan paginya.

Wajah Levon tanpa cela, seolah-olah Tuhan sengaja menggunakan waktu yang lebih lama untuk memahat wajahnya dengan hati-hati. Dia terlihat sangat tampan, tangguh, dan tegas.

Tuhan sangat tidak adil. Levon tidak hanya dianugerahi dengan tubuh sempurna dan wajah tampan, tetapi juga kecerdasan tinggi dengan latar belakang pendidikan yang mengesankan.

Levon mendapat gelar sarjana hukum dan keuangan di usia remaja. Setelah lulus, dia mengambil alih bisnis keluarga. Bisnis tersebut berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir, dan menjadi perusahaan raksasa komersial nomor satu di ibu kota. Beberapa tahun yang lalu, perusahaan itu merambah pasar luar negeri dan mampu berkembang dengan baik.

Setelah mereka menikah, Levon pergi ke luar negeri keesokan harinya. Alasan keberangkatannya karena perusahaan sedang memulai cabang baru dan dia harus fokus pada hal itu. Namun, sejak itu, dia tidak pernah pulang.

Scarlet tenggelam dalam pikirannya ketika dia tiba-tiba merasakan tatapan dingin Levon ke arahnya. Tertegun, dia segera menutup tirai dan menjauh dari jendela.

Dia tidak tahu apa yang membuatnya bereaksi seperti itu. Mungkin karena dia merasa tidak percaya diri di depan Levon.

Scarlet tidak disukai oleh keluarganya sendiri, yang merupakan akibat hasutan ibu tirinya. Jika dia tidak menikah dengan Levon, dia mungkin masih harus berperan sebagai pelayan pribadi ibu tirinya saat ini.

Pernikahan mereka terjadi berkat ibu kandung Scarlet yang pernah menyelamatkan nyawa nenek Levon.

Dia tahu bahwa meskipun Levon tidak menyukainya, pria itu tidak membencinya. Bagaimana pun juga, dia sadar akan posisinya dan selalu berperilaku baik.

Tiba-tiba, seorang pelayan mengetuk pintu kamarnya.

"Nyonya, Tuan Fabianto telah kembali, dia ingin Anda makan malam bersamanya di lantai bawah."

Scarlet bergegas turun. Di ruang makan, meja telah ditata dan hidangan sudah disajikan.

Levon duduk di salah satu ujung meja makan yang panjang. Scarlet menuju ujung lain meja di mana sebuah tempat telah disiapkan untuknya.

Mereka berdua menyukai hidangan yang berbeda. Mengingat ini adalah perayaan kepulangannya, semua hidangan yang disajikan sesuai dengan kesukaannya.

Melihat steik setengah matang yang masih berwarna kemerahan di piringnya, Scarlet refleks mengerutkan hidung.

"Kenapa?" tanya Levon yang menatapnya sambil sedikit mengernyit.

"Steikku masih ada darahnya," jawab Scarlet. Dia tidak terbiasa dengan steik yang tidak dimasak sampai matang. Belum lagi, nafsu makannya agak menurun akhir-akhir ini, mungkin dikarenakan cuaca yang panas.

"Beri dia steik yang matang."

"Terima kasih." Scarlet mengucapkan terima kasih dengan suara rendah.

Selama makan, tak satu pun dari mereka berbicara. Mereka begitu acuh terhadap satu sama lain, seolah-olah mereka bukan pasangan suami-istri. Mereka tampak seperti dua orang asing yang kebetulan makan di meja yang sama.

Selesai menyantap makanannya, Levon mengambil serbet dan menyeka bibirnya. Melihat itu, Scarlet menarik napas dalam-dalam setelah sempat ragu-ragu sejenak, lalu dia membulatkan tekad untuk memberitahunya apa yang telah terjadi malam itu.

"Levon."

"Scarlet."

Keduanya berbicara pada saat yang bersamaan.

Sambil menatapnya, Scarlet berkata dengan gugup, "Kamu bicaralah lebih dulu."

Levon tidak menolak dan langsung berbicara. "Scarlet, aku ingin bercerai."

Kalimat pendek itu bergema di kepala Scarlet selama beberapa saat.

Saat itu, seorang pelayan masuk dan menyerahkan sebuah dokumen perceraian padanya. Levon sudah menandatanganinya. Tulisan tangannya indah, seperti seorang penulis kaligrafi berpengalaman.

Namun, Scarlet sudah tidak berminat untuk mengaguminya lagi.

Distribusi properti adalah hal terpenting yang perlu diselesaikan selama proses perceraian.

Scarlet langsung membahas kesepakatan itu. Dia akan mendapatkan dua properti setelah bercerai, yaitu sebuah toko dan sebuah apartemen. Keduanya berada di lokasi strategis dengan kisaran harga pasar yang mencapai puluhan miliar rupiah.

Selain itu, dia akan menerima uang 100 miliar sebagai bentuk kompensasi serta sebuah perusahaan kecil yang menghasilkan laba bersih tahunan di angka miliaran rupiah.

Tampaknya tidur sekali dengan Levon mampu menghasilkan kesepakatan yang adil.

Namun, Scarlet lebih penasaran dengan alasan Levon yang ingin menceraikannya. Jadi, dia menutup folder yang berisi dokumen perceraian dan menatapnya dengan berani untuk pertama kalinya.

Levon membalas tatapannya dengan intensitas yang sama.

Ini pertama kalinya Levon melihat wajah Scarlet dengan cermat. Wajahnya kecil dan halus. Matanya besar dan indah, berbinar cerah seperti sepasang permata. Tatapan murni dan polos di matanya mengingatkannya pada genangan air yang jernih.

Dia sangat kurus, seolah-olah keluarganya memperlakukannya dengan buruk.

Entah mengapa ... sosoknya terlihat mirip dengan wanita yang ditemuinya malam itu.

Jika Levon bertemu dengan wanita itu lagi, dia pasti akan membuatnya menjadi lebih gemuk. Wanita itu terlalu kurus, yang membuatnya bersimpati padanya.

"Bolehkah aku bertanya apa alasannya?" tanya Scarlet.

"Karena aku memiliki orang lain di hatiku," ungkap Levon dengan jujur.

img
Konten
Bab 1 Menceraikannya Bab 2 Aku Memiliki Orang Lain di Hatiku Bab 3 Hamil Bab 4 Urusanku Tidak Ada Hubungannya denganmu Bab 5 Dia Tidak Menggunakan Uang Keluarganya Bab 6 Aku Akan Mematahkan Kakimu Bab 7 Dipaksa Aborsi Bab 8 Siapa yang Berani Merampas Harta Mantan Istriku
Bab 9 Apa Levon Akan Menikahinya
Bab 10 Ibu Akan Melindungimu
Bab 11 Bagaimana Aku Bisa Melindungimu
Bab 12 Tidak Ada Cedera yang Ditimbulkan Secara Sengaja
Bab 13 Jahat dan Pendendam
Bab 14 Itu Tidak Tergantung pada Kalian
Bab 15 Anak Haram
Bab 16 Apa Kamu Sakit
Bab 17 Meluruskan Salah Paham
Bab 18 Kacau Balau
Bab 19 Apa Kamu Sudah Sadar Sekarang
Bab 20 Apa Kamu akan Membiarkan Seseorang yang Tidak Kamu Cintai Melahirkan Anakmu
Bab 21 Dijebak
Bab 22 Bertemu di Lift
Bab 23 Grup Fabianto
Bab 24 Menggoda
Bab 25 Jaga Sikapmu, Tuan Fabianto
Bab 26 Adegan yang Intim
Bab 27 Kamu Bukan Gadis Seperti Itu, Bukan
Bab 28 Badai Petir
Bab 29 Menginap di Vila Malam Ini
Bab 30 Menginap
Bab 31 Apa Pria Ini Impoten
Bab 32 Aku Akan Menemanimu Sampai Kamu Tertidur
Bab 33 Sangat Perhatian
Bab 34 Makan di Tengah Malam
Bab 35 Berutang Budi Padanya
Bab 36 Mengusirnya
Bab 37 Mengantarnya Pulang
Bab 38 Aku Tidak Suka Mengulangi Perkataanku
Bab 39 Levon Menginap Semalam
Bab 40 Akhirnya Aku Menemukanmu
Bab 41 Aku Benar-Benar Tidak Memiliki Perasaan Untukmu
Bab 42 Kamu Sudah Terlalu Banyak Bicara Hari Ini
Bab 43 Wanita Itu Terlihat Akrab
Bab 44 Saingan Cintaku Ternyata adalah Profesor Salvano
Bab 45 Mengantarnya Pulang
Bab 46 Kesalahan Pribadi
Bab 47 Menguping Pembicaraannya
Bab 48 Ciuman Penuh Gairah
Bab 49 Menerima Telepon dari Ibu Levon
Bab 50 Orang-orang yang Tidak Bisa Melihat Kebaikanmu
Bab 51 Pernikahan
Bab 52 Persyaratan Nenek
Bab 53 Kesempatan Hidup Bersama Selama Tiga Bulan
Bab 54 Mulai Hari Ini
Bab 55 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
Bab 56 Perusak Hubungan
Bab 57 Yasmin Mengetahuinya
Bab 58 Terjadi Sesuatu pada Nona Benvolio
Bab 59 Penyelamat
Bab 60 Apa Anda Tidak Ingin Memperjuangkannya
Bab 61 Lakukan Saja Apa yang Kamu Mau
Bab 62 Kebahagiaan yang Sederhana adalah yang Tersulit
Bab 63 Nutrisi
Bab 64 Kamu Melanggar Peraturan Keluarga
Bab 65 Kebencian Evie
Bab 66 Permintaan Maaf yang Tidak Tulus
Bab 67 Aku Tidak Akan Pernah Berbohong Padamu
Bab 68 Penjara Seumur Hidup
Bab 69 Balas Dendam
Bab 70 Mereka Pasti Memiliki Hubungan Rahasia
Bab 71 Tunangan
Bab 72 Scarlet adalah Wanita Perusak Hubungan
Bab 73 Pengkhianat
Bab 74 Mencari Saksi
Bab 75 Apa Ini Cinta
Bab 76 Kepercayaan Tanpa Syarat
Bab 77 Perlindungan
Bab 78 Itu Bukan Salah Pak Salvano
Bab 79 Demi Masa Lalu Kita
Bab 80 Selera Orang Berbeda-beda
Bab 81 Kunjungan
Bab 82 Apa Aku Harus Melapor Padanya
Bab 83 Apa Berat Badanmu Naik
Bab 84 Dewey Mengakui Plagiarisme
Bab 85 Dimanfaatkan
Bab 86 Menanggung Semua Kesalahan
Bab 87 Dia Salah Paham Pada Marlon
Bab 88 Levon Cemburu
Bab 89 Levon Sakit
Bab 90 Levon Telah Membantunya Secara Diam-diam
Bab 91 Menyuapi Obat
Bab 92 Menangis Untuknya
Bab 93 Merman
Bab 94 Apa Kamu Pernah Berjuang Untuk Mendapatkannya
Bab 95 Pria yang Menjawab Telepon
Bab 96 Mempertaruhkan Nyawa Anaknya yang Belum Lahir
Bab 97 Panggilan Larut Malam
Bab 98 Menjaga Perilaku
Bab 99 Konspirasi
Bab 100 Tinggal di Mansion
img
  /  6
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY