img Mantan Istriku Hamil?!  /  Bab 7 Dipaksa Aborsi | 1.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Dipaksa Aborsi

Jumlah Kata:1024    |    Dirilis Pada: 30/12/2022

Sekarang Scarlet tidak memiliki siapa pun yang bisa dia andalkan. Dia hanyalah seorang siswa yang baru berusia 19 tahun.

Kyra sudah merencanakan untuk berpura-pura baik pada Scarlet sehingga dia akhirnya akan patuh untuk menandatangani surat itu. Namun, dia tidak pernah menyangka Scarlet akan bersikap sangat keras kepala dan tidak tahu berterima kasih.

Merasa sangat marah, dia menahan rahang Scarlet dengan satu tangan dan tangan lainnya menunjuk ke arah kontrak, memaksanya untuk segera menandatanganinya.

Scarlet melirik ke arah Nolan yang duduk di hadapannya. Dia adalah ayah kandungnya, tapi dia sama sekali tidak peduli saat melihat Kyra menyerangnya secara fisik dan hanya menonton dengan menunjukkan ekspresi acuh tak acuh di wajahnya.

Meskipun Scarlet sudah sangat terbiasa dengan sikap dingin Nolan padanya, dia masih tetap merasa patah hati.

Mereka terus memaksanya untuk menandatangani dan bahkan mencap kontrak itu.

Sebenarnya, Scarlet bisa saja memberikan semuanya pada mereka tanpa melakukan perlawanan, tapi mereka memilih untuk bersikap jahat padanya, ini hanya menunjukkan orang seperti apa mereka.

Nolan tidak pantas untuk menjadi seorang ayah. Ketiga orang ini tidak memiliki sedikit pun rasa kemanusiaan di hati mereka.

Sekarang Scarlet tidak berdaya untuk melawan mereka. Bahkan jika dia ingin menuntut mereka, mereka akan menemukan cara untuk membungkamnya. Dia tidak punya pilihan selain mengakui kekalahannya.

"Apa aku sudah bisa pergi sekarang?"

Scarlet berdiri, menegakkan punggungnya, dan mengepalkan tinjunya dengan kesal. Dia menekankan setiap kata-kata yang diucapakannya, menolak untuk membungkuk di hadapan orang-orang yang mengerikan itu.

"Kamu sama persis seperti ibumu. Pelacur itu bisa saja menyelamatkan kita dari banyak masalah jika dulu dia setuju untuk menceraikan ayahmu saat pertama kali ayahmu memintanya. Kenapa dia harus sangat keras kepala? Dia benar-benar wanita bodoh!" kutuk Kyra.

Mendengar hinaan yang ditujukan pada mendiang ibunya, Scarlet merasa sangat marah dan merasa seperti baru saja ditusuk tepat di jantungnya.

Dia bersumpah pada dirinya sendiri bahwa dia akan membalas dendam pada mereka suatu hari nanti. Dia akan melakukannya untuk ibunya yang sudah meninggal, untuk adiknya yang hilang, dan untuk semua rasa sakit yang sudah dia derita selama bertahun-tahun karena ketiga orang ini.

Suatu hari nanti, dia akan menjadi orang yang tertawa terakhir. Saat ini, dia masih terlalu lemah untuk melawan, dan tidak ada orang yang mendukungnya. Dia harus bekerja keras dan membangun kehidupannya terlebih dahulu.

Tanpa menunggu tanggapan dari mereka, Scarlet berbalik dan hendak pergi, tapi Colleen langsung menghalangi jalannya dan menghentikannya.

"Apa lagi yang kamu mau dariku?" tanya Scarlet sambil mengerutkan keningnya. Mereka sudah mendapatkan uangnya. Apa lagi yang mereka inginkan darinya?

Colleen mengarahkan matanya melihat perut Scarlet, tatapan itu membuat Scarlet merasa sedikit tidak nyaman.

Merasakan jantungnya seakan melompat ke tenggorokannya, Scarlet secara refleks langsung melindungi perutnya.

"Levon selalu berada di luar negeri sejak kalian berdua menikah. Bagaimana bisa kamu hamil? Kamu benar-benar luar biasa. Aku tidak percaya kamu berani berhubungan dengan pria lain. Bagaimana jika Keluarga Fabianto mengetahui bahwa kamu sudah selingkuh dari Levon? Jika kamu tidak ingin berurusan dengan bajingan itu, kami bisa membantumu untuk menyingkirkannya. Keluarga Fabianto tidak perlu tahu tentang ini."

"Bagaimana kamu bisa tahu ...." Scarlet mulai merasa gugup.

Dia saja baru tahu tentang kehamilannya dan dia juga tidak memberi tahu siapa pun tentang itu. Bagaimana bisa Colleen mengetahuinya?

Scarlet sekarang mengerti kenapa keluarganya menawarkan bantuan padanya untuk menyingkirkan bayinya. Mereka pasti percaya bahwa dia selingkuh saat menikah dengan Levon.

Jika Keluarga Fabianto tahu bahwa dia mengandung anak dari pria lain saat dia masih menjadi istri Levon, mereka pasti akan mengambil kembali semua yang sudah diberikan Levon padanya saat penyelesaian perceraian mereka. Itu artinya Keluarga Benvolio tidak akan mendapatkan apa-apa.

Nolan, Kyra, dan Colleen mulai berjalan mendekati Scarlet. Mereka mengitarinya seperti sekumpulan hiu yang baru saja mencium bau darah di dalam air.

"Kalian ... jangan bertindak macam-macam. Anak yang kukandung ini ... bayi ini adalah milik Levon. Jangan berani-berani menyentuhku, atau Levon akan marah dan tidak akan pernah melepaskan kalian!"

Colleen mencibir, "Kamu benar-benar seorang pembohong yang buruk, Scarlet. Aku tahu kamu dan Levon hanya bertemu dua kali. Pertama kali saat kalian menikah, yang kedua dan terakhir saat kalian bercerai. Sekarang kamu sedang hamil tiga bulan. Tiga bulan lalu, kamu hanya di rumah saja, dan dia sedang berada di luar negeri. Jadi, tidak mungkin anak itu miliknya."

"Tahan dia dan bawa dia ke rumah sakit untuk melakukan aborsi. Kita harus membereskan masalah ini hari ini juga," perintah Kyra.

Mereka takut Scarlet akan melawan, jadi mereka sudah lebih dulu menyiapkan obat bius dan langsung menyuntik obat itu di lengannya.

Mereka tidak bisa menyuntikkan setiap tetes obat itu karena Scarlet berjuang keras melawan mereka, tapi mereka bisa menyuntikkan cukup banyak untuk membuat tubuhnya lemas.

Mereka kemudian langsung membawanya ke rumah sakit.

Scarlet merasa lemas karena pengaruh obat bius yang diberikan padanya, tetapi dia masih cukup sadar untuk mengetahui bahwa dia kini sudah dibawa ke ruang operasi. Dia ingin meronta, tetapi dia merasa terlalu lemah untuk melakukan apa pun.

Dia hanya bisa menyaksikan saat dokter melebarkan kakinya dengan perasaan ngeri. Dari tempatnya berbaring, dia bisa melihat beberapa pisau bedah stainless steel yang mengilap dan peralatan bedah lain di sekitarnya.

"Tidak, kumohon ... aku tidak ingin melakukan aborsi. Tolong, jangan lakukan itu ...." Scarlet menangis dan memohon belas kasihan dari mereka.

Dia belum memutuskan apakah akan melakukan aborsi atau tidak. Jujur, dia memang sempat berpikir untuk menyingkirkan anak ini. Namun, jelas itu bukan waktu yang tepat, dan saat ini, dia tidak ingin kehilangan bayinya di luar keinginannya sendiri.

Dia ingin menyerah untuk berjuang dan menerima takdir hidupnya.

Berbaring di meja operasi yang dingin, dia merasa sangat ketakutan.

Tidak bisa! Dia tidak boleh membiarkan mereka membunuh anaknya. Bayinya tidak bersalah.

Dia tidak punya keluarga di dunia ini. Dia sangat kesepian selama ini. Anaknya adalah kesempatannya untuk memiliki keluarga sendiri.

Jika bukan karena keinginan terakhir dari ibunya, Scarlet tidak akan bisa bertahan.

Dia ingin melindungi anak ini, seperti bagaimana ibunya selalu melindunginya sepanjang hidupnya.

Perawat memberitahunya bahwa hanya tiga persen kemungkinan kontrasepsi gagal. Itu adalah kesempatan yang sangat tipis, tapi dia ternyata tetap hamil. Scarlet hanya bisa berpikir bahwa anak ini memang sudah ditakdirkan untuk diberikan padanya.

Dia harus bisa menjaga bayinya, melahirkannya, dan membesarkannya seorang diri.

Bahkan tanpa bantuan Levon, Scarlet percaya bahwa selama dia terus menghujani anak mereka dengan cinta dan perhatian yang cukup, semuanya akan baik-baik saja.

img
Konten
Bab 1 Menceraikannya Bab 2 Aku Memiliki Orang Lain di Hatiku Bab 3 Hamil Bab 4 Urusanku Tidak Ada Hubungannya denganmu Bab 5 Dia Tidak Menggunakan Uang Keluarganya Bab 6 Aku Akan Mematahkan Kakimu Bab 7 Dipaksa Aborsi Bab 8 Siapa yang Berani Merampas Harta Mantan Istriku
Bab 9 Apa Levon Akan Menikahinya
Bab 10 Ibu Akan Melindungimu
Bab 11 Bagaimana Aku Bisa Melindungimu
Bab 12 Tidak Ada Cedera yang Ditimbulkan Secara Sengaja
Bab 13 Jahat dan Pendendam
Bab 14 Itu Tidak Tergantung pada Kalian
Bab 15 Anak Haram
Bab 16 Apa Kamu Sakit
Bab 17 Meluruskan Salah Paham
Bab 18 Kacau Balau
Bab 19 Apa Kamu Sudah Sadar Sekarang
Bab 20 Apa Kamu akan Membiarkan Seseorang yang Tidak Kamu Cintai Melahirkan Anakmu
Bab 21 Dijebak
Bab 22 Bertemu di Lift
Bab 23 Grup Fabianto
Bab 24 Menggoda
Bab 25 Jaga Sikapmu, Tuan Fabianto
Bab 26 Adegan yang Intim
Bab 27 Kamu Bukan Gadis Seperti Itu, Bukan
Bab 28 Badai Petir
Bab 29 Menginap di Vila Malam Ini
Bab 30 Menginap
Bab 31 Apa Pria Ini Impoten
Bab 32 Aku Akan Menemanimu Sampai Kamu Tertidur
Bab 33 Sangat Perhatian
Bab 34 Makan di Tengah Malam
Bab 35 Berutang Budi Padanya
Bab 36 Mengusirnya
Bab 37 Mengantarnya Pulang
Bab 38 Aku Tidak Suka Mengulangi Perkataanku
Bab 39 Levon Menginap Semalam
Bab 40 Akhirnya Aku Menemukanmu
Bab 41 Aku Benar-Benar Tidak Memiliki Perasaan Untukmu
Bab 42 Kamu Sudah Terlalu Banyak Bicara Hari Ini
Bab 43 Wanita Itu Terlihat Akrab
Bab 44 Saingan Cintaku Ternyata adalah Profesor Salvano
Bab 45 Mengantarnya Pulang
Bab 46 Kesalahan Pribadi
Bab 47 Menguping Pembicaraannya
Bab 48 Ciuman Penuh Gairah
Bab 49 Menerima Telepon dari Ibu Levon
Bab 50 Orang-orang yang Tidak Bisa Melihat Kebaikanmu
Bab 51 Pernikahan
Bab 52 Persyaratan Nenek
Bab 53 Kesempatan Hidup Bersama Selama Tiga Bulan
Bab 54 Mulai Hari Ini
Bab 55 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
Bab 56 Perusak Hubungan
Bab 57 Yasmin Mengetahuinya
Bab 58 Terjadi Sesuatu pada Nona Benvolio
Bab 59 Penyelamat
Bab 60 Apa Anda Tidak Ingin Memperjuangkannya
Bab 61 Lakukan Saja Apa yang Kamu Mau
Bab 62 Kebahagiaan yang Sederhana adalah yang Tersulit
Bab 63 Nutrisi
Bab 64 Kamu Melanggar Peraturan Keluarga
Bab 65 Kebencian Evie
Bab 66 Permintaan Maaf yang Tidak Tulus
Bab 67 Aku Tidak Akan Pernah Berbohong Padamu
Bab 68 Penjara Seumur Hidup
Bab 69 Balas Dendam
Bab 70 Mereka Pasti Memiliki Hubungan Rahasia
Bab 71 Tunangan
Bab 72 Scarlet adalah Wanita Perusak Hubungan
Bab 73 Pengkhianat
Bab 74 Mencari Saksi
Bab 75 Apa Ini Cinta
Bab 76 Kepercayaan Tanpa Syarat
Bab 77 Perlindungan
Bab 78 Itu Bukan Salah Pak Salvano
Bab 79 Demi Masa Lalu Kita
Bab 80 Selera Orang Berbeda-beda
Bab 81 Kunjungan
Bab 82 Apa Aku Harus Melapor Padanya
Bab 83 Apa Berat Badanmu Naik
Bab 84 Dewey Mengakui Plagiarisme
Bab 85 Dimanfaatkan
Bab 86 Menanggung Semua Kesalahan
Bab 87 Dia Salah Paham Pada Marlon
Bab 88 Levon Cemburu
Bab 89 Levon Sakit
Bab 90 Levon Telah Membantunya Secara Diam-diam
Bab 91 Menyuapi Obat
Bab 92 Menangis Untuknya
Bab 93 Merman
Bab 94 Apa Kamu Pernah Berjuang Untuk Mendapatkannya
Bab 95 Pria yang Menjawab Telepon
Bab 96 Mempertaruhkan Nyawa Anaknya yang Belum Lahir
Bab 97 Panggilan Larut Malam
Bab 98 Menjaga Perilaku
Bab 99 Konspirasi
Bab 100 Tinggal di Mansion
img
  /  6
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY