Dira yang kalutpun, langsung menggedor-gedor kaca mobil hingga si pemilik mobil yang ada di dalamnya, keluar.
"Heh! Apa-apaan ini!" bentaknya di hadapan Dira.
"Reino! Kamu yang apa-apaan! Bisa-bisanya ciuman sama cewek lain di dalam mobil, aku ini pacar kamu!" balas Dira.
"Hah, pacar," ucap Reino sambil tertawa licik. "Aku kan udah bilang waktu itu. Dira kamu mau nggak jadi pacar aku, mumpung hatiku belum ada yang ngisi. Tapi lihat sekarang, hatiku udah ada yang ngisi," tunjuknya ke arah cewek yang masih duduk di dalam mobil.
"Kamu benar-benar keterlaluan ya, Rei," geram Dira.
"Ya, itu bukan salahku sih. Kamunya aja yang terlalu polos."
'Plakk!!'
Dira langsung menampar pipi Reino, kemudian berlalu pergi. Setidaknya ia sudah melampiaskan kemarahannya dengan sebuah tamparan.
Dira kembali ke mobilnya. Ia yang tadinya berniat untuk belanja, sekarang malah kembali menuju rumahnya. Hidupnya menjadi tak karuan.
"Loh, Non udah balik lagi?" tanya bibik yang berpapasan dengannya saat hendak ke kamar.
"Aku mau istirahat, jangan ada yang gangguin," pesan Dira dengan tegas.
"Baik, Non," balas bibik sambil mengangguk.