img Perihnya Jalan Taubatku  /  Bab 1 Bram Lelah | 3.23%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Perihnya Jalan Taubatku

Perihnya Jalan Taubatku

Penulis: Sisi Ryri
img img img

Bab 1 Bram Lelah

Jumlah Kata:1600    |    Dirilis Pada: 24/03/2023

Araya yang merupakan gitaris handal dengan

am dengan nada

rus lih

ntuk konser terakhirnya di tur 7 kotanya kali i

rsiapkan acara 3

engar permintaan istrinya itu. “K

us merayakan kehamilanku ini

a

menggelengkan kepalanya. “Kenapa u

ita tak boleh tak men

u pasti

sakral untuk ayahku, jadi kamu har

I

intaan ayahku. Aku sudah hamil 3 bulan, in

embekap mulut Widi dengan tangannya yang kasar kemudian mendekatka

. Jangan apa ya

E

epanku dan kau taukan apa jadinya,” ancam B

al Widi dengan mulut yang masih

pai kita tak punya masa d

in erat menyumbat mulutnya dan saat Bram melonggarkan ta

ab atas anak ini. Aku cuma ta

pis membuat Widi percaya k

ri, kau juga tau apa yang

elebarkan kem

ba dan kau tau apa yang bisa dilakukan ayahku sel

e

tak menyangka jika wanita yang dinikahi secara s

enganku?” tanya Widi membuat Br

an fansku,” bisik Bram lagi. “Pokoknya ijinkan dulu aku menghabiskan kontrak kerja dengan prom

er dan aku tunggu semua janjimu ata

ari hadapannya dan sesaat kemudian pria tampan ini pun me

yaanya dan tentunya Widi, putri yang merupakan putri tunggal pemi

yang membuatnya mendapatkan kesempatan konser di banyak kota di Indonesia dengan pe

ni sehingga meminta dengan sangat pada

emen yang bisa menjaga performanya dan satu-satunya suplemen yang paling pas untuk me

holil, manager band yang sudah

seru Bram s

an riuh penonton

memainkan gitarnya dengan ciamik hingga teriakan para group

semua teriakan itu membuat

beristirahat di backstage. Dengan langkah gontai Bram me

memberi kode pada gitaris

i pintu toilet yang berjarak bebe

elang yang sudah siap mencari bukti akan ketergantungannya pada ben

r

lastik kecil berisi sabu sudah siap di wastafel kamar mand

ahat itu. Tubuhnya yang tadi lelah perlahan terasa sangat ringan. “Fly

tu karena gitaris ini tak juga keluar dari kamar m

annya dan bangkit. “Ah, aku terlalu terlama di si

tanya kru yang

raih gitar yang diletakkan di atas kursinya kemudian menghadap ke ce

kru backstage sambil menepuk

tak usah

sekali lagi kemudian menuntun langkah Bram yang masih

penonton mengelu-elukan namanya membuat tak ada lagi orang

ng, dia terlalu lelah dengan hingar bingar p

nya supir yang membawa

ke rumah n

e ruma

u butuh tempat yang t

mobil ke sudut Kota Bandung tempat rumah nenek Bram berada. “Tar ka

kekeh Bram sambil bersandar ke jok mobil yang sud

langit masih gelap saat Bram turun dari mobil dan me

baya yang merawatnya pasca perceraian kedua orang tua

gilan anak laki-lak

dan Enin segera membukakan pintu rumah sederh

l di rumah mewah yang disewa perusahaan rekaman untuknya karena di rumah ini dia menemuk

lang ke

,” jelas Bram sambil melangkah masuk ke dalam ru

Jang?” tanya En

udah tak tahan lagi deng

inta apa-apa. Ujang mau sh

membaringkan tubuhnya yang lelah di atas tempat tidurny

an tangannya tinggi kemudian berdoa. “Bismillah hirohman nirohim. Ya Allah jaga selalu cucuku. Aku yang salah mend

lu

n matanya segera membaca

ung jawab dirahimku. Ok kau tak pulang sekara

uk hal yang menyebalkan itu!” kesal Bram lalu mematikan ponselnya

pemilik perusahaan rekaman di tekannya aku terus,” tambah Bram s

lalu melangkah mendekati pintu kamar cucunya yang terbuka

atian, tapi sungguh Enin tak berani bertanya

,” gerutu Enin sambil terus memperhatikan cucu satu-satun

it kepala, mood swing dan yang paling parah dia selalu tidur dalam waktu yang l

anpa sepengetahuan Bram untuk menanyakan pada pe

an multivitamin pada wanita paruh baya itu untu

ian kembali ke rumahnya untuk ber

yang sudah tidur hingga jam 12 siang. “Ujang udah

lalu membuka matanya perlah

multivitamin dari puskesmas. Kata

Enin pergi ke puskesmas? “ Bram

kenapa kalau En

, Nin!

pa?” Enin meras

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY