img Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih  /  Bab 3 Dasar Orang Kampung | 0.64%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Dasar Orang Kampung

Jumlah Kata:809    |    Dirilis Pada: 24/04/2023

Adelia pergi meninggalkannya dengan senyum palsu.

Cynthia tidak tahan lagi melihatnya. "Dasar orang kampung! Berhenti di sana. Aku belum selesai berbicara. Biar kuberi tahu, aku tidak akan membiarkanmu menikah dengan Kak Raivan!"

Tepat setelah dia mengatakan itu, Raivan berjalan keluar dari kamar.

"Eh … Kak Raivan …." Cynthia tergagap dan mundur ketakutan.

Wajah Raivan menggelap. Jelas sekali bahwa dia sedang marah, sehingga Cynthia tidak berani berkata apa-apa lagi.

Adelia meminta seorang pelayan untuk mengantarnya ke kamarnya. Dia membongkar barang-barangnya, lalu turun ke bawah untuk sarapan.

Erika, Cynthia dan Raivan sudah duduk di meja makan.

Begitu Adelia duduk, Erika mulai mengkritiknya, "Apakah kamu tidak pernah diajari etiket yang benar? Kamu bukan hanya bangun begitu terlambat, tapi kamu juga tidak ikut menyiapkan sarapan. Apakah kamu pikir kamu sudah menjadi nyonya rumah di sini?"

Sambil melirik ke arah Erika, Adelia berkata dengan nada datar, "Aku juga bukan pelayan di rumah ini."

Dia tidak akan pernah membuatkan sarapan untuk keluarga ini.

Meskipun Raivan tidak berkata apa-apa saat keduanya berdebat, tidak dapat disangkal bahwa dia juga tidak menyukai Adelia.

Suasana di ruang makan tegang. Mereka menyantap sarapan mereka dalam diam hampir sepanjang waktu. Setelah sarapan, Erika menyerahkan sebuah kartu bank pada Adelia.

"Kartu ini berisi sekitar sepuluh juta rupiah. Belilah pakaian yang layak untukmu sebelum pergi ke perusahaan. Ingatlah untuk berperilaku baik. Kamu tidak boleh membuat masalah untuk Raivan."

Untuk membangun hubungan di antara keduanya, Bima mengusulkan agar Adelia bekerja di perusahaan sebagai sekretaris Raivan. Kakek Adelia, Leonardo Herva, setuju dengan pengaturan itu. Adelia sendiri tidak menolak. Lagi pula, ini hanya sementara.

Pekerjaan barunya bukan masalah besar baginya, tetapi lain cerita dengan kartu bank itu! Jelas bahwa Erika memandang rendah dirinya. "Tidak usah, terima kasih," ujar Adelia dengan sikap sinis.

Sejauh yang dia lihat, tidak ada yang salah dengan pakaiannya. Pakaian ini dibuat khusus untuknya, itulah sebabnya Keluarga Bertolius mengira pakaian itu bukan pakaian desainer.

Tanpa menunggu Erika atau yang lain membalas ucapannya, Adelia naik ke atas untuk bersiap-siap bekerja.

Ketika dia baru saja memasuki kamarnya, ponselnya berdering. Itu adalah pemberitahuan dari bank. Uang sejumlah seratus miliar rupiah sudah ditransfer ke rekeningnya.

Sebuah pesan suara dari Leonardo masuk ke ponsel Adelia.

"Sayang, kuharap mereka memperlakukanmu dengan baik di sana. Kakek sudah mentransfer sejumlah uang ke rekeningmu. Belilah apa pun yang kamu mau dan jangan lupa beri tahu Kakek jika ada yang menindasmu. Aku mencintaimu."

Adelia tersenyum dan membalas pesan itu, "Kakek, aku tidak senang di sini. Mereka semua menindasku. Ini sama sekali tidak lucu."

Leonardo segera menjawab, "Baguslah, jarang-jarang ada orang yang berani menindasmu. Sudah ya, Kakek mau pergi memancing."

Adelia tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

Sambil menghela napas, dia mengenakan pakaian profesional dan berjalan keluar rumah. Sopir membukakan pintu mobil untuknya. Begitu dia masuk ke dalam mobil, dia mendapati bahwa Raivan juga ada di dalam.

"Bukankah kamu bilang kamu sama sekali tidak tertarik padaku? Kalau begitu, mengapa kamu setuju untuk bekerja sebagai sekretarisku?" Suara Raivan yang menawan memiliki sedikit ironi di dalamnya. Sudut bibirnya juga membentuk sebuah seringai.

"Jangan berpikiran macam-macam hanya karena aku setuju. Aku berjanji pada kakekku untuk tinggal bersamamu selama tiga bulan. Begitu tiga bulan itu berakhir, kita akan membatalkan pertunangan," jawab Adelia sambil meliriknya dengan acuh tak acuh.

"Heh." Raivan mencibir. "Apakah kamu tidak khawatir kamu akan jatuh cinta padaku dalam tiga bulan ke depan? Kurasa kamu akan enggan untuk pergi saat itu."

Adelia merasa geli mendengar kata-katanya.

"Ternyata Pak Raivan yang dikabarkan sangat dingin begitu percaya diri. Asal tahu saja, jangankan tiga bulan, tiga tahun pun aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu, seumur hidup juga tidak akan. Berhentilah bersikap angkuh."

Meskipun Adelia tahu bahwa Raivan tampan, itu tidak berarti baginya. Raivan memiliki karakter menjijikkan yang dia benci dari pria.

Raivan memasang wajah muram mendengarnya.

Dia tidak akan pernah jatuh cinta padanya?

"Kita lihat saja nanti, Adelia. Jangan pernah lupa dengan apa yang kamu katakan barusan!"

Menurut Raivan, Adelia hanya sedang jual mahal. Mengapa dia datang ke rumahnya jika dia tidak tertarik padanya atau ingin menjadi istrinya?

Adelia tersenyum dan berkata, "Oke, akan kuingat itu. Jangan khawatir. Dalam tiga bulan, kita akan berpisah. Omong-omong, kita harus berpura-pura tidak mengenal satu sama lain di perusahaan nanti. Aku tidak ingin terlibat drama yang tidak perlu di sana."

Raivan terdiam.

Tanpa sepengetahuan Adelia, dia tidak bisa menghindari drama di tempat kerja. Berita mengenai pertunangan Raivan sudah menyebar seperti kebakaran hutan. Orang-orang juga tahu bahwa tunangannya berasal dari pedesaan.

Para karyawan Grup Bertolius sedang berdiskusi panas.

"Teman-teman, apakah kalian sudah dengar kabar terbaru? Tunangan Pak Raivan akan bekerja di sini. Dia akan menjadi sekretarisnya!"

"Astaga! Kudengar dia buruk rupa dan dia berasal dari pedesaan. Karena dia miskin, dia pasti kuliah di kampus di bawah standar. Bisakah dia memahami dokumen?"

"Hahahahahaha! Kamu benar. Menurutku, dia bahkan mungkin tidak tahu cara menggunakan komputer."

Kata-kata dari para penggosip segera menghilang begitu Raivan masuk bersama dengan Adelia. Semua orang menganga lebar saat melihat mereka.

img
Konten
Bab 1 Keluarga Bertolius Bab 2 Memeluknya Sepanjang Malam Bab 3 Dasar Orang Kampung Bab 4 Paling Mengagumkan Bab 5 Aku dan Dia Bab 6 Uang Receh Bab 7 Apakah Identitasku Akan Terungkap
Bab 8 Tidak Ada yang Waras
Bab 9 Sulit Sekali Berkomunikasi
Bab 10 Baru Permulaan
Bab 11 Tugas Berat
Bab 12 Takut Gelap
Bab 13 Di Mana Dia
Bab 14 Angan-Angan
Bab 15 Sedikit Tidak Asing
Bab 16 Pengagum Raivan
Bab 17 Bersikap Adil
Bab 18 Pertanyaan Aneh
Bab 19 Cincin yang Dicuri
Bab 20 Rencana yang Sempurna
Bab 21 Dukungannya
Bab 22 Bukti yang Cukup
Bab 23 Meminta Maaf padaku
Bab 24 Kamu Bukan Tipeku
Bab 25 Melewati Batas
Bab 26 Bermesraan
Bab 27 Foto yang Aneh
Bab 28 Adelia, Terima Kasih
Bab 29 Helena Kalah
Bab 30 Meminta Maaf
Bab 31 Adelia Baru Saja Mengalahkannya
Bab 32 Ciuman Pertama
Bab 33 Sebuah Nama Panggilan
Bab 34 Ciuman
Bab 35 Kamu Adalah Gulali
Bab 36 Gulali
Bab 37 Pertemuan yang Tidak Biasa
Bab 38 Sedikit Terkejut
Bab 39 Pertunjukan yang Bagus Akan Dimulai
Bab 40 Pekerjaan yang Mustahil
Bab 41 Kamu Mengganti Gambar Desain Tersebut
Bab 42 Kebenaran
Bab 43 Kamu Dipecat
Bab 44 Siapa Adelia Sebenarnya
Bab 45 Adelia, Matilah Kamu!
Bab 46 Raivan Terluka
Bab 47 Sengaja Mempersulitnya
Bab 48 Suapi Aku
Bab 49 Membantumu Mandi
Bab 50 Adelia Tidak Menyentuhmu
Bab 51 Uang Itu Terlalu Sedikit
Bab 52 Adelia Tidak Menyukainya
Bab 53 Keputusan Akhir Ada di Tanganku
Bab 54 Bertemu dengan Teman Lama
Bab 55 Jangan Bersikap Kejam padaku
Bab 56 Tante Alira
Bab 57 Perasaan yang Tidak Pantas
Bab 58 Apa Kamu Sudah Selesai Menatapku
Bab 59 Bukankah Dia Adelia
Bab 60 Mengambil Foto
Bab 61 Apa Kamu Menguntitku
Bab 62 Ciuman Mendadak
Bab 63 Duta Merek
Bab 64 Rois Begitu Sempurna
Bab 65 Tidak Sebaik Rois
Bab 66 Apa yang Salah
Bab 67 Kecelakaan Ketika Syuting
Bab 68 Musuh dari Musuh Adalah Teman
Bab 69 Juru Masak yang Hebat
Bab 70 Itu Dilakukan dengan Sengaja
Bab 71 Bukti yang Kuat
Bab 72 Dia Menuai Apa yang Dia Tabur
Bab 73 Beri Aku Lima Menit
Bab 74 Kesempatan Sempurna
Bab 75 Mabuk
Bab 76 Babak 76 Aku Adalah Gulali
Bab 77 Pergilah ke Neraka
Bab 78 Seorang Pembunuh
Bab 79 Tuduhan Pembunuhan
Bab 80 Helena Adalah Gulali
Bab 81 Pembohong
Bab 82 Janji dengan Rois
Bab 83 Berkencan dengan Pria Lain
Bab 84 Kamu Cemburu
Bab 85 Tren Daring
Bab 86 Menutup Telinga
Bab 87 Nadia Sadar
Bab 88 Serangan Balik (Bagian Satu)
Bab 89 Serangan Balik (Bagian Dua)
Bab 90 Serangan Balik (Bagian Tiga)
Bab 91 Serangan Balik (Bagian Empat)
Bab 92 Raivan Adalah Pria yang Baik
Bab 93 Kehebatan Seksual
Bab 94 Ceritakan padaku tentang Gulali
Bab 95 Dia Mirip Gulali
Bab 96 Menjiplak
Bab 97 Makan Malam
Bab 98 Gulali Juga Takut Gelap
Bab 99 Dia Benar-Benar Memesona
Bab 100 Grup Bertolius Mencuri Karya Orang Lain
img
  /  5
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY