img Bukan Kisah Peterpan Tinkerbell  /  Bab 2 Bertemu Lagi | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Bertemu Lagi

Jumlah Kata:1964    |    Dirilis Pada: 03/05/2023

anak nakal itu meringis dan mengucapkan kata maaf. Dimas yang sudah hafal dengan kelakuannya han

tidak di depan sana?” tany

kopi lagi?” lanjutnya dengan tatapan menyelidik dan H

opi lagi. Mau berapa banyak

ah ba

at 7 tumpukan buku dijok belakang. dia me

ak ini. Aku bingung mau kukemanakan jadi sementara aku taruh dijok belakang saja”. Haekal meraih salah satu buku yang bercover dirinya. “A

mendapatkan inspirasi dari dirimu. Jangan semua

eritanya

Dimas dan mulai membuka hala

Cobalah baca bagian ini” kata Haekal sambil menunjukkan bagian b

belum menemukan nama Sunshine” kata Haekal yang melihat nama sang penulis

il dan benar saja apa yang dibilang oleh managernya, kafe langganannya tutup. Haekal melihat jam di ponselnya. Pantas s

miliki kafe?” tanya D

kku tetapi milik istriku. tetap

kita ke sana saja

e sana saja. di m

um mengiyakan. “Baiklah” jawab sang

Karena kafe tersebut berada di jalan yang lumayan kecil sehingga membuat

berjalan sebentar ke sana?” ucap Dimas me

saya antarkan saja?”

sudah ada bang Tama jadi aku rasa aman. Bapak nanti akan kubelikan” kata Dimas. Sopir mereka dengan sigap

reka selanjutnya. Tidak sepadat biasanya, namun mereka harus

a. Dimas meminta berhenti sebentar saat melihat warung jajanan ringan

enoleh kearahnya. Ada 2 gadis yang sedang duduk di bangku yang tidak jauh dari waru

akat dan berhasil membuat kita t

ritakan kisah s

h bertemu

nama pena untuk semua tulisannya. tetapi ada rumo

tu? Selain berbak

siapa. Kita cukup nikmati semua karyanya saja tanpa

ng bercover dirinya itu memiliki banyak penggem

a bertiga kembali berjalan dan Haekal sempat mendengar 2 ga

My F

oa semoga di antara 7 buku yang diberikan ole

oleh manajer mereka. Tanpa menunggu lagi, mereka

a kami bantu?” ucap salah sat

sanan, Dimas sudah mengingat

3 big” pe

sangat t

pan gadis yang sedang berkutat dengan laptop. Mereka sempat berpik

lembut itu membelai di telinga Haekal. Ada desahan na

u harus bertem

nggemar mereka hah?” garis it

u akan…” Nara

eriak! Kau bisa mengganggu pe

dilayar laptopku saja” kesal Nara. Haera memutar bolam

lang saja, ini sud

usirku?”

jadi lebih baik kau pulang saja sana.

” Nara melangkah meninggalkan Ha

seseorang yang memanggil namanya. Sontak Haera menoleh dan mencari sumber su

ggil Haera sambil ber

k T

usah mengurus kafe ini?” tanya Tama yang sudah d

kak Hana juga mampir ke sini. Kak Tama ke sini sama siapa? Sendiri atau de

pa. Dilihat dari penampilannya saja sepertinya mereka bukan orang sini atau sepertinya belum pernah ke sini sebelumnya.

?” tanya salah satu

utnya. Haera yakin itu dia. Pemuda yang selama ini Haera sukai. tetapi Haera juga tidak yakin apakah benar-bena

sudah ditanyai oleh Bang

tu? Benar. I

u juga akan segera menutup kafenya” ucap Haera sambil menahan debaran di dadanya. Hae

isan “open” menjadi “closed”. Tama melihat jam tangan di pergelangan tangan kir

ke sini” ucap Tama dan berjalan keluar kafe. Dima

macam penggemar, salah satunya mereka”

up terkejut dengan mere

apan menu ke dalam kafe. Kegiatan itu menyita perhatian Dimas dan H

ekarang ada panggung besar di mana nanti ada beberapa idol akan memberikan penampilan terb

uatnya tidak tega untuk menolak lagi. Dan akhirnya Haera di sini, berdiri dengan

ng untuk tidak

ika kau hidup kan? Jadi ini salah satu caranya. Jadi kau han

r mereka berdua menoleh dan menatapnya. Haera segera membungkuk

, dia harus tahu jika ada penggemarnya yang sangat terinsp

hadap kearah gadis gila itu yang

erikannya? Untuk apa? Bagai

angganan bubblenya?” Nara memotong kalimatnya. Haera mengerutkan d

ali menatap kedepan. Posisi mereka saat ini memang tidak paling di depan namun

gagahnya hingga membuat keadaan di sekitar makin memanas karena teriakan penggemar mereka.

mengagumkan dengan tatapan mata yang tajam di antara member yang lainnya. Seperti na

lui speaker laptop, hp maupun tv. Haera berhasil menatapnya dengan kedua mata tanpa terhalang layar ap

bagaimana nanti jadinya perasaan egois ini. Yang dia dipikirkan sekarang hanya ba

mengikuti pergerakannya. Tidak laptop, hp maupun tv bahkan melihatnya

banyaknya penggemar mereka. Baginya, mereka terutama dia ada

jauh dari jangkauan mata mereka. Haera hanya bisa berkata bahwa mereka adalah harapannya

hnya dengan tatapan tajam dan meneduhkan. Yah! Dia berhasil membuat selur

takan kalimat yang benar-benar berhasil menariknya dalam lamuna

acanya” b

ta untuk masuk kedalam pelukannya. Lagi dan lagi, air mata Haera menetes dan masuk kedala

a pelan. Haera bisa merasakan Nara menganggukkan k

rnya yang tertangkap dengan jelas dimatanya dan juga Nara. L

bertem

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY