img Jovan, Birahi Anak Panti  /  Bab 1 Tak Sesimple Kata | 8.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Jovan, Birahi Anak Panti

Jovan, Birahi Anak Panti

Penulis: Fajar Merona
img img img

Bab 1 Tak Sesimple Kata

Jumlah Kata:1434    |    Dirilis Pada: 03/06/2023

raga yang berbeda, memenuhi nafkah lahir dan batin sekemampuannya. Namun ternyata begitu komple

dan raut wajahku tidak memiliki kemiripan dengan saudara-saudara sebangsa dan setanah air keturuna

ataku Hasrat Li

*

bulan y

gi ‘Ojo dibandingke,’ ketika ponselku ber

lo,

Suara lembut nan manis

i nongkrong

lkam. Tapi emang udah

minggu depan aja pulkannya. Ada ap

gak sibuk, Fan?”

sibuk main gita

gak ke rumah gue? Maksudnya ajarin gue main

yitkan dahi, ”Serius lu m

ar asik banget, makanya gue kepengen bel

arang dia memintaku membawa gitar ke kampus untuk bernyanyi di depan dia dan gen

ke rumah lu, ya. Masih di

you, Fan!” Seperti biasa keceriaan T

Pertemanan kami berawal ketika Opseks penerimaan mahasiswa baru. Tania jadi panitia, aku pesertanya.

dia bukan sebatas pada permainan gitarku, namun pada diriku seutuhnya. Entahlah, a

up berada. Karena itulah aku pun tidak lantas kegeeran atau nekad mengajaknya meningka

angah, sedangkan ibunya pemilik salon dan boutiq yang cukup ternama. Sudah lebih dari dua kal

a berseru gembira sambil membuka pintu gerbang d

lebih cantik dan seksi dalam balutan celana jeans pendek yang dipadu kaus putih ngep

ang alami nan paripurna. Aku hanya bisa menelan ludah saat menatap paha dan kaki jenjangny

udah gua pacarin dari dulu!’ batinku seraya tersenyum untuk mengenda

basa-basi, sebelumnya aku bertamu ke sini selalu numpang m

nnya, demi keamanan katanya. Lu tadi bilang

nyebut nama lu, mana

a di sini. Langsung ke kamar gue aja yu, biar sant

g pembantunya. Papa dan Mamanya selalu sibuk, sementara dik bungsuny

ku tak bisa lepas dari paha dan goyangan pantatnya yang super menggiurkan. Otakku kembali

r, tapi mengajari Tania main gitar. Tania selalu menilaiku sebagai sahabatnya yang baik, a

i, indah, luas, fasilitasnya lebih dari memadai. Mungkin sekelas hotel bintang tiga atau leb

anget, Tan.” Aku tak bi

gue, karena sekarang dia baru buka usaha

Aku kembali b

a!” ucap Tania sambil menujuk kulkas mini dekat meja bundar sudut ruangan

uduk di sofa, sementara Tania meng

, baru kemarin dib

gum-kagum sambil menerima gitar yang disodorkannya. ‘Harganya

n gitar tuaku. Setelah beberapa menit kemudian aku pun sud

cara memegang gitar dan seterusnya. Walau masih jauh api

ya main gitar itu, Fan!” ucap Tani

wajar. Gua waktu pertama belajar, malah sampai sebulan belum tahu

da didekatnya. Menikmati debaran-debaran aneh yang susah untuk dikendalikan. Tania pun terkadang memberik

iang. Lalu nongkrong di balkon sambil memandangi kolam renang yang airnya sangat tenang. Beber

amit dulu ya,” ucapku seraya menatap wajah

a sedikit mendengus, mungkin dia kecewa tak

aja ya. Sekarang latihan aja dulu yang tadi gua

nia dengan wajah ya

ipkan sesuatu ke dalam kantong celanaku. Sebenarnya tak enak hati mene

ggu.’ Aku hanya bisa bersyukur dalam hati dan

k Cantik,” ucapku menirukan ga

anti jangan lupa pake helmnya,” balas Tania seraya mem

ati berdua hampir lima jam itu. Gambaran cinta dengan segala isyaratnya

a yakin dia sangat kagum sama pisang ambon lu yang super jumbo. Sikat, Bro! Tembak dia se

a mereka. Gak level sama lu! Tania cuma kagum sama permainan gitar lu aja! Sa

Si hati kotor dalam jiw

yang sudah tercipta indah. Jangan berbuat konyol yang bisa meru

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY