img Tumbal Mahasiswa KKN  /  Bab 5 Makan Daging Mentah | 6.58%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Makan Daging Mentah

Jumlah Kata:1456    |    Dirilis Pada: 11/06/2023

a mereka semua melihat tumpeng itu hanya tumpeng biasa, berisi daging rendang yang sudah dim

nya sudah menjadi pucat pasi, keringat dinginnya sudah membasahi dahinya. Mungkin Yuni melihat

ra grebek tumpeng alias makan tumpeng secara bersama-sama dengan menu tumpeng yang me

tumpeng yang disediakan oleh Nyai Ratih akan mendapatkan hasil panen yang lebih bagus , karena tumpeng Nyai Ratih dipercayai s

t. Nyai Ratih yang saat itu terlihat sangat Khusu’ mengaminkan Do'a dari Tetua ad

an ku yang saat ini lebih memilih untuk melakukan tugas yang lain dibanding ikut berkumpul denga

anan yang tersaji disana, aku takut saat mereka memakan

n perutku langsung merasakan mual yang sangat hebat. Bagaiamana tidak, yang aku lihat mereka memakan daging mentah hinga darah daging tersebut belep

t lemas saat itu, Arjanta yang sejak tadi memperhatikan diriku langsung membopongku saat ak

kau sakit?” tanyanya d

ual saat ini.” Jawab

ai yang ada disana. Saat aku tiba disana, aku terkejut saat melihat Yuni s

h lemas di bopong oleh Arjanta. Untung saat ini aku lagi lemas, kalau tidak ,sud

diriku, ia tidak rela saat ini aku disentuh olehnya. Terlihat d

Kekasihku .” uca

ap memberiku perhatian dengan memberikanku dan Yuni teh

sa mual.” Ucapnya dengan member

edikit membuat perutku tidak merasa mual lagi, Fabian mengela

rada disampingku, karena saat ini

ganmu? Apa kau Baik-baik saja?

u, aku melihat itu daging banyak sekali darahnya, aku pun melihat banyangan Rani ded

daging rendang Sayang, dan aku melihat Rani baik-baik saja tadi.” Ucap kekasih ku Fabian yamg cukup membuat k

dia? Apa dia baik-baik sa

dekatmu sayang, ap

e

n Fabian barusan, bagaiamana mungkin saat itu ada Rani

an itu benar, kalau kau tak percaya biar aku

nuju ke Balai pertemuan tadi, segera ku tunjukkan daging yang ada di tumpeng milik Nyai Rati

tu telah habis tak tersisa langsung menatapku dan menyilangkan kedua t

ng, kau istirahat saja jika lelah, sejak pagi kau

inasi kembali, sungguh aku benar-benar muak saat ini, hingga aku beranik

dan mengikuti kemana aku mengajaknya pergi. Tanpa permisi dulu,

ini, apa yang kau lakukan tadi pagi, dan daging apa yang kau berikan kepada penduduk tadi?

nyuluhan di depan sama para penduduk Desa, ini

pun bersalah saat itu. Ia terlihat kalem saat berbicara denganku srhingga banyak orang yang saat i

ang tak masuk akal dan juga menuduh bu kepala Desa

karena terlalu banyak kegiatan disini akhir-akhir ini.”

njukkan kepadamu, daging yang ia berikan ke penduduk disana adalah daging m

ang yang sedang memperlihatkan daging yan

saat ini, cobalah mbak, ini rasanya enak dan penuh banya

nya menusuk aroma hidungku, entah mengapa aku seperti terhipnotis untuk memakan sepotong daging y

il lagi potongan daging yang cukup besar saat itu, aku menyantap daging itu dengan lahapnya, pikiranku kosong dan tak kampu menahan

ang saat ini menatapku dengan tatapan aneh. Aku seperti orang yang sangat

i dengan apa yang aku katakan tadi adalah tidak benar, sungguh aku merasa malu dengan

engganjal di perutku seketika aku ingin sekali muntah saat itu. Saking tidak tahanny

mentah utuh yang masih banyak darah, aku menatap wajahku di kaca dan lagi-lagi aku

alah daging yang tadi ? Daging mentah ?

sam

img

Konten

Bab 1 Dijadikan Tumbal Bab 2 Penolong itu adalah Arjanta Bab 3 Kedatangan Nyai Ratih Bab 4 Rani Yang Meminta Tolong Bab 5 Makan Daging Mentah Bab 6 Rani Sudah Mati
Bab 7 Suara Laras Dijadikan Tumbal
Bab 8 Kecurigaan
Bab 9 Flasback On Fahmi
Bab 10 Arjanta Menyembuhkan Laras
Bab 11 Pemakaman Mas Fahmi
Bab 12 Sebuah Kebenaran
Bab 13 Mangsa Baru Nyai Ratih
Bab 14 Chapter 14
Bab 15 chapter 15
Bab 16 Suara Ghaib Andi
Bab 17 Chapter 17
Bab 18 Andi dijadikan Tumbal
Bab 19 Chapter 19
Bab 20 Suasana Desa Sepi
Bab 21 Chapter 21
Bab 22 Chapter 22
Bab 23 Chapter 23
Bab 24 Chapter 24
Bab 25 Chapter 25
Bab 26 Chapter 26
Bab 27 Chapter 27
Bab 28 Chapter 28
Bab 29 Chapter 29
Bab 30 Chapter 30
Bab 31 Chapter 31
Bab 32 Chapter 32
Bab 33 Chapter 33
Bab 34 Chapter 34
Bab 35 Chapter 35
Bab 36 Chapter 36
Bab 37 Chapter 37
Bab 38 Chapter 38
Bab 39 Chapter 39
Bab 40 Chapter 40
Bab 41 Chapter 41
Bab 42 Chapter 42
Bab 43 Chapter 43
Bab 44 Chapter 44
Bab 45 Chapter 45
Bab 46 Chapter 46
Bab 47 Chapter 47
Bab 48 Chapter 48
Bab 49 Chapter 49
Bab 50 Chapter 50
Bab 51 Chapter 51
Bab 52 Chapter 52
Bab 53 Chapter 53
Bab 54 Chapter 54
Bab 55 Chapter 55
Bab 56 Chapter 56
Bab 57 Chapter 57
Bab 58 Chapter 58
Bab 59 Chapter 59
Bab 60 Chapter 60
Bab 61 Chapter 61
Bab 62 Chapter 62
Bab 63 Chapter 63
Bab 64 Chapter 64
Bab 65 Chapter 65
Bab 66 Chapter 66
Bab 67 Chapter 67
Bab 68 Chapter 68
Bab 69 Chapter 69
Bab 70 Chapter 70
Bab 71 Chapter 71
Bab 72 Chapter 72
Bab 73 Chapter 73
Bab 74 Chapter 74
Bab 75 Chapter 75
Bab 76 Chapter 76
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY