img TALAK SETELAH AKAD  /  Bab 1 TIDAK BERTUAH | 1.54%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
TALAK SETELAH AKAD

TALAK SETELAH AKAD

Penulis: Rora Aurora
img img img

Bab 1 TIDAK BERTUAH

Jumlah Kata:1027    |    Dirilis Pada: 10/09/2023

an .

rhatian kepada suara ya

rsih Aninda," suara Ba

ak ada yang bicara. Hening dan hampir menghilangkan kewarasanku

teriak Wak Yanto meng

engesahkanku sebagai istrinya. Sangat lancar sekali lidahnya menyucapkan kalimat syahadat lalu di iri

Tubuh tuanya terhuyung jatuh. Kopiah tanda kemuliaannya jatuh begitu saja, terinja

ku untuk membunuh manusia iblis in

paskan diri dari orang-

teriakku me

Mungkin deritaku tak sebanding dengan rasa malu Wak Yanto. Aku ditalak setelah hitungan jam setelah disahkan. Andai telingaku i

ini. Dengan tulus kuserahkan keponakanku padamu, tanpa memberatkanmu sedik

menyaksikan Wak Yanto terus mengumpat dan mengamuk. Wak Erni hanya meruncingkan matanya sin

rsih," ketus ibunya Badai tanpa beban. Bahkan sekarang wajahnya terlihat le

ponakanku setelah akad dalam hitungan jam

i depannya. Melempari berkali-kali hingga air gelas mineral itu hampir

Itu sudah murni keputusannya. Kita 'kan tidak bisa memaksa anak k

. Astagfirullah ya Allah

esekali ia memegangi perutnya. Pasti ia sangat merasa kepedih

adi meringis kesaki

g penting saya sudah menikahinya seperti keinginan Paman," u

tan! Kamu semakin menginjak harga dir

ku padanya, mengharapkan hatinya iba padaku. Aku masih berha

ku tidak bisa terus menc

an ceraikan aku! Ba

ku. Hanya air mataku yang terus jatuh tan

an siapa-siapa bagiku," ujar Badai tanpa beban. Sekarang

orandakkan hatiku. Melihat ayah dari janinku menjauh yang diikuti kedua orang tua dan saudaranya, jantungku seperti me

sikan pernikahan yang mungkin hanya aku yang mengalaminya sepanjang sejarah hidup mereka. Din

meninggalkanku. Suaranya berlalu begitu saja. Aku bangkit dan berlari akan menyusul masu

antu Wak! Biarkan Arsih melihat kondisinya. Biasanya

an keluarga ini! Kamu tahu, kamu itu pelaku yang telah sangat kejam mencoreng ke

saan, Wak Erni menjambakku lalu mendorongku dengan keras. Ya Allah, sudahlah sakit di hati ini tak berperi, dita

perempuan p

ana bisa laki-laki yang kuyakin menjadi pelabuhan terakhirku memperlakukanku sekejam ini? Ini sangat kejam. Lebih

tega ini?" lirihku sendiri

sosok ibu selama sepuluh tahun. Genap tujuh belas tahun, aku kehilangan ibuku untuk selamanya. Di usia yang dinantikan para remaja karena begitu manis nam

menjadi alas kaki, benar-benar tidak dihargai. Menjadi pembantu rasanya lebih bernilai karena mereka tida

. Bapak

i kutemukan diriku tersadar seolah bangun dari tidurku. Lalu aku kembali mengingat aroma parfum yang kusukai, terakhir perg

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY