img SUAMIKU TIDAK TAHU AKU PEMILIK RESTO  /  Bab 2 Mengerjai Pelakor | 3.92%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Mengerjai Pelakor

Jumlah Kata:2314    |    Dirilis Pada: 08/11/2023

l, peluh sebiji jagung telah memb

uu

atu sama lain. Selena meringis

banget, sih," celetuk Ratu

kit perut," r

enapa tidak ke toile

idung bersamaan. Bau busuk menguar hampir memenuhi ruangan, rasanya

as berancun sembarangan," ceplos ibu sambil mengi

an ternyata tidak punya adab. Kulirik Mas Aksa disa

, Mas?" tany

ulu, ya." Mas Aksa bangkit lalu te

r utama kami dan toilet luar dekat dapur. Rumah ibu mertua bukan rumah yan

u berteriak melihat putra kesayangann

t perut bersamaan," gum

yang tidak ber

enunggu giliran ibu dan Ratu merasakan s

u menggantung ucapannya

a, Ratu?" tanya i

ya!" tuduh Ratu. Ibu melihat ke

melakukan apa?"

doh, pasti sambel yang mbak bu

ng aku mencampur obat pencahar pasti semuanya

dan Ratu tidak sakit perut. Apa lambung mereka sudah kebal d

ambang pintu dengan tubuh gemetar. Rambut pirangnya su

idak apa-apa?"

lirih Selena

ahat dulu. Nanti ibu

t. Suruh Mbak Aira saja

Mas Aksa memanggil

aku harus menguru

r. Bodo amat ibu akan marah aku sudah tidak perdu

Duh, apa aku sudah keterlaluan, ya. Sebenarnya sakit mereka

unya stok obat sakit p

an terpaksa aku mengambil obat dari dalam kotak

bu yang mengurusnya. Ini baru permulaan, nanti setelah puas aku bermain-

al sudah mengkhianati kamu, Ai," paparny

ee

am genggaman bergetar, nama Nadia--sah

rima telepon

kamar. Ya, aku harus cari tempat ya

Ai," teriak suami

juga Selena tidak ada. Mereka kemana? Kulangkahkan kaki ke bela

Nad,"

blokir. Resto sudah membayar full tapi pihak mereka tidak memberi konfi

ng belum mengirim bahan m

ipis, Resto sedang ramai. Kita t

g setelah Pak Raja sudah tidak memegang usahanya karena menurut sopir yang biasa mengantar, usaha Ayam Potong itu sudah diwaris

Ayam Potong saja sampai pihak Raja Ayam Po

yam Potong mengirim barangnya bisa

esto? Sudah lama kamu tidak kesin

esaikan urusanku dulu, Nad. Terima kasih, kamu sudah m

selama aku bisa membantu, akan kuberikan

yang dibuat Mbak Aira." Suara Ibu

apku berbisik. Tanpa menunggu jawaban Nadia aku memati

dah tidak lemas lagi. "Heh, Aira. Kata dokter Selena sakit perut k

kenapa dia makan sambal banyak-banyak. Seharusnya kalau sudah tau per

kirkanku biar bisa memiliki Mas Aksa se

u terpancing. Kejahatan jangan dibalas kejahat

mensugestikan diri agar

u harus tau, aku bukan tipe wanita yang menga

ua tangan terkepal. "Aku pastikan

bku cuek. Aku meninggalkan

ek Selena. Tumben ibu dan Ratu hanya diam saja, b

s Aksa baru saja keluar dari toilet

ksi, ya." Mas Aksa sampai jal

Mas?" tanyaku bingung. Setahuku ob

udah bolak-balik kamar man

nya mengecek obat yang ak

ng seharusnya obat mampet malah obat pelancar untuk orang yang

atnya benar, kan?" t

awa, ternyata aku salah memberi obat. Mungkin it

. Aku tidak mau Mas Aksa curiga kalau aku memberinya obat yang salah. Aku haru

lalu ngasih obat yang salah, Ai

as Aksa lalu du

uni kalian hanya dengan obat pencahar. Karena aku pintar aku pasti akan memilih meracuni kalian dengan r

an wajahnya ketakutan. Dia pikir aku akan diam

s mohon kamu jangan jadi orang yang jahat. M

ngan jadi orang jahat. Aku berubah seperti ini

tidak akan merubah keadaan, kamu juga tidak mungkin

an adil sama kamu

agi. Jadi, mulai besok urusan keuangan rumah aku serahkan

rcaya. "Kamu tidak mau mengurus mas la

dia menikah lagi kalau tugas istri

kan Mas Aksa dengan Selena tugasnya b

rsama aku sudah bisa mencari uang sendiri. Dan, sebaiknya mas mulai ajari Selena mengurus rumah jangan hanya bisany

ang frustasi karena aku mau kerja lagi. "Kamu

dengan orang yang tidak punya perasaan.

rumah ini saja harus bisa masak oleh ibu kamu. Kalau mas k

kan menyuruh Selena menggantikan tugas kamu wal

unya istri du

asih, Mas

r

r

bak Aira, apa kamu lupa mas kita masih bulan madu," ter

itemani, belum apa-apa dia m

mau tidur sama kamu saja,

ku tidak mau menanggung dosa karena kamu t

akit, Ai. Mas mau

ku yang mengurusnya sedangkan

elena semakin kencang. Pintu kamar samp

u kalau tetangga dengar, ini sudah malam," ujarku ke

nanti kalau Selena tidur m

ujurnya aku sudah malas melayani Mas Ak

a sedikit mengacak-ngacak rambutku tak lupa juga membuka satu kancing baju bagian atas. Mas Aksa membuka pintu perlaha

nya! Pasti kalian sedang macam

larangan. Aku dan Mas Aksa masih sah pasangan suami istri," sahut

dengan wanita lain walau itu dengan istri sahnya. Tidak ada satu wanita pun yang i

ibut," sela ibu

sa tidur denganku, aku itu lagi sak

ya Aira yang bisa merawatku, kalau

Dia itu baru pindah ke rumah ini, masa ibu

au ribut, sebaiknya kamu tid

r denganku. Ayo, Mas." Selena menarik t

ncinya. Aku tidak mau tengah malam Mas Aksa m

*

eka tapi aku mau luluran dulu sebelum ke resto. Ya, mulai sekarang aku

a masuk ke dalam kamar atau tidak kar

lum terdengar diluar karena biasanya setiap pagi akan ada suara teriakkan ibu, enta

, siang, malam untuk mereka, lalu dilanjut beres-beres ruma

an wajah dengan make up flawless. Setelah d

un padahal sudah siang. Kulirik kamar Selena dan juga Mas Aksa masih tertutup. Apa

Aksa telat kerja atau tidak karena tugasku sudah aku al

rdengar suara seseorang dari dapur. Karena

kita kebakaran, P

orang tuanya. Wajah gadis itu nampak panik, lalu t

sam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY