img Hasrat Dunia Lain  /  Bab 3 Kapas Beraroma Bidadari | 5.56%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Kapas Beraroma Bidadari

Jumlah Kata:1528    |    Dirilis Pada: 17/11/2023

ya tepat di depan pintu, nam

anti, namun dia juga merasa suara perempuan yang mengetuk pintu kamarnya itu sama per

sang pengetuk pintu, Nurdin pun bers

esah lembut nan manja kembali terden

Nurdin sudah memegangi peganga

jawab di balik pint

a Nurdin seketika membelalak kag

in, kamu sudah lu

esah Nurdin dengan nada he

pondokannya. Apalagi lewat tengah malam begini. Nurdin pun merasa tidak pernah memberitahu

sadar, bahwa suara yang sejak tadi memanggilnya itu

kata Nurdin seraya membuk

yata di luar kamar, tidak dia temukan Kinanti, bahkan tidak ada siapa-siapa. Sepi. Ha

erpaling ke kanan dan kiri, mencari Kinanti yang menurutnya bersembunyi. T

kamar Nurdin. Jika seseorang berlari dan akan besembunyi di san

lam itu. Tetapi, tidak ada jawaban. Dan makin merindinglah sekujur tubuh dia.

annya pun tak terlihat, Nurdin pun segera menutup pintu kamarnya dengan

Mata dia menemukan sesuatu yang mencurigakan di lantai tepat di d

ndiri. Hati Nurdin semakin galau, kecurig

rena embusan angin malam yang sangat dingin. Ada rasa ingin tahu yang menggeli

bang, masuk dengan sendirinya ke dalam kamarnya. Gerakan kapas itu sempat membuat Nurdin terperanjat dan sekujur tubuhnya mene

bil terus mengamat-amati segumpal kapas yang ta

n Nurdin pada jenis parfum yang baru sekali itu dia temukan. Parfum yang dike

, ini pasti kapan milik dia,” pikir Nurdin setelah beberapa lama

a bermaksud mengingatkan kenangan indah nan menggairahkan yang semalam? Bukankah aku telah berjanji akan m

lama kemudian menjadi debaran indah nan mamabukan. Kapas itu dia letakkan di samping bantalnya, sehingga ha

ah itu, sempat pula dia ceritakan kepada Hardi, teman baiknya dalam satu divisi program magang di proyek p

embali, Sayaang,” lenguh Nu

menghsap aroma kapas. Perasaan cemasnya lambat laun membawa desiran indah untuk sebaris kenangan dirinya ber

dadari bernama Kinanti seakan hadir di antaranya. Khayalan itu terus melembaga dan menumbuh-kembangkan perasaan rindu y

n cinta kamu, Sayaaang…..” Nurdin mul

yata dari syahwat hewani yang terlanjur datang menyergapnya. Nurdin menjadi sangat bernafsu dan ingin segera

ana, Saaaayng?” erang Nurdin dari ker

ya meletup-letup tak beraturan. Amarah jiwa itu bukan hanya sekadar luapan gairah bercinta, melainkan gelo

as bantalnya kuat-kuat d

ali sambil ditariknya remasan itu hingga robek kain bantalnya. Isinya berh

ng dan gemetaran hingga menggemeletukkan gigi-geriginya dengan sangat k

dan mencakar-cakar bantal, napasnya terengah-engah seperti orang habis lari jauh. Matanya menjadi semakin liar. Geraman

meredam gejala anehnya itu. Dia sempat bertanya dalam hati, ‘Oh my G

ling di ranjangnya. Tangannya mencakar-cakar kasur, membuat sepreinya rusak tercabik-cabik. Bahkan guling pun diremasnya, digigit

h, kenapa tubuh gua jadi sakit begini

AK

sakitan dan terkejut. Tiba-tiba pula dia memu

nannya bisa bergerak sendiri menampar wajahnya. Bahkan kini tangan itu it

gi tangan kanannya yang sangat aneh. Hanya tangan kanannya. Ya tangan itu sukar untuk

din mencoba menghindar dan melawannya, berusaha mengendalikan gerakannya sendiri. Tetapi tidak

uapan rasa kagetnya saja. Dia masih memandang tangan kanannya dengan mendelik. Tangan itu sepertinya ingi

tangannya sendiri. Dia benar-benar panik, tak mengerti m

elas. Fatria yang belum tertidur jadi curiga. Dia menelengkan telinganya, menyimak suara dari

ampir jam dua pagi, masih aja teriak-teriak g

ari ranjang, kemudian melangkah keluar dari kamarnya. Fatria menghentikan langkahnya, ragu-ragu dan ber

disimak, ternyata suara erangan Nurdin tidak mirip dengan seseorang yang sedang mencumbu kek

NG…

dan gaduh. Entah apa yang telah jatuh dan pecah sehi

egini?” gumam Fatria sambil melang

AK

AN

yang diikuti gedebukan seperti gempa. Sepertinya ada sesuat

UH!” Nurdin

atria memek

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY