img Hasrat Dunia Lain  /  Bab 4 Hasrat Bunuh Diri | 7.41%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Hasrat Bunuh Diri

Jumlah Kata:1536    |    Dirilis Pada: 17/11/2023

di depannya. Untung saja dia tidak menjerit keras, karena b

ng kamar Nurdin dan melangkah mendekati Fatria. “Ada apa denga

!” Fatria menjawab

jarak dua kamar dari kamar Nurdin. Dia bergabung

gung, sambil mengerjap-ngerjapkan mata ngantuknya kar

a sih dia ngedenger suara cewek yang manggil-manggil nam

ena heran. Tanganya menggaruk-garuk pinggangnya sambil masih

sini?” duga Denny. “Kalau ketahuan Pak Boss,

ahi dengan pencuri?” rimpal

ambil memberanikan diri me

dah lewat tengah malam, Bro. Jangan

ya jawaban dalam bentuk geram-geram tak je

n curiga. Yang menambah mereka cemas, terdeng

AAH.” Teriakan histeris Nurdin ti

pada Fatria dan Yudi yang sedang berusa

iri. Gua nyium bau yang enak ban

banget nih!” sambung Yudi samb

pali, dan aroma parfum yang sangat harum itu yang membuat Yudi dan Denny sedikit ragu-ragu untuk masuk. Takutnya malah

ia pada kedua temannya sambil kembali mengg

api enak, kaya punya cewek. Asli ini harusnya cewek yang pakai.” Deenny yang juga tidak t

bahkan menginat-ingat mimpinya tadi yang dia rasakan justru parfu

kelanjutan suara-suara gaduh itu. ketiga sama-sama menahan napas agar tidak ketinggalan

liki nyawa tersendiri. Dia tak terdengar suaranya lagi karena sudah kehabisan suara, menjerit dan beteriak namun hanya dia yang bisa mendengar

us menggila, seolah telah menjadi sosok makhluk tersendiri yang bergerak memukuli wajahnya. Bahkan, kini tangan kanan itu bergerak

n dengan tangan kannya yang seakan mempunyai kekuatan yang lebih besar dari seluruh kekuatan yang Nurdin miliki.

undaknya. “AMPUUUUUN!” Dia pun berteriak sekencangnya karena darah mulai mengucur keluar dari

gan tanpa mengenal ampun. Nurdin terus berusaha menahan dengan seluruh kekuatan dan

kitan, saat gunting itu bergerak sendiri ke arah dadanya.

tak menusuknya, namun dia benar-benar tak

walau semakin lemah, tenaganya terkuras karena terus berusah

eriakan Nurdin pun seketika menghilang. Rasa sakit telah membuatnya sesak napas dalam mata yan

AK!

n Yudi. Ketiga mahasiswa magang itu sontak terbelalak tegang melihat N

ngka Nurdin sedang melakukan percobaan bunuh di

enny menghardik lantang sa

DIA MAU BUNUH DIRI!!” Fat

menyergap Nurdin. Saat itu Nurdin masih bisa menyadari kehadiran ketig

nnti lu pada celaka semua!...!” ucap Nurdin dengan suara yang terngah-en

inya pun tampak bertonjolan. Namun, bagi ketiga temannya yang tidak tahu, Nur

ng walau sudah semakin panik.. “Lu jangan picik, Sob! ingat ibu lu, Nur!

i tangan kanan Nurdin ketika dia rasa sahabatnay sedang lengah. Tetapi baru saj

ketika gunting yang pegang Nurdin mengibas de

ta…tang..tang gua sendiri… oooh.. gu…gua ma…amu mati!” Nurdin kembali bicara terbata-bata dan suara

G!” seru Yudi tiba-t

!!” teriak Fatria sambil berusah

anannya yang mengacungkan gunting lurus ke depan. Sementara tangan kirinya mas

!” teriak Fatria yang tergores dada

Cepetaaaan to…tolong gua…. ooooh Ya Alllah oooh Tuhaaaaan ooooh…!” Nurdi

rena berusaha semaksimal mungkin menahan gerakan tangan kana

ia sendiri tak berani maju setelah melihat Fatria dan Den

!” geram Denny yang

han gerakan tangan kanannya, jeritannya kini terdengar sangat keras mengalahkan lolongan

…!” Nurdi

eriak Fatria di pu

nya. Tubuhnya menjadi kejang sesaat karena gunting telah berhasil menghunjam dada sedalam-dalamnya

kena percikan darah segar dari dalam da

tak berge

mata berkaca-kaca, tak tega menyaksikan

setiap pintu kamar sambil berteriak-teriak m

AAAA TOLOOONGIN NURDIIIIN!” Dengan suara lantang Yudi terus be

lemah, sesaat sebelum tubuhnya tersung

jantung. Bersamaan dengan itu pula tangan kanan yang semula seperti punya n

an darah segarnya sendiri. Kedua matanya mendelik sisa dari sakitnya sa

ian yang benar-benar ada di depan mata

ika teman-teman satu pondokan berhamburan masuk ke kam

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY