img CALON MERTUAKU  /  Bab 4 4. Ke Kuburan | 15.38%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 4. Ke Kuburan

Jumlah Kata:1566    |    Dirilis Pada: 03/12/2023

u cari yaitu ponselku. Ternyata hari sudah menunjukkan jam tujuh pagi. Aku bolos lagi

erusaha mengingat-ingat kejadian tadi malam. Oh, iya, aku didatangi oleh Bang Angga.

inya tadi malam Om Andi menjagaku? Duh, gawat kalau begini. Bisa

ar kamar dan be

annya?” tanya Om tiba-tiba dan

m. Ehm, btw,

ambil memegang mangkok kaca yang

ku gugup menghadapi sosok Om Andi. Seharusnya dia tahu aku

a sensasi sejuk yang ditimbulkan. Dan satu lagi kebodohanku, aku pikir ini di kamar kos-kosan.

ali rasanya, terpaksa aku meminta bantuan

Indah, Om?” Dengan tak tahu malu aku bilan

Jawaban Om mene

bilang handuk disangkutkan di dekat paku. Aku buka pintu

Duh, aku jadi enggak enak sama sekali. Buru-buru aku keluar dari kamar mandi dan rupanya mata Om Andi melihatku

ungkin pagi hari. Tidak ada salahnya juga aku bersiap sedia. Aku harus tahu diri tidak mungkin merepotkan Om Andi

tiap hari.” Aku terlambat lagi. Om Andi sudah lebih cepat membuatkan makanan. A

seperti itu?” tanya Om Andi ke

ada yang salah dengan kemejaku. Panjang menutu

Om?” Aku bal

i kamu bisa dibilang lonte, Nora. Kalau di kota ya terserah. Di d

Di kota aku sudah biasa seperti ini. Bahk

ja anak Om yang dulunya rajin

erima dituduh seperti itu. Aku tidak pernah merayu

semua lekuk tubuhmu. Nora, jangan bilang kamu tidak paham kalau godaan laki-laki itu wanita. Kamu,

h nggak ada niat bua

mu jaga penampilan di sini. Sudah Om su

, bajunya meman

s?” Aku mengangguk saja ketika tebakan O

nya Indah lebih

iskan saja supnya.” Om An

teh hangat yang membuat napasku jadi tidak terasa dingin lagi. Lalu

, boleh kamu pakai selama di sini, dan ganti baju s

kapur barus jelas sekali tercium. Ya ampun, tidak ada celana jeans atau rok. Adanya hanya baju terusan atau baju

u-ibu qasidahan di kaset pita zaman dahulu. Selendang hanya aku lilitk

menoleh ke arahku dan matanya tidak berkedip sama sekali. Lal

akan ada bagusnya sama sekali. Apa

sepatu yang sama. Om andi menutup dan mengunci pintu. Kupikir akan pe

n, Om tanya sama kamu apa benar ingin ke sini. Ya s

agak kesulitan melewati jalanan yang licin dan berlumpur. Hingga terpaksalah aku memegang t

i, bagaimana?” Dia menoleh dan menyunggingkan senyuma

ak ke mana.” Aku hampir jatuh, Om Andi menahan tangan dan pi

semoga Om Andi nggak salah tan

jauh,

hutan.” Tautan tangan kami sudah terlepas. Jal

gerutuku dan beliau tertawa saja. Aku haus dan sialnya tidak membawa beka air mi

dam hasrat kamu kalau merindukan Angga.” Aduh, kenapa tiba-tiba Om Andi bicara seperti ini

eh Indah

lak

inggal kar

punya uang untuk membawa istri Om ke

aja suasana di sini masih kampung bang

ak bisa digantikan oleh perempuan mana

itu nggak kuat menduda lama-lama. Tujuh

a. Om berbeda. Kebetulan pula di desa ini perempuan cantik tidak banyak. Jadi Om bisa tahan godaan, dan Om t

hebat b

erbawa perasaan terlalu jauh. Justru Om khawatir dengan kamu. Om sarankan lebih baik kamu cepat menikah. J

lagi-lagi Ind

luhan tahun melakukannya. Jadi ya begitulah. Apa mau dikata lagi.” Om Andi seperti memili

ante nggak?” Entah ken

a.” Dia menunjuk dengan telunjuk.

i sudah biasa seperti itu. Usia Om waktu itu 20 tahun. Kami menjadi suami is

kan nama panggilan untukku. Jadi Om sengaja memangg

saja Om sudah lama tidak menyebut nama Nora. Kalau kamu tid

. Kan, cuman nama.” Aku terse

i dalam sana.” Om An

gkahnya. Di dalam hutan di dekat semak belukar

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY