img Gairah Tanpa Akhir  /  Bab 4 Part 4 | 2.42%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Part 4

Jumlah Kata:1934    |    Dirilis Pada: 05/12/2023

enata menjaga agar Eka tidak menemuinya saat ujian, dia ingin Eka fokus dengan ujia

memeluknya, dan bercerita banyak tentang ujiannya, serta keyakinannya bahw

ujar Renata sembil mengacak acak rambutnya kekasihnya, se

uga Ayang yang tuntun….

reka habiskan bercumbu bersama, dan semenjak pertama kali mereka melakukannya, kini nyaris sudah tidak terhitung mereka melakukannya

pengumuman k

a sendiri sedang ke Semarang untuk keperluan mengambil formulir pen

t lalu membuang semua muntahannya di toilet tersebut. Memang beberapa h

i dia mulai muntah-muntah, termasuk pagi ini, dia sudah dua kali muntah, di

lihatnya, melihat wajah pucat dan lesunya Renata, karena baru kali ini mereka melihat s

eneknya juga menolak

ah parah lalu diba

rsama Warsini mengantar Renata ke RSUD terdekat, maklum dia

ari bolong, saat dokter di rumah sakit umum daerah

ikannya dia. Baik neneknya maupun Sri, sudah bisa menebak siapa ayah d

ngung dan kalut, dia tidak pernah menyangka kenekatan dia berdua akan berujung ke

ng dan bisa ngomong…. Dia tetap memaksa meminta ket

sudah tahu masala

disela tangisa

sentrasinya dia…” balas R

rasa sudah tidak pe

eminta maaf, sambil menangis, menyesali diri karean bagaimanapun statusnya dia sebagai pelayan, dan juga kebaikan hati Sri dan

bagaimana menghad

. Dia kalut dan bingung, sebagai nenek dia merasa gagal menjaga cucunya, dia terlal

ternyata jauh dari keadaan yang sebenarnya. Sri sungguh tidak habis pikir, mereka bersama s

atau karena ada kesempatan yang sering terbiarkan untuk mereka berdua?? Sri sungguh menyes

acam-macam, dan selalu ada bersama Eka, makanya dia percaya penuh. Dia lupa bahwa mereka sudah mulai dewasa dan

eskan air

itu sungguh jauh dari moral dia sebagai pendidik, sebagi ibu dan nenek, lalu membiarkan masalah

u masalah ini?? Impian dia yang tinggal sejengkal untuk bisa menjadikan anaknya s

up memikirkan i

us tahu di lingkaran keluarganya, karena jika tidak, aib ini akan seg

a, membuka kontak di ponsel

t malam

harin

jian akhir diumumkan, dia akan segera mengisi dan mengembalikannya, dan melihat gedung besar Akpol di Semarang, semanga

di depan rumah ada mobil papanya, sepertinya

a, Nenek, dan Mamanya, sedang berbicara serius…. Dan sebelum dia menya

mparan beruntun me

ti ini….belum sempat dia bertanya, tendan

nya Eka dan mamahnya Ek

kamu…… setan…..

dilayangkan ke tubuh anaknya yang k

ya diambil dan disambit ke badannya Eka berkali kali, hingga akhirnya nenek Eka masuk di tengah

iam duduk di meja makan dan menangis meliha

an kamu…??” b

bibirnya yang berdarah, neneknya

saja masih minta sama orang tua,

ngan kople ringnya, tapi Sri dengan cepat mel

ili anak orang….bajingan

bi oleh pukulan papahnya, seketika tidak dirasakannya lagi, tapi ra

….bangsat kamu…” kembali Abimanyu

ar tidak dipukul lagi, dan Ningrum kini memeluk s

kamu sana…” pe

bibirnya yang berdarah dan

mu….” Be

Suara Sri ki

a masuk k

ering memanjakannya…”

darai salahnya, dan dia menge

pat dan mengomel dengan p

bantu jagain malah ikut mengajaknya tidur

ari jalan kelua

an keluar apa?” sua

keluar me

gi anak sendiri, hanya akan membuat semau berantakan dan makin tidak terarah, namun dia tahu model anak sulungnya ini, emo

bisa Eka ma

a makan, semua

akan

?” Ningrum yang diam da

etahuan apa ngga l

asibku juga bakal sama, dipanggil provost ka

hamili anak orang mal

iam, Sri

n apa yang aku atur, pas

masih

h Abi “ biar jadi gelandangan

tert

isa…” t

ya, aku berhak usir dia” meni

larang kamu usir dia” Sri menata

lukan kita….dan ibu

ah mempermalukan di

k jadi manja, selal

tega melihat cucunya

eteskan airma

kasar dalam mendidik ana

ini t

n samakan dengan cara ibu mend

menggugat cara ibu mendidik kal

makan beras jatah pemerintah, kalian kecil-kecil rebutan susu, hingga sekarang du

anak kamu pun tidak dekat dengan kamu

hanya

i dan hend

u ijinkan cucuku menggelandang

cara kamu mendidik Eka…. Bahkan sampai dia menutup matapun yang dia ti

kit dan

n rumah kamu, tidak ada yang bisa

ar dari dirinya, meninggalkan Abimanyu dan Ningrum yang masih duduk

yang duduk termenung

minya, yang tidak boleh siapaun menyenggol cucunya, yang selalu ditenteng kemana

leh anaknya sendiri, memb

bisa kebablasan gitu…” S

terdiam, dia pu

Renata juga?? Kasihan anak sebai

di

pan kamu? Hanya cinta dan per

a sangka akan terjadi…. Dan ini kini harus dia hadapi, bahwa masa depannya, angan-angan untuk jadi taruna di kepolisian bisa beran

img

Konten

img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY