img Bujang Kaya Jadi Budak Cinta  /  Bab 3 Part 3 | 4.17%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Part 3

Jumlah Kata:1211    |    Dirilis Pada: 23/12/2023

unya menikmati sesi curhat via telepon bersama sahabat baiknya, Gisna. Gadis lugu yang sudah menjadi saha

nalnya demi menyelamatkan ibunya. Dan hal itu juga menjadi penyesalan terbesar dalam hidup Nadira karena dirinya sebagai sosok sahabat tak bisa membantu Gisna kala wanita itu berada dalam posisi te

manager dan meminta hak nya sebagai seorang manusia u

di hadapannya dan memandangnya tajam. "Buang tuh permen. Kelakuan lo dah kayak anak lima

alo pulang aku mampir. Jaga ponakan aku baik-ba

g kini ingin dipanggil Fera karena sifat kemayunya yang semakin menjadi. "Lo mau? Ngomo

. "Ya ampun, Dira. Gigi loe tuh lama-lama

u. Salah satu cara menghilangkan stres." Ucapnya dengan santai dan lalu memasukkan sisa permen karet kembali pada bungkus aw

ena seringkali Nadira menghabiskan waktu lebih daripada itu. Semua tergantung da

an yang diadakan di Bali ini adalah lokasi terakhir pemotretan mereka setelah sebelumnya mereka melakukan pemotretan di Maka

mpat tidur single sesaat setelah m

model kelas atas dengan bayaran fantastis. Tapi dia juga bukan model pemula. Sehi

rebahan." Perint

nya itu, tapi kemudian mengiyakan s

ai mandi. Ia bersyukur, memiliki paras cantik yang diturunkan dari gen kedua orangtuanya. setidaknya itu salah satu

ntuk kuliah di jurusan itu tidaklah murah, maka ketika ada orang yang memberinya kesempatan untuk menjadi model, ia menerimanya begitu saja. Anggaplah ini sebagai batu lon

sana orang-orang bersusah payah untuk diet, Nadira tidak perlu melakukan hal tersebut karena tubuhnya entah kenapa begitu un

mendidiknya dengan begitu keras. Olahraga, latihan catwalk, diet pola makan. Dan blah-blah-blah urusan lainnya. Belum lagi masala

dan Fera bin Feri lah dia b

ya. Carina yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk di atas kepalanya berjalan mendekat dan melihat b

Beautif

n pemotretan hari ini. Lain kali, gu

our Adm

artu ucapannya adalah hal yang Nadira takuti belakangan ini. Bukan karena bunganya yang tidak cantik. Atau ucapan di kartu yang tidak manis. Tapi sosok si pengi

nya bisa menggelengkan kepala dengan mimik bersalah. "Gue udah bilang kalo gue gak suka sama ini semua. Ini nakutin tau gak sih loe? Minimal loe cari tahu dong. Jan

, Cin. Orang tuh suka kalo

sih model ecek-ecek Fer. Lagian kalo fans nya normal sih gue juga oke-oke aja. Tapi ini, gue bahkan gak tahu dia siapa, dia orang mana, umurnya berapa, tapi dia

ia emang tahu dia emang punya orang d

i hal yang bisa dianggap wajar. Loe gak pernah nonton apa di film-film.

Ya udahlah, Cin. Kalo pun semuanya serba film, drama sama novel. Loe mimpinya hidup loe macem Cinderella gitu. Yang

loe. Gue mau tidur." Usir Nadira kasar. Fera bangkit dari duduknya dengan enggan. "Oh ya, sebe

Berapa

a. Buat bumil."

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY