Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 5

Jumlah Kata:1081    |    Dirilis Pada: 09/01/2024

gmu itu bengkok!" ucap

laki dihadapannya tergelak. Karena apa yang Ara u

mendengus kesal. Gadis itu merebut paksa saputangan yang ada ditanga

rgah Ara dengan

lanya beberapa kali. Merasa lucu

ar-bar, Nona. Sungguh menge

laki itu. Dia sibuk member

itu mengulurkan tangannya

itu. Ada keraguan ketika ingin

tidak ingin menjabat tanganku. Set

alam saku celananya. Laki-laki itu juga sudah berpi

angan ombak yang

ari tadi kamu lihat. T

ecak sambil

saling berkejaran. Tapi s

," Kaivan kemb

lalu melow

kali menangis? Apa tidak ada y

arah Ara. Dimana gadis itu baru s

dis yang sedih sedang tert

laki-laki itu segera melihat g

aru saja bersedih?" tebak

as. Karena menurutnya laki-laki dis

a. Apa kau tidak melihatnya?" Ara de

h. Gadis itu kembali berbali

aputan

earah Kaivan. Saputangan yang baru saja Ara gunakan untuk

ginya dengan me

. Lagian aku paling tidak suka dengan ba

megang saputangan itu. Ara dapat me

mengembalikannya nanti. Setelah mencucinya," ujar

lusa, hari minggu. Atau kamu

a pada Ara. Gadis itu menerima

ku akan kes

tu saja. Tidak ada salam perpisahan maupun

langkahkan kakinya meninggalkan pantai. Temp

pergi tanpa mengucapkan salam.

dia," ucap Kaiva

sekali pekerjanya yang membuatnya pusing. Membuat

h pantai, mempertemukannya dengan seorang gadis.

n. Lelaki itu sangat berharap bi

temu lagi,

itu berbalik arah, hendak pergi dari sana. Meninggalka

~

a. Sebuah rumah minimalis dengan dinding berwarna hijau muda. Rumah di

a, Nak?" tanya Dewi

menutup pintu sedik

get aja," gadis itu

n kala melihat wajah p

sud buat bikin kamu kaget." Dewita berbica

duduk disana. Dewita mengha

anya Dewita

yang tergerai. Gadis itu masih set

. Kenapa Devan gak perna

bunya. Dewita masih senantiasa mengelus surai indah

ndidikannya. Ara harus ingat,

gan sabar. Mencoba memberikan

belajar. Tapi, setidaknya dia bisa mengi

an jadi

kembali menetes. Dewita yang melihatnya merasa ti

. Mungkin gadis itu tidak akan kesepian seperti ini. Mau b

s dengan sekolah putrinya yang nomor dua. Ya

bisa menjadi orang tua yang baik buat Ara

perti ini. Selalu bersedih karena tidak punya

itu menahan rasa sedihnya. Kehidupan ekonomi kelua

mereka menurun. Karena kesibukan mereka yang fokus mengurus Ar

kuliah. Ara juga paham bagaimana kondisi Ara. Kondisi k

ih baik uang yang ada untuk mencukupi sekolah A

ibunya dengan erat. Meyakinkan

ra selalu bersedih saat ingat

itu dengan tangan kanannya. Sen

sa mengerti perasaan Ara. Kamu pasti su

sembari memegang tangan De

nda. Karena sela

an memeluk ibun

Bunda," ungk

uga saya

ngan begitu eratnya. Saling b

panggil A

apa?" ta

Ara mencari

~

mbung

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY