img Cabe-cabean Kekasih Vice President  /  Bab 1 Om Ganteng | 1.43%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Cabe-cabean Kekasih Vice President

Cabe-cabean Kekasih Vice President

Penulis: Dinda sukmadewi
img img img

Bab 1 Om Ganteng

Jumlah Kata:1982    |    Dirilis Pada: 17/01/2024

arin. Sepertinya, waktu itu ia terhanyut suasana. Berawal dari memenuhi undangan salah satu teman lama,

usik. Namun demi menjaga hubungan baik dengan teman lama yang juga merupakan pemilik grup perusahaan investor, ia meny

pembukaan kelab malam, kedua matanya tanpa sengaja men

yang menarik perhatiannya. Mungkin hanya kebetulan,

us untuknya. Sejenak setelah menemaninya mengobrol -sambil membahas sedikit bisnis- pemilik kelab meninggalkannya sendirian dengan jamuan pal

sempat ia lihat saat memasuki kelab. Penampilan provokatif malam itu menyeret perhatiannya lebih j

lakang sofa di mana duduk sendiri. Kemudian para gadis lainnya seperti sengaja menjauh. Lalu seorang pemuda yang sedari tad

u memanggil teman-temannya dengan lambaian tangan. Gadis itu tidak

mun dari balik dinding kaca di hadapannya yang menjelma bak monitor raksasa, kedua mata Alexander dapat menangkap situasi yang bera

tidak juga kenal. malam itu hanyalah satu dari sekian banyak gadis random di dalam kelab. Alexande

h lelaki yang sulit menemukan gadis cantik untuk dibawa pulang. Mungkin hanya iba? Entahlah.

betulan ia sedang bosan bermain-main dengan pelacur, atau sekedar menghubungi

gar suaranya yang beradu dengan dentum musik house dapat terdengar lebih jel

kan pemuda yang duduk sendirian di se

yalakan api demi sebatang rokok y

pang acuh menyingkirkan minuman yang baru saja tiba. Soraya menatap protes, tetapi senyuman men

lan jas yang membalut postur tubuh tegap. Lelaki di hadapan

u mengalihkan pandangan sedikit pun

sebotol air mineral dingin. Masih tersegel

yang berniat buruk. Lagian kamu keliatan mabuk. Minum ini..." L

tol dan Soraya minum air mineral dingin dari tangan lelaki itu tanpa ragu. "Om sendirian?" tanyanya pada lelaki yang s

sibuk memuji gaya rambut dengan poni membelah dahi yang membuat

men-temen aku masih joget... aku disuruh jaga sofa," jawabnya kemudian dengan tatapan sayu yang diiring

m tipis. "Harusnya ada satu o

kecil." Soraya santai menyalakan ap

aki di hadapannya deng

" Soraya bal

xand

ersenyum. Sungguh na

ya kemudian, dengan sedikit berteriak kare

t yang sulit dimentahkan oleh perempuan mana pun. "Mau pindah

u sepertinya benar-benar tertarik kepadanya. "Temen-temen aku.... " K

n. "Mau pindah ke lounge di lantai bawah? Saya yang traktir..." Tawaran menarik itu

batang rokok yang masih utuh ke dalam asbak, lalu menya

ang menjadi sedikit kesulitan berjalan karena pengaruh alkohol. Mereka berdua berganden

aja. Lelaki itu tidak melepaskan genggaman tangannya, bahkan hingga m

at melihat dengan lebih jelas, rupa paripurna om

r dingin pesanan mereka tiba. Meski kepalanya

sembari menarik bibirnya me

ab Soraya sambil meny

ja j

"Emang kelihatan tua ya? Saya baru 19 tahun, baru masuk kuliah sem

menggele

Soraya menarik kem

ta Alexander melirik bungkusan rokok mild yan

a sudah lihai dalam urusan hembus menghembuskan asap. "Om umur berapa?" Soraya memiringkan kepala. Mendadak p

eb

...

kelihatan

0 lebih! Sumpah nggak keliata

lum samp

mur Om

empat pu

" Soraya meleba

" Lagi-lagi senyuman

ah punya istri!" Sor

sih sing

mata Soraya mele

wajah ingin tahu gadis yang du

LSHI

membuat beberap

a pacar???" Soray

ak a

nap

ak l

saja. Lagi-lagi mengundang perhatian orang

ri menenggak minumannya sendiri lantas mem

h? Maho ya?" tanya Soraya de

membentuk garis lurus. "Mau

sud

___

rakhir di

liar tak terkendali. Gadis itu rakus menciuminya, seolah esok kiamat. Tatapan gadis itu

gan cepat. Alexander , menuntun sebelah tangan S

kan wajah bingung

lebih. Gemas, melihat om berwajah tampan yang ia sudah

menatap takjub sebelah tangannya yang sudah tenggelam di bali

asanya tumpul. Tidak bisa berpikir apalagi mengingat nama untuk saat ini. Otaknya sedang sibuk m

tangan Soraya mengelus dan meremas kejantanannya. Berikutny

i menyeruak dari bibir gadis itu. Namun Alexander tidak peduli saat berat

bat naik, sebelum tiba-tiba Soraya hilang kesadaran

raya dan mendapati gadis itu mendengkur. Alexander hanya bisa men

gaiman

a segar. Kaca mobil diturunkan sedikit, tidak lebih dari 5 cm. Ia membiarkan

itamnya, Alexander mengamati

ng bag

ia harus membawa pulang gadis itu? At

lexander melihat dua orang pemuda sibuk meneriakkan

kat! Padahal hapenya aktif!

mau tak mau menajamkan pendengarannya. Tid

in sendirian di sofa!" ucap pemuda satunya yang berka

nggak ketahuan! Tadi dia minum minuman itu gak

udah party sekarang! Brandon udah booking ka

Batal deh kita jual Soraya ke Brandon! Batal ngicip juga! Shit

bil riben hitam pekat miliknya. Dalam hati mengutuk aksi dua pemuda bajingan, ya

adis berparas lugu yang ditinggalkan sendiri

ja sudah d

ngnya sebelum membuang puntung rokok ke pelata

Alexander kembali ke dalam mobilnya, du

men

ols rus

bariton Elvis Presley mengantar mobilnya meninggalka

img

Konten

Bab 1 Om Ganteng Bab 2 Om Ganteng Itu VP Bab 3 Aku Bukan Lonte Bab 4 Rindu Sama Si Cabe Bab 5 Gituan itu Apa Om Bab 6 Aku Masih Perawan
Bab 7 Dasar Om-om Bejat
Bab 8 Dasar Cabe -cabean
Bab 9 Om Ganteng Banget
Bab 10 Om Ada Stock Baru Nih....
Bab 11 Please Be... Normal
Bab 12 Perhatian Apa Cinta
Bab 13 Dia itu Bidadari
Bab 14 Good Night Bajingan
Bab 15 Bajingan Ganteng
Bab 16 Dia Itu Cabe-cabean
Bab 17 Nginap Om
Bab 18 Kepincut
Bab 19 Mau Saya Cium Brutal...
Bab 20 Pewaris
Bab 21 Anak Haram Keluarga Routers
Bab 22 Masa Sulit Sang Pewaris
Bab 23 Nyaman Bersama Soraya
Bab 24 Jadian Sama Cabe-cabean
Bab 25 Jadian Satu Hari
Bab 26 Hatiku Tertawan Om Ganteng
Bab 27 Kencan
Bab 28 Masih Teramat Rindu
Bab 29 Sisi Lain Om Ganteng
Bab 30 Kalau Kita Nikah...
Bab 31 Soraya Dan Sosok Masa Lalu
Bab 32 Rahasia Orang tua Soraya
Bab 33 Kenangan Kotak Box
Bab 34 Ngambek
Bab 35 Apa Kita Putus
Bab 36 Om Pernah Bucin..
Bab 37 Soraya itu Siapa..
Bab 38 Dosa Dahlia
Bab 39 Rindu Setengah Mati
Bab 40 Anu Anuan
Bab 41 Semuanya Punya Kamu
Bab 42 Dia Bukan Cabe-cabean
Bab 43 Begini Nih Pacaran Beda Usia
Bab 44 Susah Nya Ngurus ABG
Bab 45 Dihantui Kenangan Dahlia
Bab 46 Sssssst Rahasia...!
Bab 47 Belum Nikah Saja Sudah Rajin Bikin Anak
Bab 48 Rindu Cinta Alexander
Bab 49 Restu Dari Richard
Bab 50 Kita Nikah Saja..
Bab 51 Latihan Jadi Nyonya
Bab 52 Tawa bersama Sean
Bab 53 Perhatian Sean
Bab 54 Pelajaran Dewasa
Bab 55 Kencan Gemas
Bab 56 Dahlia wanita Di masa lalu
Bab 57 Pelet cabe-cabean
Bab 58 Hanya Aku Yang pantas
Bab 59 Hadiah Untuk calon
Bab 60 Om Gua Donk Hebat
Bab 61 Mama Protektif
Bab 62 Duuuuuuh
Bab 63 Pria Gangguan mental
Bab 64 Rumah Impian
Bab 65 Jangan Lupa Pacaran
Bab 66 Pengakuan Alexander Pada Dunia
Bab 67 Ada Yang Patah Hati
Bab 68 Tak Rela
Bab 69 Aku Anaknya Richard Routers
Bab 70 Begini Kah Rasanya...
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY