img Dunia Pelita  /  Bab 4 Awal Mula | 5.41%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Awal Mula

Jumlah Kata:1643    |    Dirilis Pada: 17/01/2024

Dua.

tubuh pribadi ramping yang

alis

bibir ranum berwarna merah muda, hidung mancung dengan tulang hidung tinggi, janggut lancip da

Tiga. Satu

a dengan blitz kamera yang ti

ini dan itu. Dengan profesional, Pelita bisa membawa dirinya sendiri

u

ng! Jangan dil

ual tak jauh dari Pelita melakukan pemotretan itu, June Aldrian Adams. Dan suara cen

pada Arina namun tanpa menunju

cengirannya dan terta

um sebentar

e mana? Tumben banget aku ng

lantas kembali tersenyum. "Tadi ada urusan. Jad

kalian lagi berante

"Ya udah ya. Pemotretan Pelita udah

-iya,

ap June yang mulai melenggang me

*

ela napas pendek. Menatap jalanan Kota Bandung yang terlihat merayap padat sore ini. Halaman seluas dua puluh meter

ez

in tiba-tiba meny

. Memegang dua buah kaleng kola dingin di kedua tangan. Yang satu sudah terbuka d

ola dingin yang ada di pipi

i bangku kayu lain yang ada di samping Pelita. Laki-laki

lita membuka kaleng kolanya dan menyesapnya sedikit

Kak?" Pelita membuka per

nya namun te

June, Pelita bertanya pelan menatap June. Pend

Pelita," gumamnya. "Paman semakin ingin kamu kembali. Dan

gat milik June. "Lalu aku harus gimana?" gumamnya

lalu siap berada di samping kamu." Ia kemudia

as sembari mendongak menatap langit senja yang ber

*

nerima tawaran itu? Ini

ya ke badan sofa sembari menata

nerima tawaran itu, Bang. Brand punya lo bakal semak

n gue bikin gelang itu bukan untuk dikenal banyak orang, Do. Tujuan gue bikin Kumbara

nal seantero Indonesia. Bukan hanya di Bandung. Bisa jadi Kumbara bakal jadi brand gelang yang terkenal bahkan sampai di

bali meng

an dan perancang-perancang terkenal punya bangsa kita. Sama sekali bukan event biasa. Kalau bukan buat diri lo, terima tawaran ini buat orang-orang yang suka sama Kumbara. Terima buat mereka dan terima buat alma

asinya untuk mengikuti sebuah pameran s

mengubah wajah profokatifnya dengan ekspresi memelas yang menurut Adhim mirip ekspr

atnya." Adhim langsung menarik tanga

p memasang wajah memelasnya sembari mencoba menyentuh tangan

ldo lagi. "Lo pemiliknya, bapaknya, orang yang nyiptain brandnya. Masa lo nggak mau

cukup dan puas ngelihat gelang bikinan gue dipakai sama anak-anak klub motor. Gue udah puas lihat banyak anak muda di Bandung pakai gelang gue. Udah. Cukup di situ aja. Ikutan pameran

ustasi. "Ayolah,

rkata-kata, laki-laki berambut gondrong itu kemb

g! B

k menoleh

*

Bandung. Di balik stir kemudinya, laki-laki dengan setelan kasual duduk dalam diam dengan kedua mata ya

sana. Sejak beberapa puluh menit yang lalu. June bisa melihat rau

ng ditujunya sudah semakin dekat---apartemen si gadis. Di dalam basement apartemen, laki-laki i

k hidup di sisi kirinya. Kali ini secara

ghela napas. "Aku harus apa?" ulangnya kemudian

da detik berikutnya, laki-laki itu kembali menarik tangannya s

apasnya te

," ujarnya kemudian setelah diam d

*

, Lit!

mendengar seseorang yang h

Suara laki-laki itu k

di depannya begitu gadis itu membuka matanya sambil menguap. Tangan ka

h bangun tidur Pelita yang tersorot jelas berkat cahaya lamp

harus begadang berapa hari lag

rannya sudah terkumpul dengan benar. "Masih ada satu naskah yang disuruh ng

et, kamu nulis itu pertama harus untuk membahagiakan diri kamu send

. "Hm. Iya, Kak. Makasih

li mengang

bab abu-abu yang dikenakannya kemudian melepas sabuk pe

dulu," t

pergerakan tangannya yang

tahu apa yang terjadi. Kalau kamu belum siap ketemu Paman dan kembali

udian mengangguk. "Iya, Kak," b

a sayang sama kamu. Dia nggak bisa di sini karena ada suatu hal yang harus dia urusi. Sebenarnya Leon jug

Kak. Apa yang Kak June bilang barusan berarti banget buat aku. Ya udah ya, kali ini ak

ngkat jempolnya. "Good night," ser

" balasnya kemudian menutup pintu mobil June dan me

mam Pelita lirih sebelum masu

img

Konten

Bab 1 Prolog Bab 2 Gadis dengan Lubang Hitam di Hatinya Bab 3 Sang Pengembara Bab 4 Awal Mula Bab 5 Luka Masa Lalu Bab 6 Permintaan Umi
Bab 7 Pulang
Bab 8 Sepotong Cerita
Bab 9 June dan Pelita
Bab 10 Sudut Pandang
Bab 11 Lamaran Pertama
Bab 12 Hantu Bernama Masa Lalu
Bab 13 Keputusan-keputus(asa)an
Bab 14 Tawaran Kesepakatan
Bab 15 Sebelum Acara
Bab 16 Bertemu di Hari H
Bab 17 Sesuatu di Luar Rencana
Bab 18 Di Balik Kata Baik-baik Saja
Bab 19 Hancur Bersama-sama
Bab 20 Benang Merah
Bab 21 Terlambat Datang Bulan
Bab 22 Pengintaian
Bab 23 Secercah Harapan
Bab 24 Hamil Tidak Mungkin!
Bab 25 Pesan Tak Terduga
Bab 26 Bertemu Lagi
Bab 27 Permohonan Maaf Adhim
Bab 28 Keinginan Pelita
Bab 29 Dua Laki-laki yang Berbeda
Bab 30 Malaikat Tak Bersayap
Bab 31 Ada Apa dengan Pelita
Bab 32 Diagnosis Dokter
Bab 33 Siapa Ayah Anak Itu
Bab 34 Berpapasan dengan Adhim
Bab 35 Adhim Akhirnya Tahu
Bab 36 Amarah Leon
Bab 37 Jangan Sebut Anak Haram!
Bab 38 Melarikan Diri
Bab 39 Perempuan Kesayangan
Bab 40 Rahasia
Bab 41 Menemukan Pelita
Bab 42 Chaos
Bab 43 Mediasi
Bab 44 Sah
Bab 45 Kehidupan Baru
Bab 46 Bersama
Bab 47 Suami-istri
Bab 48 USG
Bab 49 Soal Keluarga
Bab 50 Rasa
Bab 51 Bunga Mawar
Bab 52 Ujian Skripsi
Bab 53 Halo, Yogyakarta!
Bab 54 Tiba di Kediri
Bab 55 Nestapa
Bab 56 Reaksi Abah
Bab 57 Bertengkar
Bab 58 Belanja Keperluan Bayi
Bab 59 Ancaman
Bab 60 Cinta
Bab 61 Diserang
Bab 62 Takut Kehilangan
Bab 63 Belahan Jiwa
Bab 64 Rumah Impian
Bab 65 Kontraksi Palsu
Bab 66 Perjalanan Bisnis
Bab 67 Kabar Jakarta
Bab 68 Pilihan Pelita
Bab 69 Kamu Tidak Kangen Saya
Bab 70 Keresahan Tiga Kota
Bab 71 Menghilang
Bab 72 Kejutan
Bab 73 Mencari Jejak
Bab 74 Saudara
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY