img Dunia Pelita  /  Bab 3 Sang Pengembara | 4.05%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Sang Pengembara

Jumlah Kata:3019    |    Dirilis Pada: 17/01/2024

ar ci

ening n

n lagu

u yang

ar ci

ampai s

ndap, a

ujung

ku te

s penya

u buru

aya: rahasia

a, kucabik

erat Kau

agar sauh

uga di g

oi

itam dan panjang tersentak sesaat sete

g yang baru saja mengejutkan

yang hanya mengenakan kaos lengan pendek berwarna hitam. Di lehernya, melingkar kalung rantai yang di ujungnya berbandulkan cincin berbahan lempe

abu-abu yang di bagian luarnya dilapisi kemeja levis warna hijau army yang melekat sempurna di tubuh kekar tak kalah atletisnya. Kancing-kan

atang itu, laki-laki berambut gondrong langsun

ki-laki berambut cepak dengan tato yan

k pada sebuah foto perempuan berjilbab yang sempat ia lihat pada layar

ukan. Adek gue," jawabnya pendek lantas memasukkan

pat untuk duduk di samping laki-laki berambut gondrong itu, di se

t adek lo. Jadi, itu adek

emudian menjawab, "Nggak ada. Ngenalin adek gue ke playboy kelas k

ma adek lo insaf gue," jawabnya menatap lawan bicara. "Mana berani gue macem-macem kalau aba

erlambat," ujarnya sembari tersenyum di salah satu s

jeda se

emasang wajah terluka yang membuat laki-laki berambut gondrong melepaskan kekehannya. "Sama siapa? Baru aj

an karena lo merasa udah nemu orang yang tepat untuk lo seriusin, Do," ujarnya menjeda. "Berhenti main-main itu mulai sekarang! Inget umur! Inget karma juga. Jangan sampai kelaku

e punya anak cewek terus ada cowok yang berani mainin anak gue, habis tuh cowo

a itu. "Jadi saran gue, berhenti mainin cewek, Do! Cewek-cewek yang pernah lo mainin perasaannya, orang tuanya pasti nggak terima atas apa yang udah lo perbuat. Ya, ka

gue. Mereka tahu reputasi gue kayak apa. Tapi apa? Mereka sendiri yang nekat deketin bahkan nembak gue terang-terangan. Sebagai orang yang peduli perasaan perempuan, ya gue terima lah! Siapa t

ambut cepak dengan tato di lengan itu terkenal sebaga

alani hubungan. Namun hanya beberapa minggu berjalan, hubungan itu pasti kandas karena dirinya yang merasa

Jadi perempuan yang lo mau yang seperti ap

matanya sekali, lantas meringis, "Gu

adek gue nggak bakal mau sama orang kayak lo, Do," katanya. "Kalaupun perempuan seperti dia ada yang mau, perempuan itu pasti lagi khilaf saat itu

lihah. Dan, oh, anak kiai lagi! Gue sampai lupa kalau temen gue ini anaknya kiai. Adeknya jelas anaknya kiai juga lah. Gue sadar diri banget, Bang. Tapi seenggaknya, gue mau perempuan yang bener buat jadi pasa

gondrong hanya me

ereka menginginkan pasangan yang sempurna, tampan atau cantik, ba

dirinya sendiri apakah sudah layak atau tidak menjadi tip

nita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan la

lo beneran udah

mencurengkan alis, "Kawin?" tanyanya.

ksud gue. Jadi, adek l

berambut gondr

lo-nya

rdiam. Ia kemudian kembali menoleh kepa

lau nggak salah, anak kiai itu biasanya nikah muda, Bang. Terlebih yang cewek. Kayak adek lo

rambut gondr

ah nyusul adek lo?" lanjut

ndrong hanya tersenyu

ggak, Bang. Di kampus, ada banyak cewek yang diam-diam suka sa

hanya tersenyum menanggapiny

ang seorang ahlinya cewek dan cinta, Aldo Jefrico," ujarnya lagi sembari menepuk dadanya dua kali, "Daripada cewek

mencebikkan mulut. "Maksud l

, "Maksud gue, kalau lo mau, cewek yang mau jadi pacar lo, bahkan mungkin, jadi

"Lo berlebihan, Do! Masa segampang itu mau nika

drong yang ada di sampingnya. "Gue ngomong keny

aat, keduanya sa

Kalau lo mau, lo bisa jadi Casanova paling legendaris sepanjang seja

apasnya menatap Aldo. "Biar bisa nyain

ta masih muda, Bang. Buat apa lagi kalau nggak

nya. "Sebagai teman dan orang yang setahun lebih tua dari lo, gue udah selalu ngingetin lo, Do. Kalau

ir seperti sebelumnya. "Eh, Bang. Btw,

tkan dahinya. "Kenapa lo tanya-tanya nama adek

gue sendiri. Emang salah? Mau gue gebet jug

h lagi. "Zulfa. Nama adek gue Zulfa

benarnya cukup sulit untuk mengingat-ingat nama perempuan. Buktinya, coba tanyakan saja nama-nama mantannya, sembilan puluh pe

tahu art

ue pernah mahir belajar bahasa Arab waktu masuk pesantre

enatap tato berukurang sedang yang terlukis di lengan t

tanya begitu membuka pejaman mata kembali. "Setahu gue, Zulfa itu artinya kedudukan, derajat, dekat sama taman. Dalam bahasa Arab sendiri berarti kedudukan ya

ernama Adhim itu pun mengangguk-angguk kecil sembari tetap m

ong sembari membusungkan dad

wa. Ia menggeleng-gelen

fa

rang kiai ternama di daerah Jawa Timur itu, menyebut dan mendengar nama Zul

u. Sebab sebanyak ia mencintai adiknya, se

m pengembaraan yang entah di mana ujungnya dan sampai berapa lama untuk mengenyahkan

rkan keheningan menguasai udara di

a?' tanya laki-laki itu lewat kernyitan di d

b pertanyaan g

ipta

im kembali menge

h. Atau lebih tepatnya, alas

a terdi

u kalian video call-an di tempat lo. Lo tahu kan, meski gue orang Sunda gue lebih bisa bahasa Jawa daripada Sunda? Ya, meski di bahasa Jawa, jujur, menurut gue masih

nyimak ucapan

. Ya, meski dengan cara yang berbeda sih. Atau bisa juga lo punya alasan yang lain. Tapi selama gue kenal lo, sekali pun gue nggak pernah lihat lo deket sama cewek, Bang. Apalagi punya hubungan. Lo ... nggak pernah

menjawab santai, "Anggap aja, jawaban gue sama

punya jawaban lain ya, Bang? Kayak ... lo udah punya seseorang yang lo cintai, di temp

nti yang

mengiyakan permintaan Umi lo untuk nikah dan ni

k mampu be

n kebenarannya tentang cintanya

h?" serunya mencoba mengalihkan pembicaraan lantas tertawa. "Urus t

n mulut mendengarnya

mu gue sekarang apa?"

memasang wajah sepat langsung memasang se

sedikit melihat perubahan di wajah teman

gak jauh kok, di

kali ini? Najla, yang kemaren itu? Atau udah ganti lagi

bnya. "Gue nggak pernah jalan sama dia, Bang. Dia

rnyitkan dahinya

playboy kelas kakap, suka bergunta-ganti pasangan setidaknya seminggu sekali atau tiga bulan sekali palin

ngah jam lagi," kata Aldo yang tiba-tiba sudah berdiri

n akhirnya berdiri juga dan

Adhim langsung melangkah di belakang Aldo yang sudah lebih

kekinian yang dimiliki oleh Haris, kenalan mereka yang juga berkuliah di universitas swasta tempat mereka men

gkah-langkah panjangnya, Adhim dan

" kata Adhim yang langsung

uat nemenin gue,

k biasanya gini," katanya lantas melempar pandang ke bagian dalam kafe

ngnya menangkap sosok seorang gadis berkulit puti

gan rambut panjang tergerai yang hari ini mengenakan dress kuning ga

a enggak lah! Masa karena satu cewek

im yang melihatnya semak

ang membuat Aldo langsung menampi

pa-pa, gue bisa sendiri. Tapi satu yang harus lo tahu, gue ngajak lo ikut sama gue bukan karena ada Najla

hu lalu tertawa pendek mel

i untuk duduk di sana. Namun sebelum mengayunkan tungkainya, laki-laki berambut gondrong tergerai itu menyadari ada

g! K

untuk membenarkan tali sepatunya, dari dalam kafe kel

g yang dihasilkan sebuah lonceng kecil ya

lfa. Gadis muda yang usianya kira-kira t

Nur Wali

adis itu muncul di depa

itu tidak menyadari presensi seseorang yang ke

anya sama-sama melewatkan p

ta

u" karya Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) yang termuat dalam

img

Konten

Bab 1 Prolog Bab 2 Gadis dengan Lubang Hitam di Hatinya Bab 3 Sang Pengembara Bab 4 Awal Mula Bab 5 Luka Masa Lalu Bab 6 Permintaan Umi
Bab 7 Pulang
Bab 8 Sepotong Cerita
Bab 9 June dan Pelita
Bab 10 Sudut Pandang
Bab 11 Lamaran Pertama
Bab 12 Hantu Bernama Masa Lalu
Bab 13 Keputusan-keputus(asa)an
Bab 14 Tawaran Kesepakatan
Bab 15 Sebelum Acara
Bab 16 Bertemu di Hari H
Bab 17 Sesuatu di Luar Rencana
Bab 18 Di Balik Kata Baik-baik Saja
Bab 19 Hancur Bersama-sama
Bab 20 Benang Merah
Bab 21 Terlambat Datang Bulan
Bab 22 Pengintaian
Bab 23 Secercah Harapan
Bab 24 Hamil Tidak Mungkin!
Bab 25 Pesan Tak Terduga
Bab 26 Bertemu Lagi
Bab 27 Permohonan Maaf Adhim
Bab 28 Keinginan Pelita
Bab 29 Dua Laki-laki yang Berbeda
Bab 30 Malaikat Tak Bersayap
Bab 31 Ada Apa dengan Pelita
Bab 32 Diagnosis Dokter
Bab 33 Siapa Ayah Anak Itu
Bab 34 Berpapasan dengan Adhim
Bab 35 Adhim Akhirnya Tahu
Bab 36 Amarah Leon
Bab 37 Jangan Sebut Anak Haram!
Bab 38 Melarikan Diri
Bab 39 Perempuan Kesayangan
Bab 40 Rahasia
Bab 41 Menemukan Pelita
Bab 42 Chaos
Bab 43 Mediasi
Bab 44 Sah
Bab 45 Kehidupan Baru
Bab 46 Bersama
Bab 47 Suami-istri
Bab 48 USG
Bab 49 Soal Keluarga
Bab 50 Rasa
Bab 51 Bunga Mawar
Bab 52 Ujian Skripsi
Bab 53 Halo, Yogyakarta!
Bab 54 Tiba di Kediri
Bab 55 Nestapa
Bab 56 Reaksi Abah
Bab 57 Bertengkar
Bab 58 Belanja Keperluan Bayi
Bab 59 Ancaman
Bab 60 Cinta
Bab 61 Diserang
Bab 62 Takut Kehilangan
Bab 63 Belahan Jiwa
Bab 64 Rumah Impian
Bab 65 Kontraksi Palsu
Bab 66 Perjalanan Bisnis
Bab 67 Kabar Jakarta
Bab 68 Pilihan Pelita
Bab 69 Kamu Tidak Kangen Saya
Bab 70 Keresahan Tiga Kota
Bab 71 Menghilang
Bab 72 Kejutan
Bab 73 Mencari Jejak
Bab 74 Saudara
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY