img Cinta Muara Luka  /  Bab 4 Rayhan | 13.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Rayhan

Jumlah Kata:1067    |    Dirilis Pada: 19/01/2024

sebenarnya

menawan

an Ra

ata sapi. Ia menciumnya dengan takzim. Sebuah kecupan mendarat di pucuk kepala gadis yang

rja terus,” perintah Yasmin sambil m

dan terkekeh menangg

benar.” Yasmin menatap Boby tajam. Bob

er,” ancam Yasmin dan

tak tertawa selepas itu setelah sang istri meninggal. Benar kata orang jika anak adalah hiburan

*

na kemarin seharian menemani sang ayah di rumah sakit. Setibanya di sana, antrean mahasiswa yang memiliki kepentingan yang sama dengannya men

smin terlihat gelisah, ingin rasanya ia menyerobot antrean dan memaki mahasiswi yang sengaja berlama-lama bercanda dengan penjaga fotokopian. Namun urung dilakukan mengingat reputasinya di kampus sebagai mah

s ini ada kelas, please,” pinta Yasmin p

ak,” jawab laki-laki ber

Saya duluan ya?” Lagi-lagi Yasmin mem

bil terus menatap layar handphonenya. Yasmin m

tambah laki-laki itu se

ka mendengar pertanyaan i

esal dan mata mereka beradu menimb

nya. Tanpa berkata apa-apa, pria bertopi itu mempersilakan Yasmin untuk dilayani terlebih dahulu. Tidak membuang

pasrah jika dosen yang ada di dalam sana menghukumnya. Dengan napas yang masih terengah-engah ia mengetuk pintu dan membukanya perlahan. Dosen yang rambutnya telah memut

, Pak. M

ari pergelangan tangan. “Silakan balik badan dan tutup p

fotokopi pagi ini, jika akhirnya ia tidak bisa mengikuti mata kuliah. Salahnya juga ia tak menyiapkan tugas dari hari sebelumnya. Wanita yang memiliki tinggi badan 165 centimeter itu mengusap wajah dengan kasar dan menyer

elum terlalu ramai. Suasana kantin terbilang cukup sepi, hanya beberapa mahasiswa yang datang untuk sarapan. Kebanyakan mahasiswa yang terlambat seperti dia atau yang sedang tidak ada kelas pagi. Sambi

atang dan membuatnya hampir tersedak karena ia baru saja memasukkan sesuap isi soto

di tempat fotokopian tadi. Ia memandang pria berkemeja biru dipadu kaus putih d

ih karena ditatap dengan intens oleh orang yang tidak dikenal saat makan. Gadis berkardigan hijau

kan ditatap seperti itu,” j

rubahan emosi di diri wanita yang mes

n tatapan tajam yang lagi-lagi tatapan

jauh dimabuk oleh tatapan wanita berbibir tipis yang sek

Atau jangan-jangan kamu bohong pas di fotokopian tadi?” cecar laki-laki yang

wab, laki-laki beralis ti

terlambat dan gak bisa ikutan kelas. N

pagi ini tapi saya masih tetap terlambat meski su

n. Mereka saling berpandangan dan seketika tawa mereka

apannya menjulurkan tangan

ita itu membalas ul

g menimpa mereka. Desiran-desiran kecil menjalar ke hati

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY