img SUGAR BEBS  /  Bab 6 [4] b | 6.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 [4] b

Jumlah Kata:1666    |    Dirilis Pada: 28/02/2024

rte

20

ehkan kembali. Sekadar memastikan dengan mata kepalanya sendiri, kalau tiga orang yang selalu menemaninya di

na sabetan benda tajam yang cukup panjang meninggalkan bekas. Masih menjalani perawatan di rumah sakit dan Xena bersyukur sek

erjadi hal mengerikan pada nona mudanya. Berkali-kali Narti memeluk dan menatap Xena seo

nar-benar saya berterima kasih,” katanya sekal

tu? Dari pada susah payah minta maaf terus

ngo. “Tua

sekarang. Berjalan menuju dapur. Meninggalkan

natap Xena, memastikan betul-betul gadis cantik di depannya

pa-apa. Kak Riga jaga

uda, ya. Saya benar-benar takut, Nona. Takut banget. Setiap hari saya nangis,

etia di rumah ini. Orang kepercayaan ibunya. Juga orang yang sering

yapanya, mulai menyeruak. Membuat genang air mata di matanya mula

ekan

ohon

Xena menangis hanya demi

terus kenangan akan ketiga orang yang telah pergi meninggalkan Xena sendiri. Dengan Riga yang mengaw

ambil risiko kalau Xena suatu saat disambangi orang yang tak dikenal

ga malam lalu. Ada kemungkinan besar kalau keluarga Xena termasuk di dalamnya, tunangan yang masih ia

esan dengan amat sangat, mnejaga Xena penuh kehati-hatian. Jangan s

aya. kamu aman dan saya e

g pria yang tampak enggan itu. “Aku merasa asing di sini. Aku biasa ada Bi Narti. Toh, ada Pak Didi ya

ahal kalau dipikir, Xena termasuk perempuan bertubuh tinggi di sekolahnya. Apa dulu Riga ini senang makan bambu? Jadi

sekolah, di tempat les, atau di m

tatapannya dengan tajam bisa Riga saksikan kalau berulang kali Xena menelan ludah gugup. “Saya enggak

bali berkaca-kaca.

g satu ini. Persiapkan saja keperluan kamu. Saya jug

ukan adalah menangis. Tak peduli kalau di depa

na mudanya ini. sejak tadi hanya terdiam tapi air matanya

r matanya. “Xena sedih kalau haru

unyi. Tapi kenangan di dalamnya bisa membuatnya hidup. Dan kini? ia harus dipisahkan dengan hal yang bisa membua

g mengincar nyawa nona mudanya. Apa salah keluarga ini? Narti tak paham sama sekali. Setau Narti, keluarga Hanif adalah dermaw

gen banget, Mbak

ini seperti seharusnya. Hanya pemiliknya yang enggaka tidur di sini tapi Nona Muda tetap di hati ka

n banjir

Tuan Besar di kantor? Mbak sering dengar nasihat itu, Non. Kalau

. yang dikatakan wanita pa

n harapan Tuan Besar sekarang. M

Ia takut, jika dilontarkan apa yang menjadi

ekarang ada di Tuan Riga. Mbak Narti, Pak Didi, dan Pak Joko percaya, Tuan Riga bisa diperca

kin deras. “Mbak Narti janji, ya. Jan

rus benar-benar meninggalkan rumah ini. Duduk dengan perasaan tak keruan di kursi p

lamatan. Mungkin karena lelah menangis, Xena jatuh tertidur. Membuat Riga menggeleng pelan setelah memastikan sed

ebal namun rapi. Hidung bangirnya sempurna ada di wajahnya yang masih polos dan lugu ini. Dagunya yang terbelah menambah betapa Tuh

ir

nnya saat itu benar-benar bodoh. Bagaimana bisa ia hilang kendali han

ga kini. Adik yang harus ia jaga dan lindungi. Bukan malah ia berbuat sembarangan. Tapi kenapa ia sampai lengah? Menye

eka tinggali. Ini salah satu property milik Riga pribadi yang tadinya mau ia lelang karena harganya sedang melon

pejam dan sepertinya lelap sekali ia tertidur. Bahkan hingga Riga menggantikan posisi tangannya dengan bantal empuk pu

sedikit kemerahan itu. “Sampai saya enggak berdaya dibuatnya.” Dan ketika jemari R

mbut. Beraroma manis. Riga sepertinya akan menyalahkan set@n dalam di

tadi. Menyesapnya pelan. Tak akan melumatnya lantaran Xena masih terlelap. Dan saat ia memu

un

ya saja, apa kali ini Riga menciumnya karena teringat sang kakak? “Kak Riga kangen Kak Val lagi?” Kali ini, Xena b

npa putus dan m

r lagi. Saya mau

doh yang tak tau cara kerja ciuman antar lawan jenis. Kadang, Xena mendengar betapa he

tara

a dirinya seperti sang kakak. Pun un

ya, kalau aku sudah jantungan se

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY