yang proporsional, dengan lekukan indah sedang membalut bibirnya dengan lipstik
ta dengan tegas meminta Ma
Ikut ke mana Nih?” Dona merasa
a tegas, “Di depan ada yang
duknya, walaupun dia tidak tahu a
arah menuju ruangan tamu, di man
, silakan kau nikmati saja minumanmu,” ucap
u aku ada di sini?” Ardan ke
k Tua
ya kalau aku ingin menemuinya!
ngnya copot akibat suara bariton itu menyentaknya. “S—saya takut dia tidak mau menem
a. “Apakah ini alasan Mami mengajak saya kemari?” tanya Madona mengalihkan perhat
empat duduknya saat ini. “Bukan Cuma melayaniku, tapi kau juga harus bertanggung
E
“A—apa maksudmu? A—aku tidak mengerti?” Madona me
a, tidak mau hal mengerikan terjadi pada dir
ah Dona ke toi
ra mengizinkan Madona
entara di ruangan itu hanya tinggal Shandra, d
Ardan datang kemari?’ b
-jangan Shandra mengetahui maksud ked
ta kau lepaskan Madona untukku, dia akan aku jadikan budak di Rumahku. Karena Anak bua
erahkan Madona pada Anda Tuan, dia adalah bintangnya di sini, saya tida
rdan. “Jadi berapa harga beli Madona?” tanya Ardan s
i sedangkan di luaran sana masih banyak budak yang lebih baik dari Mado
u bercanda Hem? Cepat katakan berapa harga jualnya?!
undi uang yang lebih banyak. “Apa Anda sanggup Tuan?” Shandra seperti menantang Ardan, “Dona, dan Ibunya memiliki hutang yang cuku
ngan satu tangannya, d
ona, dan berapa hutang mereka?!” be
Ardan. “Hutang Madona, dan Ibunya 500juta Tuan, dan harga jual Mado
AK
dan. Perlahan Ardan bangkit, “Kau mau memerasku ha?! Hei Mucikari jangan pernah kau bertindak bo
k dulu, kau jangan gila soal memberikan harga.
ggalkan tempat ini, karena dia adalah primadona di rumah ini, saya tidak mungkin m
ona, dan Ibunya. Tapi tidak untuk harga j
alam saku celananya, dan mengetik
IN
tanda kalau uang 500juta untuk melunasi h
setelah memeriksa kalau nominal ua
“Segeralah bawa Madona ke hadapanku, dan perintahkan di
gin cepat menyuruh Dona pergi dari tempat ini. Walaupun, itu semua akan berdampak p
dilnya. Di tengah perjalanan menuju toilet, ia bertemu denga
dan menatap pada Shandra. “A
kau akan pergi ke Rumah barumu,
dak tahu rumah baru yang di maksud Shandra, apaka
Mucikari yang lain?” tany
kau kemasi barang-barangmu!” benta
h,” ucapnya segera menuju ke kamarnya, da
ar dari kamar mandi, dan k
il Ardan, dan menatap
genitmu itu!” desis Ardan kesal, “Ayo sekarang kita
na, “Pergi ke mana ma
i Rumahku, sebagai ganti rugi karena kau suda