img Gara-Gara Cinta Satu Malam  /  Bab 1 Rasa Yang Terlupakan | 2.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Gara-Gara Cinta Satu Malam

Gara-Gara Cinta Satu Malam

Penulis: Claire Park
img img img

Bab 1 Rasa Yang Terlupakan

Jumlah Kata:1593    |    Dirilis Pada: 17/03/2024

mannya, tetapi pria-pria itu sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga ia memilih untuk datang sendiri. Tatapannya menelisik ke segala penjuru, mencari tempat yang sekiranya bisa mem

ak ada tempat lain yang lebih privasi? Mengapa mereka memilih menyatu di tengah keramaian dan menjadi tontonan publik? Akan tetapi, kemungkinan besar hany

sebab ia datang kemari, rasa frustrasi karena pekerjaan yang akan dialihkan padanya, sekaligus pusing karena gencatan perjodohan yang selalu direncanakan oleh sang kakek membuat

ri banyak gadis jika ia mau. Anak? Dia bisa mendapatkan anak di luar pernikahan. Ia cukup membayar orang lain untuk meminjamkan rahim dan menampu

h kau datan

but. Tak ada salahnya menjawab pertanyaan dari gadis asing yang lu

memiliki

. Namun, William tak berniat untuk mengabaikan pertanyaan tersebut. “

n, agar si pria terpancing. Rasa frustrasi karena diselingkuhi oleh sang kekasih membuatnya yak

menyuka

yakin bahwa gadis berambut panjang yang duduk di sampingnya s

tu mari kit

ring. “Apa kau sedang menawarkan t

uktikan bahwa dia tidak setuju dengan penawaran pria tersebut. ”Tidak perlu. Justru aku ak

Baru kali ini dirinya bertemu dengan gadis yang begitu naif dan polos. Gadis itu yang ingin me

lepasan.” William jelas menolak, sebab uang bukanlah sesuatu yang ia

u, Tuan. Aku membutuhkan seorang pria, sehingga akulah yang harus

ia tak akan membuang kesempatan ini. Kapan lagi ia akan mendapatkan kesempatan emas seperti ini? Biasanya dia yang akan

*

rsama seorang pria. Gadis itu mencoba menggali ingatan-ingatan tentang semalam, dan saat ingatannya mulai kembali, ia segera turun dari kasur dan memungut pakaiannya ya

yang dibeli sebulan yang lalu. Decakan lidahnya terdengar frustrasi. Kemudian

Aku sudah tak perawan lagi,” geramnya dengan suara histeris. Dia sudah kehil

eman satu flat Ellena. “Dari mana saja kau semalam? Mengapa ponselmu tak bisa di

tuk kesekian kalinya. “Aku menawarkan diri secara

berjanji pada diri sendiri untuk me

a lain.” Dia mendengus lagi. “Aku membalask

ehilangan akal sehat. Bagaimana mungkin gadis itu membalas dendam dengan melakukan sesuatu yang tak pernah dibayangkan sebelumnya? Keperawanan adala

genal pr

geleng pela

mendeskripsikan sikap Ellena, “bodoh.” Dia memutar bola mata kesal. “Bagaimana bisa kau membe

, Cris. Aku tidak tahu apa dia

au memang sudah kehilangan kewarasan. Tidak. Ka

apannya beralih pada gadis berambut ikal tersebut. “Aku melupakan rasanya.” Ia meraung, berlagak seperti orang yang menangis. “Apa aku

g dikatakan sahabatnya. “Apa ini masuk akal? Kau histeris karena tak ma

ke up yang luntur, lipstik yang sudah melewati garis bibir, dan jangan lupakan lingkaran matanya yang sudah menghitam akib

Se-frustrasi itukah dirinya sehingga memilih untuk merelakan keperawanan kepada pria asing? Meski ada rasa penyesalan, tetapi itu tak berguna lagi. Untuk apa

an dalam keluarga besarnya. Tunggu! Orang tuanya tak mungkin memeriksa hal itu, bukan? Ya, Ellena cukup berbohong dan berpura-pur

eperti itu. Kedua orang tua Ellena sudah percaya bahwa anaknya bisa menjaga diri, tetapi dengan bodohnya

ebih berharga dibanding d

ran, sedangkan kau tidak,

meneruskannya lagi. Aku tahu bahwa aku memang konyol, tetapi mari lupakan it

ak bisa berjanji untuk melupakan kejadian yang ka

*

ia meraup ponselnya yang tersimpan di nakas samping kasur, melihat layar dan memastikan bahwa hari sudah menjelang siang. Ke

gadis yang tak memiliki pengalaman sama sekali. William seperti seorang ayah yang mengajari anaknya untuk melakukan sesuatu un

dia meninggalkan kamar hotel tersebut. Namun, netranya justru beralih pada

kanmu. Semoga uang ini cukup untuk

i pria yang rendahan. Mengapa William merasa egonya terluka? Sebelumnya tak pernah ada wanita yang memperlakukanny

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY