img Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri  /  Bab 1 1. Pesan Janggal | 2.22%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri

Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri

Penulis: Intans Ranum
img img img

Bab 1 1. Pesan Janggal

Jumlah Kata:1566    |    Dirilis Pada: 03/04/2024

yang berhasil menurunkan dua kilogram berat badan dalam seminggu ini. Ia mer

ah yang akan memulainya. Ia menyemprotkan kembali wewangian yang disukai Dean, suaminya.

mereka, tampak Dean tengah mengangguk dan berbicara

onnya karena kedatangan Linar. Namun, ada raut wajah

dahinya penasaran,

n merengkuh Linar erat. Dean mencium keni

yang baru. Kamu tahu 'kan kami sedang membangun koneksi dan relasi," pa

bola mata Linar yang jernih "Maafin

udah mal

al, sambil nongkrong sambil kenalan relas

bisa 'kan kamu pulang cepat? Aku akan menunggumu," pi

u berdering terus, aku lihat pemanggilnya D

kan mata cepat, "Dera? Ah, iya dia teman lama aku, temannya Roland juga. Mungki

a, cuma kali

dari Roland dia bertemu sama Dera beberapa wa

aku nggak mau terlambat datang dan mel

'kan? Kamu pulang nggak terlalu larut? Aku akan menunggumu.

bokong Linar demi bisa mencumbu da

up oksigen, degup jantungnya berdetak cepat

ku akan menunggu kamu

gut saat membaca pesan yang tertulis permintaan maaf

las pesannya, Linar kecewa, p

apa Dean semakin irit membalas pesan? Seperti bukan dia, tapi rasanya t

n, membuang pikiran negatif yang m

pir taxi dan benar saja ia sudah

tahu ia setidaknya akan ada beberapa orang yang memperhatikan dirinya. Linar berja

ah kakinya dan, "Linar?

, apa kabar?"

u ... terlihat

lebih kurusan karena diet karboh

ana semalam lan

anya Roland

uannya sampai jam berapa, s

snya dekat, keheranan

sampai menginap, biasanya jam segitu

mam Roland

di cafe atau di club' tadi m

sama teman perempuanku dan bukannya Dean semal

berubahnya raut wajah Linar

n aku teman Dean yang bersama dia semalam, mungk

e

ng di sebut suaminya adalah Rol

ut bekerja Sebentar lagi ja

ada dan pikirannya. Linar menggeleng pelan dan menatap depan,

suk menyelamatkan dirinya dari tatapan berta

*

nya dipersilahkan masuk ol

a kasi

ni, tumben biasanya kamu nge WA aku kalau mau datang? Ah, soal semalam, aku

pat jawaban bertanya kem

. deg

n bola mata Dean, menatap dalam

in

uk dan mengg

bukannya aku sudah memberit

ibirnya tahu a

akekmu, kamu tahu? Semalam aku kedinginan menunggu kamu dan paginya aku kebingungan menjawab pertan

ya tak suka akan situas

ma Roland. Dan kami lupa waktu, aku terlalu lelah mengemudi, jadi aku putuskan menginap di k

sakit seolah dipukul oleh tangan tak kasat mata. Siapa yang

n menghembuskan pelan,

"Aneh," gumam

nanyakan keberadaan kamu dan Mas yang balas

n makan siang ke kantormu dan Mas membalasnya 'iya datang aja'

g lupa, maaf ... udahan ya,

nya membuat ia berpikir banyak hal dengan meny

kin yang balas pesan tadi pagi i

banyak pekerjaan, maaf ok!" pinta Dean merengkuh tubuh Linar tak perduli telah berjalan mundur, d

gar degup jantung Dean berdetak kera

p aroma yang menguar dari tubuh Dean yang selalu ia sukai. Tapi arom

sa

a lebih dulu dan mendongak,

dikenalin Mas Roland kemarin, sini ceritain d

ng memiliki banyak pengalaman. kami berbicara banyak sampai lupa waktu dan karena terla

bangkit dan berjalan ke mejanya, Dean menyambungkan telepon di meja kerjanya mem

nunggu. Kamu nggak perlu mendes

ati lalu menuntaskan pa

dong, Mas!"

ergerak kikuk, bahkan lebih banyak membelakanginya seperti tak nyama

apa lagi kalia

rjap matan

ngobrolin prospek kerja, proposal client yang sekiranya bisa kerja sama nantinya," p

mata Dean, terasa begitu kecew

nar membiarkan Dean yang sudah duduk di sampingnya mencoba meraih

pis kasar oleh Linar. Mereka sama-sa

adi," cicit Lina

dan berbalik cepat, tapi belum sampai ke

a, sih?!" senta

ma Mas, maksudku. Mas harus lanjut bekerja lagi 'kan?"

umah kita! Bukannya keluyuran, ok!" pungka

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY