img Rahasia Gelap Kekasihku  /  Bab 6 Enam | 31.58%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Enam

Jumlah Kata:1325    |    Dirilis Pada: 06/04/2024

us karyawan. Sudah enam bulan ia bekerja di restoran yang terletak tak jau

rnya. Apalagi suasana restoran begitu nyaman, dengan interio

menuju ke depan untuk melayani pengun

Tuan Peterson, mana

jawabnya sambil mendekati pria berusia kira-ki

pan padanya," perintah Tuan Peterson sambil menunjuk meja di bawah televisi layar datar,

Seorang pria berambut hitam tengah duduk membelaka

u anda bisa langsung memesan menu yang menjadi favorit anda," sapa Claire denga

esaat Claire terkejut karena dia bertemu dengan pria itu lagi, Arsen. P

Arsen yang disertai dengan k

um, bingung harus menjawab apa la

ab Arsen tanpa melihat menu

egup kencang saat mata itu tetap menatapnya dengan intens. Namu

anan Anda akan segera saya antarkan," balas Claire lalu men

rdegup kencang dan hatinya menghangat. Ia mengerny

ini setelah melihat senyuman dari gadis

pernah ia merasakan perasaan itu seumur hidupnya dan ini adalah

dia bukan Rose? Sikap mereka begitu berbeda. Apa jangan-jangan Rose sedang berpura-pura

dengan pikirannya, Claire d

a pesan lagi, silahkan memanggil saya atau rekan saya yang lain.

at Claire baru berjalan

lagi, Tuan?" tanya Claire begit

ani aku," pinta Arsen s

ak teringat bahwa dia adalah pemilik restoran ini. Akhirn

mal seperti itu. Kalau boleh tahu, siapa namam

aru enam bulan bekerja di

reka sama persis? Bahkan bentuk bibir mereka pun sama. Hanya saja ia merasa ada yang berbeda dengan Claire. Aura kedua perempuan itu berbe

n. Rambutnya disanggul dan menyisakan beberapa helai di kiri dan ka

pada pujaan hatinya, Rose. Gadis misterius yang membuatnya kacau hanya dalam semalam. Hanya dia

enar-benar seperti saudara kembar identik. Fisik dan wajah mereka benar-benar serupa bagai pinang dibelah dua. Bahka

genit, suka menggoda, berani, dan menyukai kemewahan duniawi. Wanita itu juga pandai merias wajahnya sehingga terlihat lebih c

nginkan kepalanya. Tiba-tiba kerinduannya pada Rose kembali hadir dan semakin memuncak. Ia ingin

annya. Dia tak habis pikir dengan pria itu. Beberapa saat yang lalu memintanya untuk menemaninya, namun

aannya melayani pengunjung restoran yang baru masuk. Bukan urusannya jika pemilik restoran ini bersikap an

*

e akhirnya bisa pulang. Ia terpaksa harus berjalan menuju ke aparteme

menghentikan taksi yang beberapa kali lewat, disaat kondisi keuangannya berada dalam ta

kemudian belok kanan ke kawasan yang dipenuhi oleh pepohonan tinggi. Dari sini kak

di sebelah gereja yang terlihat sangat sepi dan menakutkan baginya. Hatinya mulai bimbang akan m

pejalan kaki seperti biasanya, namun harapannya nihil. Sambil meng

sebelas malam. Ia mengumpat pelan, teringat bagaimana tadi harus membantu teman-tema

membalikkan badannya, berpikir bahwa itu adalah salah satu pejalan kaki yang bisa dimintain

ekerja lebih cepat dari biasanya, berakibat pada nafasnya yang terengah-engah dan dadanya terasa sakit

nya memunculkan secercah harapan di hatinya. Ia mengangka

g aku!” teriaknya pada pengendar

dengan paksa. Ia meronta-ronta sambil memukuli pria itu dan berkali-kali

ka pria asing itu akhirnya berhasil berbuat jahat padanya. Air matanya m

ni malam ini? Kenapa ia harus selalu berada

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY