img Mendadak Disuruh Nikah  /  Bab 2 Pernikahan | 9.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pernikahan

Jumlah Kata:1563    |    Dirilis Pada: 21/04/2024

esok!” David memperingati Nico ketika Nico men

adalah komisaris utama di perusahan keluarga mereka tentunya mudah baginya melenyapkan Nico, yang notab

id sinis, “tadi pagi dia datang b

benar-benar cantik!”

agi dia datang? Seperti apa dia?” tanya Nico tak sabar

tik, ayu

g David, “besok juga

!” balas Nico tak kalah sengitnya, ekspresi wajahnya yan

uru sekali, ya…” kata Raisya, “dia cuma s

ke arah Rai

nikahan kalian sudah pasti dilaksanakan!” lagi-lagi David kembali memperingat

erlihat tak ramah. Nico memang memiliki wajah galak yang tak ramah namun ia tampan dengan bentuk rahang yang tegas dengan sedikit roman kebarat-baratan. Da

Ya semoga saja, pikir Nico. Setidaknya ia masih memiliki g

*

hnya cinta. Lelaki yang selalu menguatkannya ketika ia harus kehilangan saudari satu-satunya dan memilih untuk pisah dari keluarga angkatnya. Masih jelas di ingatan

lebih pucat dari terakhir kali Raihan melihatnya sebelumnya. Entah karena ia banyak pikiran karena tiba-tiba

hut Raihan dingin, “maaf kuralat… maksudku, aku

pernikahannya di meja,

itu sembari meraih und

a mendapati tatapan kebingungan lelaki di hadapanny

nikah,” jawab Raihan enteng. Ia seakan puas melihat ekspresi keterkejutan pria bernam

menatap sendu unda

salah kalau aku meni

esok?” tanya Bily sembari meleta

an putra dari keluarga Kuiper,” jawab Raihan, jujur ia

un serasa dicengkram oleh tatapan sendu pria itu, pria yang masih ia cintai. Ia tak bisa menafikan bahwa ia pun tak sanggup melihat

ak menci

u datang atau tidak besok,” lanjutnya sebelum ia membalikkan tubuhnya, m

dan bukan pria yang ia cintai. Ia lalu berlari meninggalkan Bily yang kaku memandang undangan pern

*

di depan pintu utama loby hotel itu, dekorasi pernikahan dengan mawar yang serba putih menghiasi hotel itu. Beberapa body guard berjas hitam suruhan Barack Adhinata mengantarka

andangan Nico tertuju pada gadis bergaun pengantin, tidak begitu jelas terli

." gumam Nico memperhatikan

ke arah Raihan karena tirai pembatasnya tidak begitu tinggi, ia m

ar kembali ke kamar pengantin. Setidaknya, ia harus melihat istrinya setelah mengucapk

*

ika acara resepsi dimulai, “Selamat ya Kak Nico, sem

h, Raisya,”

nikah…” David memeluk

rena pernikahannya berdasarkan keputusan ayahnya secara sepihak tapi b

las K

au bukan Barack Adhinata, sang kepala keluarga bangsawan Adhinata. Pria itu memberi isyarat agar para bodyguar

a pernikahan putraku sebagus ini,” kata Dav

tidak kecewa sama sekali.” Tatapan dinginnya kini beralih ke Ni

mantap, “tanpa kau bilang

i pun tak menyangka mengapa kalimat itu keluar dari mulutnya sendiri. Sedangkan Barack, sejenak ia hanya menatap dingin Ni

ataanmu…” kata Barack ber

npa pengantin wanita. Beberapa teman-teman Nico datang mengucapkan selamat

remy, “akhirnya kau men

kasih,”

a pernikahannya mendadak b

terima, “aku dijodohkan tib

kaget kemarin dengar kabar kamu menikah hari ini, aku pikir kamu

u sudah lama tidak berko

pokoknya aku mendoakan semoga pernikah

ma ka

tamu sudah banyak yang meninggalkan hotel. Dan

, ia menyerahkan cardlock ke

kan malam bersama wanita namun karena kini ia harus melewatkan malam bersama wanita yang belum ia kenal sebelumnya, rasanya pasti sangat aneh. Nico bingu

*

ck, kembali mengurungkan niatnya. Ia bingung, khawatir dan takut! Bagaimana ia memulainya denga

ia adalah seorang suami sekarang, ia tak boleh takut menghadapi istrinya walau ia tak mengenalinya. Sel-sel otaknya mulai b

u lalu memegang kenop pintu dan membukanya. Beberapa lam

kau k

tin Nico menyeru. “Y

rang gadis yang mengenakan gaun lingerie ungu tua yang ki

co, dengan takjub ia me

terlihat sangat jelas. Kulit mulus bak porselennya ter

B

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY