img Mendadak Disuruh Nikah  /  Bab 3 Malam Pertama | 14.29%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Malam Pertama

Jumlah Kata:1509    |    Dirilis Pada: 21/04/2024

yang kini telah menjadi istrinya. Ia memandang lagi dari ujung kepala hingga ke ujung kuku kaki gadis itu, benar benar cantik, itulah yang ada di benak Nico. Ia tak menyangka adik

un. Mata, jidat, alis, hidung, terutama bibir seksinya yang merona, Nico bisa membayangkan b

iam saja?” tanyanya, memecah keheningan di rua

terdengar ragu, “aku hanya tidak m

t, “seperti ini? Mema

dak menyangka ka

tampak kebingungan, baru kali ini ada

at cantik,” uc

malu. Ia juga tak mengerti mengapa ia bisa sejujur itu tapi Nico h

rsipunya memalingkan pandangannya ke arah la

bingung bagaimana memulai malam pertamanya dengan Raihan. Sebenarnya, ini bukanlah pengalaman pertamanya menghabiskan mala

tidak tau saja b

ah tertawa geli. “Kenapa kau harus bingung?” tanyanya, “sekarang aku adalah istrimu, kau b

melakukan apa saja pada diri

ta sekarang adalah suami istri, ken

seperti hewan liar yang menyergap mangsanya. Raihan yang terkejut seperti tidak bisa be

ada Nico, mencoba menghentikan

ngung ke mata Raihan, “bukannya

i wajahnya sedikit ketakutan “bisa

erti

bisa memulainya

mendekatkan bibirnya ke bibir Raihan hingga kedua bibir itu menempel satu sama lain. Di awali oleh ciuman lembut lalu berubah menjadi lumat

c… h

leher sensitifnya. Raihan pun tak mengerti dengan apa yang ia rasakan, rasanya darahnya semakin berdesir saat bibir Nico mengabsen tiap inci kulitnya, belum tangan Nico yang mulai bergerilya m

to

to

eminta Nico meng

Ken

dengar suara k

gi. Nico melepaskan Raihan dan beranjak untuk melihat siapa gerangan yang mengg

” tanya

kak

ngin itu berdiri persis di depan pintu bersama ajuda

Bar

Raihan. Raihan yang langsung me

icara sebentar?

sangat terganggu oleh kedatangan Barack. Padahal dengan susah payah dia berhasil memulai

sa salah sama sekali, “aku hanya mau memberitahumu,

yit tak paha

baru saja pulang dari perjalanan jauh… dia past

rack. “Baiklah,” ucap Ni

ck, “Baiklah, hanya itu

n akhirnya pergi m

*

l dua subuh. Ya, di malam pengantinnya ia menghabiskan waktu di bar itu. Bukan maksudnya ia meninggalkan Raihan sendiri di kamar hotel namun ia tak akan bisa menahan hasratnya untuk b

menginap di hotel yang sama dengan Nico langsung menghampiri Nico. Ia heran melihat kehad

lihat… minum dan

ke arah sahabatnya, “maksudku, ini adalah malam pertamamu bers

akan bisa menahan untuk

yang mulai kacau, entah karena mulai mabuk atau mengantuk karena

sangat

nar

terindah yang p

kau sudah melupak

o mendeca

pakan Olive. Sejenak ia berpikir, apakah dengan menikahi Raihan adalah jalan ia untuk bisa melupakan Olive dan itu pertand

ak akan mengingat gadis itu. Sahabatnya itu benar-benar tidak bisa memahami dirinya. M

kebersamaannya dengan kekasih hatinya. Ia merenung, apakah memang sampai di sini jodoh dia dan Olive? Nico menggeleng, ia

Nico berusaha membohongi Jeremy, “

nghargai Nico. “Yah, baguslah kalau begitu,” kata Jeremy, “akhirnya kalian menemukan jodoh kalian dan itu bagu

nya dengan sekali tegukan hingga habis lalu ia

mau k

ico tanpa menoleh ke arah J

aja dia…” gerutu Jeremy, lalu ia mengangkat tanga

*

kl

melepas beberapa kancing kemejanya lalu ikat pinggangnya dan membiarkannya jatuh ke lantai. Nico lalu masuk ke kamar, di sana hanya lampu tidur yang menyala dan Raihan rupanya sudah tertidur d

itu cantik, mulus dan seksi, ia merasa sangat beruntung menikah dengan gadis secantik Raihan. Wal

mungkin. Namun, Nico mengenyahkan pikiran kotornya itu jauh-jauh. Nico memperbaiki posisi lingerie Raihan yang tersingkap ke atas, menarik selimut untuk men

B

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY