img Intermezzo ( Antologi Cerpen )  /  Bab 1 Terpaksa Rela | 7.14%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Intermezzo ( Antologi Cerpen )

Intermezzo ( Antologi Cerpen )

Penulis: drizzle
img img img

Bab 1 Terpaksa Rela

Jumlah Kata:1002    |    Dirilis Pada: 24/04/2024

kan me

mulutnya. Dengan tatapannya yang teduh, dia menyodorkan

perlu aku beritahu pun, rasanya semua or

angan dari seseorang yang kita hara

-benar nggak punya pilihan lain selain nurutin maunya orang tua aku," ucapny

mu boleh pukul aku sekarang," sambungnya l

ga menahan diri untuk tidak menangis. Ak

lau sejujurnya kedua kelopak mataku mulai menghangat

ik buat kita," ujarku dengan suara ber

kamu dan keseriusan kedua orang tua kamu dengan niat

asana angin malam di pesisir pantai malam ini

gak tiba-tiba

k bisa berbuat apa-ap

ah dengan nurutin kemauan orang tua, Lukas. Apalagi niat mereka baik."

..

ri sejak awal. Harusnya aku nggak di si

Aku yang minta kamu untuk tetap nemenin aku,

terlalu pengecut karena nggak bisa memperju

in yang kamu bisa. Tapi mema

dak menangis. Rasanya terlalu sakit karena harus terpisah seperti in

karena aku udah terlalu b

. Tiga tahun sama kamu, salah sa

menarikku dalam pelukannya

ri terakhir kami bersama.

-

jauh betapa meriahnya resepsi pernikahan Lukas

n aku semakin terluka melihatnya bersama sang Istri di pelam

tu masuk. Entahlah...aku hanya ingin melihatnya untuk kali terakhir sebagai or

l seseorang mem

taku yang sempat turun memba

ami memang tidak begitu dekat, tapi dia

-hati, mungkin dia khawatir pertany

rsenyum tipis,"Nggak. Aku cuman mampi

dian menggeleng cepat."Kayaknya nggak deh. Lagian ke sini juga ne

gguk tanda

, mending kita ke coffesh

Apa mukaku tampak begitu menyedihkan sekarang hingga but

*

di meja paling pojok persis di depan jendela. Hubungan kami yang tidak begitu d

ya Gita tiba-tiba memecah lamunan

dengan muka cengo.

itu bukan senyum meledek karena ak

ap yang selalu hati-hati dalam b

ataupun Lukas.” Aku mencoba jujur dengan perasaan aku sendiri, walau

ternyata kamu jauh lebih kuat daripada aku. Percaya atau nggak,

a curahan hati. Jujur saja, aku merasa sedikit kaget juga, ka

g dengan santainya bercerita padaku. Ya…kita tidak sedekat itu sebenarnya. Entahl

embuatku terdiam sejenak. “Yang ada disana sekarang ternyata bukan kamu melai

ikit, lalu kembali meletakkan cangkirnya di a

erus mengobrol tentang banyak hal. Mulai dari masalah peker

u Gita lagi. Semuanya sudah berlalu. Setiap orang juga sudah

agi jika kami terus memaksakan hubungan yang tak mungkin mendapat rest

s. Aku juga akan menciptak

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY