img RESTO GM  /  Bab 2 Bagian 2 : Trance | 4.65%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Bagian 2 : Trance

Jumlah Kata:3159    |    Dirilis Pada: 25/04/2024

sahabatnya berjalan ke arah meja mereka.

sekali tidak menjawab pertanyaan Yuda, kemudian mwreka makan dalm diam, tetapi setel

rasa ada sesuatu yang berbeda pada A

Yud?" bisik Malina. Yuda

nya mereka jadi seper

usan tepat sekali. Gerakan tubuh Astri dan Restu

tanya Yuda pada Restu

ertawa

ekarang sudah sembuh," jawab Restu. Astri juga tertawa keras, bahkan terlalu keras,

reka berdua aneh sekali," bisik Yuda, Astri memanda

ek," kata Malina secara mendada

l ramai!" seru Restu, Astri mengiyakan. Tetapi mereka berdua mengatakan hal itu seperti sambil lalu saja. Astri

ga," kata Astri dengan wajah

udah dan menggel

saja!" Malina beranjak pergi begitu saja, meninggalk

gi?" teriak Yuda setelah

engan mereka berdua, aku takut,

ya baik-baik sama mereka, kan bisa? Kenapa harus p

t cara mereka berbicara kepada kita? Mereka berbicara kepada kita seperti berbicara kepada

a teman akrabnya --Astri dan Restu-- sama sekali tidak menyusul mereka dan meminta mereka kembali bergabung di

ah berurai

saja, ya?"

era berjalan menuju ke parkiran. M

ggelengkan kepalanya dan memandang Malina dengan ber

menyuruh kita membayar juga, kan?" kata Malina dengan air mata yang mengalir di pipinya. Yuda merasa sangat iba melihat Malina

menanggapi seperti apa, "kita pulang dulu saja, ya. Semoga beso

ng hatinya, dia tahu, Astri dan Restu t

*

elirik HPnya. Grup WA mereka berempat sepi, padahal biasanya mereka berempat akan membahas banyak hal,

ihn

berteman dengannya setelah kejadian tadi. Buliran air mata mengalir lagi. Dengan penuh rasa tak menentu, Malina mengambil HPnya dan membuka pesan WAnya dengan Astri. Pesan terakhir

ri marah padanya, tetapi segera menghapus pesan itu. Malina mengetikkan pesan lagi untuk Astri, d

itu dia menyisir rambutnya dan menangis lagi. Dia

udah nggak bisa m

ermin meja riasnya. Kalau tidak salah tadi Astri memakai baju pengantin adat Jawa. Oh, M

ia meletakkan sisir di meja riasnya dan menghapus air mata

*

ngingat ketika Restu dan Astri muncul dari kamar mandi.

, mereka diam saja dan makan tanpa berkomentar apapun, baru setelah beberapa saat mereka seperti sadar

s melihat Astri dan Restu seakan tidak menyes

SD, mereka selalu bersekolah di tempat yang sama sampai sekarang, mereka sama-sama bersekolah di SMA Harapan Nusantara. Dan per

p tidak diangkat. Yuda tadi sudah ke rumah Restu, ternyata rumahnya kosong, hanya ada pembantunya yan

a salahnya sekedar memberi kabar. Yuda melihat grup WA mereka berempat. Pesan terakhir adalah tadi pagi, ketika Ast

Kalau memang benar resto itu membuat persahabatannya hanc

*

tu kamar Malina. Malina yang sedang mematut diri sebelum sekolah di

lina berde

panggil ib

saha menata diri dan memersiapkan diri. Ma

ibu Astri tidak sendiri, tetapi bersama dengan dua orang polisi. Ib

nggat atau melarikan diri, sekaligus dia juga takut mendeng

lina terakhir

rin s

ma

mi kemarin makan

n siap

ya, Restu

si itu ber

estu Lang

oleh air mata mendekati Malina, dan Malina pun

an tidak memberi kabar sama sekali ...." Ibu Astri tergugu, dia memel

susah payah, dia menceritakan pe

memejamka

asih, ya, Mbak Malina. Mohon kalau Astri menghubungi Mbak

n kepalanya, dia m

*

u. Dia pasrah ketika harus didandani layaknya pengantin Jawa Paes Ageng

dan dia melihat pasangannya. Pengantin pria yang datang dari kegelapan. Pengant

enjadi menantu ibu

t. Menantu ibu

keheranan, "aku belum pernah mel

uh pria bertopeng itu mendatangi Kalila de

lbab! Pasti tidak bisa! Masukkan dia ke dalam keranda lag

rang Pandan. Kalila menggelengkan kepalanya kuat-kuat, dia mencoba melarikan diri, tetapi baju yang dipakainya, membua

seorang dari mereka dengan nada mengejek. Pria-pria

elan ludah

api sangat 'kemaki' atau sombong itu tertawa

dia bisa lari, kita biarkan saja sampai dia menggelinding di jurang yang dalam it

riknya dan melepas sandalnya, dia mencoba berjalan ke arah pintu. Kalila tidak memedulikan teriakan-teriakan para pria. Kalila mulai berdoa dalam hati, dia bertaawudz dan tiba-tiba tembok yang mengeliling

h. Kalila mengangguk dan mengikuti arah telunjuk anak kecil itu. Ka

ara pria itu mulai mengejarnya. Kalila panik, dengan sekuat tenaga dia me

ampai dia

kejar

iar dia jatuh dan ki

pa langkah dari pintu yang dilihatnya itu Kalila tersandung batu karena dia menoleh ke belakang. Tubuh Kalila terjatuh, tersun

di belakang Kalila. Teriakan

perti itu!" Kalila menjengit. Itu suara sang pengantin laki-lak

a dia tidak akan bisa berdiri. Kalila mencoba merambat dengan ka

nge

seberapa kuat d

jadikan t

gilir ramai-ramai. Dia adalah gadi

o tidak mau, aku juga mau! Sayang wanita

, membuat Kalila sebagai objek pelecehan mereka, membuat hati Kalila panas da

gi, dan dengan menahan rasa sakit, Kalila bangkit dan berdiri tegak. Dia tidak memberi kesempat

k dari belakangnya. Kalila tersenyum puas dan me

nya tertelan oleh suara gemuruh di sekelilingnya dan tubuh Kalila seakan terdorong oleh suatu kekuatan aneh yang

istighfar berulang kali. Dia tidak berani membuka matanya dan kemudian tangannya merasaka

rang yang mengabari keluarga mereka bahwa orang tua Kalila sekarang sendiri, hanya dengan adik Kalila saja ... tubuh Kalila semakin

*

lai kabur dan kakinya terasa berat sekali untuk melangkah. Kirana merasa kepalanya begitu pusing dan suara-suara di sekelilingnya mula

yang didengar Kirana berubah menjadi suara ser

awalah ini! Nanti kalau sudah mulai mengantuk langsung makan barang ini!)" gumam Mbah Jupri pada Kirana, sambil

ur!" desis Mbah Jupri, "kalau kamu

mudian Kirana diminta menaiki sebuah kursi yang ada di dalam tandu. Dan ketika Kirana bar

sekelilingnya. Di manakah dia? Dan mau dibawa ke manakah dia? Kenapa mereka mendaki gunung, kemudian menuruni gunung itu dengan cepat

l tandunya, membuat mata Kirana semakin berat. Dan dia terjaga seketika ketika teringat nasihat Mbah Jupri padanya. Kalau dia ti

irana merasa sangat kelelahan dan rasa kantuk itu datang kembali. Bayangan tempat tidur di kamarnya

anya akan berembus di dalam tandunya saja. Dia menjengit dan teringat barang yang di jejalkan di tangannya oleh Mbah

. Kenapa dia bisa ada di sini? Bukankah kemarin ma

jatuh begitu saja, menggelinding, membuat Kirana terjungkal, terjerembab, tersungkur dan ak

pria berkumis tipis yang wajahnya nampak mengejek itu berjarak sangat dekat

u?" bisik

*

agi ini dia meminta Kirana datang ke rumahnya, dan karena Kirana tidak akan

ana nampak agak sedikit oleng jalannya. Tubuhnya seperti condong ke sebelah kiri dan kemudian tubuh Kiran

aza segera mendekati Kirana yang nampak seperti orang

n, ya, Za?" tanya Ha

ini, Ust?" tanya Fa

pasti akan senang," bisik Hasan. Faza

ti Hasan menyuruh Faza memanggil Hasna. Deng

t?" tanya Yasna khawatir dan ragu, dia takut Kirana sa

erhenti, kadang kejang lagi. Hasan memakai sarung tangan yang dibawakan oleh salah satu santri. Dengan perlaha

ke arah Yasna

kanuragan yang tinggi, Mbak. Dia memiliki refleks yang bagus," k

dia punya ilmu kebal?" ta

n te

prima karena olah tubuh dari inang atau orang yang dirasukinya, seperti Pak Sapto," jawab Hasan, "dan setelah sekian tahun meruq

na beristighfar dan bangkit meninggalkan ruang terapi ruqyah. Belum lagi Yasna sa

ustadzah yang memakai cadar. Ratu. Dia se

nya Putri. Dia menjaga j

tu padanya. Dia menyeringai

gat padak

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY