img RESTO GM  /  Bab 3 Bagian 3 : Makan Siang | 6.98%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Bagian 3 : Makan Siang

Jumlah Kata:1149    |    Dirilis Pada: 25/04/2024

kah mendengar pertanyaan

?" teriak Ratu dengan marah, dia langsung menu

, dia menarik cadar Ratu. Beberapa orang yang melihat wajah Ratu terkesiap. Hasna bertindak cepat, dia segera meruqyah Kirana dan melepaskan Ratu dari cengk

langsung menundukkan pandangannya, tetapi wajah itu tetap membayang di matanya. Hasan beristighfar beberapa kali, dan melihat R

am padanya!" teriak Kirana, matanya melotot marah,

ar desisan Hasna. Dia menjengit dan menoleh ke belakang. Hasna terseny

, seakan terpukul oleh sesuatu di depannya. Kirana menjerit marah, dia berlari lagi mendekati Hasna, dan terpental lagi ke bela

Kirana sangat kuat. Kita harus mengeluar

n ludah, dia

tidak mengajar. Kita butuh banyak bantuan!" seru Hasan. Faza m

dibanjiri ustadz ustadzah

mbunuh wanita ini! Aku hanya akan menyiksany

ana. Kirana menjerit sejadi-jadinya. Seorang ustadzah mendekati mereka be

i Drupadi?" bisik

enganggu

inya kamu masih muda. Tidak mungkin kamu dul

atmu. Ya, mungkin kamu tidak tahu aku bisa melihatmu, karena kamu dulu semacam selebritas, artis di dunia jin, kan? Kamu

Dia memandang K

aku?" tanya Kirana dengan napas m

dengan ayat Al quran itu dan kamu kepanasan, kan? Aku pernah melihat pant*

dia memandang Ka

g ajar

ar apa saja dari bangsa kalian, tetapi kemampuanku itu kugunakan untuk menco

teriak Kirana lantang

u kubakar lagi?" t

r pertanyaan Karima. Napasnya tersengal, rahang

a Kirana terbanting ke lantai dan tubuhnya bergelimpangan di lantai. Kirana benar-bena

jut melihat adegan miri

ita bernama Dewi Drupadi di daerah persendian, terutama persendian telapak tangan atau telapak kaki. Bisa jadi susuknya ada banyak, kita harus meruqyah telapak tangan dan tela

sh mendekat

ihatnya lagi, kan?" tanya Nurul Ik

rik dan gerakannya yang berlebihan, saya menduga pasti jin itu a

giku

Cakrabirawa tingkat

?" tanya Nuru

a tidak pernah memastikan kebenaran hal itu, Ustadz. Mungkin dia bohong," jawab Karima. Nurul Ikhlash mengangguk. Dan kemudian terden

sh mengingatkan istrinya. Kar

ang menjadi pemimpin pesantren ruqyah ini. Dan dia sangat suka dengan gaya Nurul Ikhlash dan Kari

pertemuan dan juga pelatihan ruqyah bagi masyarakat umum. Kajian-kajian tentang ruqyah terus diintensifkan dan Nurul Ikhlash juga mewaji

an sekali, tetapi Fadli tidak ingin muda lagi, dia merasa sudah cukup menjalani semua masa mudanya yang penuh dengan pengalaman dan petualangan dengan Sapto. Sekarang tak henti-

san ketika melihat Fadl

ters

li, inilah semangat yang diinginkan oleh Ustadz Irfan," jawab Fadli, "selalu menginga

meng

at semangat Ustadz Nurul Ikhlash. Semoga kedatangan

begini enaknya, ya, hanya tinggal duduk dan menikmati pema

at dirinya menyambut pemimpin baru di pesantren ruqyah, ada seseorang yan

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY