gan wajah tertekuk. Setidaknya sudah setengah jam ia berada di sini, hanya untuk menghibur adikny
kantin, kenapa? Karena hal apapun tentang Adam selalu menarik untu
i tekuk mulu'?" tanya Adam sambil mele
ia menopang dagunya dengan kedua
era makan gitu," ucap Adam saat melihat Medina sama sekali
bis kakak ny
dah janji m
pake kayak gini juga,"protes Medina sambil me
Sahut Ad
melas. Berharap Adam tidak lagi memak
ng bahas soal inikan? Jadi kakak mohon, untu
gak sekarang, aku belum siap." keluh Medina lag
n SMS kamu dulu, kalau dia mau
Adam
nggak mau dengar alasan apapun untuk hal
n protes tapi sikap tak peduli Adam
y masing - masing. Ekor mata Medina sesekali menyoroti wajah Adam yang tampak tenang menikma
kebaikan Medina sendiri. Apa yang di lakukan Adam hanya sebatas ingin
n sejak lama, tapi ego dan rasa cueknya terha
kantornya Mbak Ningrum." Suara Adam
Medina dengan kedua
rain soal
Aku pikir - pikir dulu soa
as Adam dan justru membu
ak jadi pemaksa kayak gini?" protes Medina dengan suara
tetap tenang. Ia tak ingin turut terpancin
ya kita ke penerbit lain. Bukan malah mint
engerin ka
l. Ia sudah terlalu emosi sekarang. Bahkan ia juga t
a? S
ngrum, makanya kakak ngotot banget
dina
nci sama
galkan Adam. Tak hanya Adam, seluruh orang yang ad
g ditangkap oleh pendengaran Adam, semuanya menyalahkan sikap Medina. M
api ia berusaha untuk tidak peduli. Berdebat denga
uara serak Nando memecah lamunan Adam. Cowok
engan sikapnya yang tenang, seak
udah janji ma
tanda mengerti, sambil
lo," Nando tampak semringah. Entah hal
yang agak berlebihan menurut Adam,
m lebar, sambil menyantap siomay milik Medina
an memandangi sikap aneh Nando. P
apa gimana? Di tanya buk
pa tawaran yang m
*
sangat yakin, sahabatnya itu tidak fokus dengan materi kuliah yang tengah di sampaikan oleh P
tidak tertarik dengan pria
n karena ia tak tertarik dengan dosennya. Melainka
Medina sama sekali tidak bercerita apapun
h?" tanya Nina deng
Agak gerah aja,"
AC-nya dingin gini. Lo j
cabut
ngemasi bukunya yang berserakan di
? Kelas Pak Don
h penting daripada
Ta
nggalkan kelas. Penghuni kelas yang lain yang sudah t
ulis sesuatu di papan tulis, tak menyadar
lau saja ini bukan kelas Pak Doni, dosen idolanya. Dan kalau saja Ia tidak mendapat tegura
apa yang sedang terja
*
ya ada Adam, Nando, dan pengurus perpustakaan di ruangan besar ini. Sama
- gilaan belajar dan mengerjakan tugasnya. Ia sama
ak, lo bakal teri
pikiri
a mengerti dan kembal
a Medina?" tanya Adam kembali
au gue bilang serius, lo ju
ang tidak pernah menyetujui Medina berpacaran dengan lelaki manapun. Alasannya
ma ini Nando selalu bertingkah menyebalkan pada adiknya. A
dina buat pacaran. Itu iseng doank. Karena gue
. Walau Adam terlihat tenang - tenang saja. Nando yakin pikiran Adam tentu t
terjadi...lo atau Medina nggak boleh nolak niat baik gue," lanjut
itu dari seseorang yang saban hari menjadi perusak mood baik adiknya. Tapi...dia bi
ng perempuan membuat kedua cowo
tempati dengan wajah gusar. Keduanya terlalu asyi
pinta Medina yang di sambut Ad
l dan berniat beranjak dari kursinya. Tampaknya k
saja, saat Medina k
lo juga
...g
n datar Medina yang menyoroti kedua cowok itu
na jadi sem
*