i" ucap Rania lalu memberanikan diri untuk
dengan tubuh yang bersimbah darah dan sepertinya beberapa tulangnya juga pa
da yang berhasil terlepas lagi, kita tidak tau apa yang akan mereka lakukan saat terlepas na
ada siswa atau siswi yang kerasukan itu terlepas dari pegangan mereka lagi setelah merek
ni pada kepala sekolah dan meminta untuk memanggil ustadz kesekolah ini untuk meny
ia akan memberontak seperti siswi tadi, ibu akan menemui kepala sekol
memegangi seorang siswi yang sedang kerasukan
wi tersebut, setelah Rania menggantikan Bu Usi, Bu Usi segera
u segera menggunakan kesempatan itu untuk mengobrol
ributan? Siapa yang menyuruh kalian?" Tanya Rania pada siswi itu, tapi seben
kan memberitahumu" timpal siswi itu dengan nada suara yang sepe
ahkan aku kalau kalian semua akan musnah dari sini kalau kalian tidak segera
ania, "Apa kamu sedang mengancamku? Aku tidak ak
serah kamu kalau kamu tidak mau pergi d
tatapan ketakutan, sementara Rania yang sedang memegangi siswi itu terlihat biasa saja dan tidak takut sediki
hat sahabat Rania yaitu Nisa masu
membantu para guru memegangi siswa-siswi yan
lakukan sesuatu yang tidak-tidak lagi"
ang tidak-tidak?" tanya Rania
menggunakan energimu terlalu berlebihan, aku tidak mau melihatmu sakit lagi, jadi aku mohon kali ini jangan berbuat seperti dulu lagi, aku lihat juga tadi ada seorang
aku tidak akan ikut campur lagi karena sudah ada ustadz
g dari mulut Rania bernafas lega karena R
ania tidak melihat kepala sekolah, Rania agak sedikit heran karena sebelumnya Nisa mengatakan kalau dia me
la sekolah sedang ada
pala sekolah itu lagi saat Bu Usi juga ust
-teman sekolahmu, sekarang ibu sudah memanggil ustadz u
sih Bu" Rania tersenyum
kan anak-anak ini agar mereka tidak menyakiti diri mere
eatas, yang Rania lihat dari ustadz itu adalah, ustadz itu tidak berh
i juga bisa melihat '
bantu pegangi anak-anak yang kerasukan ini, seorang an
-siswi untuk memegangi teman sekolah mereka, yang perempuan di pegangi oleh
, para siswa siswi yang tidak ikut masuk kedalam kelas hanya bisa melihat dari luar saja dengan
ersila di depan papan tulis dan mulai membaca ayat-ayat yang biasa digunakan
kerasukan segera bereaksi, ada yang menjerit, berteriak, menangis, ter
memegangi siswa-siswi yang kerasukan itu dengan sekuat tenaga aga
n ayat ruqiyah, ada reaksi dari siswa-siswi yang kerasukan itu, tetapi lama kelamaan reaksi dari para siswa siswi i
Pak Ustadz, Rania melihat Pak Ustadz masih terus
ngerti akan hal-hal seperti ini? dia hanya bisa membaca ayat-ayat ruqyah saja tanpa tau harus berbuat apa, sepertinya memang begitu karena melihat reaksi Pak Usutup matanya dan terus membacakan ayat-ay
ali, ustadz itu malah membuat 'me
eriak dan terpental mundur sampai me
ru-guru dan yang lainnya terkejut sambil m
a itu langsung menunjuk kesatu arah, semua yang melihat pe
a semua melihat siswa yang kerasukan itu sedang mencekik pemuda yang memegangin
karena semua yang ada di kelas itu sedang memegangi siswa-siswi yang kerasukan, bahkan mereka yang sedang memegangi anak-ana
pisahkan mereka dan sadarkan pemu
nyangka bahwa akan ada kejadian seperti ini, dia sendiri begitu terkejut karena ini pertama kalinya dirinya menemukanak itu!!" Kali ini Bu Usi meninggikan suaranya karena sediki
n nafas, Nis, kamu tolong pegang siswi ini dengan erat, tenang saja, dia tidak ak
boleh berurusan dengan 'm
kehabisan nafas, aku tidak mau hanya menontonny
engan 'mereka' lagi Ran, biarkan us
rusan meruqyah, lihat saja saat Bu Usi memintanya untuk menolong pemuda itu, ustadz itu hanya diam saja, jadi tolong jaga siswi ini dengan baik
Nisa tapi dihir
itu, saat Rania sudah berada di dekat pemuda yang tengah kerasukan
tik berikutnya, semua orang yang ada disana begitu terkejut saat me
dari tubuh pemuda tersebut, hingga detik berikutnya, Rania melempa
KK B
terdengar jelas, setelah itu, semua orang yang a
tu kini terjatuh kelantai bersama dengan pemuda yan
ali memegang sosok hitam itu, semua orang bisa kembali melihat
ahwa mereka bisa melihat sosok hitam i
n sangat kencang, "Siapa kamu?" Ucap sosok hi
n di sekolahku yang tenang ini, kamu harus membayarnya" timpal Rani
at pelan agar orang-orang yang ada di sana tid
iba-tiba terbakar, sontak semua orang yang melihat kejadian tersebut hanya bi
itam itu terus meminta ampun pada Rania, tapi Rania tidak mendengar
rah Bu Usi yang sedang memegangi seorang siswi, siswi tersebut mem
a Bu Usi pada Rania saat Ra
ng penting kita sadarkan dulu mereka sebelum
Usi setuju den
t, aku akan menarik sosok yang ma
apan Rania lalu memegangi siswi yang kerasu
ang kepala siswi yang kerasukan itu, Rania melakukan ha
ta berambut panjang keluar dari tubuh siswi itu, tentu saja mereka kembali ke
rik keluar dari pemuda tadi, sosok wanita berambut panjang itu lalu berteriak kesakitan dengan suara yang melengking tinggi hing