img CINTA DINGIN TUAN BESAR  /  Bab 1 Harus Melepaskannya Pergi | 1.45%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
CINTA DINGIN TUAN BESAR

CINTA DINGIN TUAN BESAR

Penulis: Aleena Mars
img img img

Bab 1 Harus Melepaskannya Pergi

Jumlah Kata:1695    |    Dirilis Pada: 30/09/2024

rlari tergesa menghampiri gadis bersurai gelombang. G

angannya menggerakan ayunan. Tetap tidak mengubah

keluarga terpandang dan sedang mencari seorang pelayan. Ayo, ikut. Ini kesempatan kita

irup udara segar pagi ini dengan aroma mawar dan gardenia yang paling kusukai.

sini. Mungkin saja, hari ini adalah hari keberuntunganku." Erika sedikit menunjukan wajah menyedihkan, gadis itu tahu, teman kec

n wajah seperti itu. Kamu yakin nggak sedang meray

dak dapat berkutik lagi. Wajah iba dari

nggak ada ruginya juga buat kamu .

u sendiri, aku nggak perlu izin itu untuk keluar. Aku punya kartu akses bebas kemanapun aku pergi ...." Ya ... Ga

kami. Kamu punya keahlian melukis dan bermain piano. Ditambah lagi, ibu Anya menyayangimu seperti ana

mendengar si cerewet Erika menggunakan semua a

nya dua keahlian itu. Kamu kan tahu, sejak kecil aku jarang berbicara dan sering sekali menghindari kalian

jatah cemilanku saat makan siang nanti akan menjadi milikmu. Bagaimana? Ay

. Tapi, aku nggak mau ikut-ikutan seperti yang lain, oke? Aku akan bersembunyi sampai nggak te

Marla. Ayo, pergi!" Erika mengaitka

*

orang wanita sedang be

ga Christian bulan lalu. Dia, masih tinggal disini kan?" Sejak kedatangan wanita paruh baya itu, Anya tampak gelisah. Tidak biasanya wanita paru

snya. Anya tidak memberikan jawaban apapun. Wanita itu hanya beranjak dari duduknya. Mencari dal

ke hadapan wanita tadi. Membukanya, mencarikan sesaat

selain anggukan cepat dari wanita itu. Satu helaan nafas lem

atirkan apapun, Anya, nyo

in saja, masih ada anak lain yang memenuhi kriteria nyonya!" bujuk Anya. Sambil

s itu. Dimana dia sekarang?" Anya membawa wanita it

lu, tidak perlu membawa apapun, disana dia tidak akan kekurangan apapun!" tegasny

sekali lagi Madam lihat," sepertinya Anya sangat berusaha keras membujuk Ester. Es

idak mau terseret dalam barisan. Ester masih terus berkeliling. Wajah Anya semakin gelisah saat mendekati barisan paling belakang. Ingin se

ika antusias dan terdengar tidak sabar. Tangannya terus menyenggol sikut g

tahu, alasanku tetap berada disini!" sahut Marla,

ika makin gugup dan jantungnya sudah berdebar tidak k

er semakin memb

t Erika, raut wajahnya

i, kau!" sekali lagi Ester berkata, namun kali ini Est

rlihat jelas, namun itu hanya sesaat, Erika m

l lengan gadis di sebelahnya. Marla, tidak peduli. Dia merasa ada di d

menghela nafas panjang sebelum t

ng lembut itu saat tangannya tiba-

apa? Saki

da disana?" hardik A

kutinya dar

Sekali lagi Marla yang sedang

wanya sekarang?" Ester berkata dengan nada cukup penuh penekanan. Membuat Marla me

ksud ucapannya?" Wajah pias sudah tergambar

nolak atau membuat permohonan pengganti. Marla sepenuhnya sadar dengan situasinya. Wanita tadi adal

disini, Bu. Aku mohon, jangan aku yang pergi, Bu," pinta gadis bersurai gelombang tadi, k

. Hanya saja, Ibu tidak bisa menolaknya. Ini permintaan

. Aku benar-benar nggak mau pergi dari sini, Bu!" Tangis gadis bersurai

nya mencoba menenangkan gadis itu, menco

-benar menginginkan ini. Aku mohon, B

sudah menunggu, mohon segera!" Suara seo

on, "Ayo, Marla, Ibu mohon, jangan membantah lagi!" Anya setenga

mbang tadi bahkan rela bersujud. Tetapi, saat ini, ibu yang selalu saja bersikap baik padanya mengabaikan.

ut masuk ke kamar. Itu a

u!" Gadis yang bernama Erika itu ikut bersujud di samping tubuh Marla. Menyaksikan teman terbaiknya menangis bukan hal yang m

ap bersujud. Bersujudlah sampai makan malam. Kamu tidak perlu mak

asaannya, ibu tidak akan pernah menghukum anaknya, meskipun anaknya melakukan kesalahan yang bes

an Madam menunggumu. Ini

ernama Ester tadi menunggunya tak sabar. Saat melihat gadis itu diseret ole

gadis bersurai gelombang tadi. Tangisannya tetap tidak berhenti saat di

sayang, maaf

dengan orang yang amat berarti. Dia, wanita itu, wanita yang sudah membe

u pergi, Bu,

bil menyuruh dua orang pengawal menyeret paksa Marla yang tetap menola

*

img

Konten

Bab 1 Harus Melepaskannya Pergi Bab 2 Masih Belum Percaya Bab 3 Belum Terbiasa Bab 4 Dinginnya Malam Bab 5 Rencana Tersembunyi Bab 6 Jatuh Dari Pohon
Bab 7 Benda Kesayangan
Bab 8 Cucu Kedua
Bab 9 Perubahan
Bab 10 Penasaran
Bab 11 Makian Ascar
Bab 12 Jalan Dengan Richard
Bab 13 Pendekatan
Bab 14 Kesempatan
Bab 15 Mengaku Dosa
Bab 16 Pertama
Bab 17 Teman Baru
Bab 18 Jebakan
Bab 19 Menahan Diri
Bab 20 Gelora Jiwa
Bab 21 Minta Izin
Bab 22 Bertemu Sosok Lama
Bab 23 Sudah Terbiasa
Bab 24 Perasaan Richard
Bab 25 Mulai Cemburu
Bab 26 Kesayangan
Bab 27 Janji Temu
Bab 28 Hujan
Bab 29 Marla Demam
Bab 30 Backstreet
Bab 31 Rasa Kecewa
Bab 32 Bukan Adik Kandung
Bab 33 Pulang
Bab 34 Janji Terucap
Bab 35 Dingin dan Kejam
Bab 36 Penampilan Yang Berbeda
Bab 37 Bukan Boneka
Bab 38 Teman Sejati
Bab 39 Bencana Tak Terduga
Bab 40 Menghilang Lagi
Bab 41 Tolong, Maafkan Mereka
Bab 42 Kembali Bertemu
Bab 43 Berusaha Tegar
Bab 44 Undangan Pernikahan
Bab 45 Awan Gelap
Bab 46 Tidak Ada Kesempatan
Bab 47 Keluar Sarang
Bab 48 Kenangan Yang Kembali
Bab 49 Pesta Di Mulai
Bab 50 Bikin Kesal
Bab 51 Menaklukkan Hati
Bab 52 Sentuhan Dingin
Bab 53 Bobol Gawang
Bab 54 Menebus Dosa
Bab 55 Menggodanya
Bab 56 Hati Yang Terusik
Bab 57 Luka Tersayat
Bab 58 Saling Menyakiti
Bab 59 Lingkaran Hitam
Bab 60 Pengantin Kecil
Bab 61 Keraguan
Bab 62 Tidak Boleh Kalah
Bab 63 Tidak Boleh Kehilangannya
Bab 64 Kedua Kalinya
Bab 65 Hal Gila
Bab 66 Ternyata Salah
Bab 67 Kesedihan Mendalam
Bab 68 Jebakan Ascar
Bab 69 Lembut Dan Hangat
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY