img Antara Cinta Dan Trauma  /  Bab 7 Putusnya Sebuah Hubungan | 46.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Putusnya Sebuah Hubungan

Jumlah Kata:1473    |    Dirilis Pada: 08/12/2024

nya. Tanpa berkata apa-apa pada Dani, ia mengambil kunci motor dan melangkah

putar, teringat pada perasaan yang pernah ia bagi dengan Dara, pada tawa dan air mata merek

kosong. Begitu melihat Adel, mata Dara langsung menatapnya, dan untuk pertama kalinya dalam beberapa wakt

jauh. Ia memandangi Dara, mencari kata-kata

ka suara l

ai dari mana, Del. Tapi gue bener-bener minta ma

Kata itu terdengar sederhana, tapi begitu berat

ri dulu, Dar? Kenapa lo harus bawa semuanya ke

gak tahu. gue salah, Del. Gue... gue terlalu egois. Gue ngerasa k

ue pas lagi paling butuh. Gue nggak ngerti lagi sama lo, sama semuanya. Dan lo

el. Gue nyakitin lo. Gue nggak pernah berniat buat itu, tapi kadang..

. Dulu, ia bisa merasakan kasih sayang Dara, tapi sekarang, perasaan itu sem

iknya perlahan. "Gue nggak bisa lagi, Dar. Gue udah terlal

e nggak nyesel lo jadi bagian dari hidup gue, Del. Gue c

sekarang bukan lagi persahabatan seperti dulu. Ini bukan sek

butuh waktu." Ia bangkit dari kursinya, meninggalkan Dar

ebelum pulang ke rumah. Ia memutuskan untuk mampir ke minimarket terdekat. Sesampainya di sana

pikir panjang, ia mengambil botol cairan vape dengan rasa mint dan sebuah bungkus rokok. Ini adalah cara lamanya untuk mered

keluar dari minimarket, ia membuka botol Coca-Cola dan menyruputnya, sambil menyalakan rokok yang sudah terb

an cara yang sehat untuk melampiaskan semuanya, tapi entah kenapa, rokok dan vape itu memberinya sed

a yang terjadi-tentang Dara, tentang Vero, dan tentang dirinya sendiri yang merasa hancur.

a yang menyentuh lengannya. Tanpa melihat, ia

ari tempatnya duduk, s

upain semua masalah." Suara Dara terdengar sedikit sarka

k berani menatap mata Dara. "Lo nggak ngerti,

apa-apa. Ia tahu betapa berat yang Adel rasa

d buat nyakitin lo, Del. Tapi gue juga nggak tah

enyesap rokok yang tersisa. "Gue juga ngga

arus jujur sama diri lo sendiri, Del. Lo nggak bisa terus-terusan numpuk

osong. "Mungkin lo benar. Tapi sekarang, gue cuma butuh ru

rasaan yang sudah lama ia pendam. Tanpa berkata lebih lanjut, ia

muncul. Ia tahu, ini adalah keputusan yang benar untuk dirinya. Dalam sekejap, ia

menyembuhkan

meskipun ia merasa hancur di dalam. Ia berdiri, menyelesaikan minumannya, dan melemparkan botol kosong ke tempat samp

h pulang. Jalanan yang kosong membuatnya merasa sedikit terasing, namun itu memberinya sedikit ketena

dang bekerja, dan di ruang tamu hanya ada Dani, adiknya yang sedang asyik bermain dengan ponse

senyum pahit. Ia duduk di tepi tempat tidur, menggenggam erat kucing peliharaannya, Pupus, yang segera melompat

kesayangannya, meskipun tahu hewan itu takkan bisa menjawab. "Gue

r. Ia memeluk kucing itu lebih erat, seolah mencari kenyamanan dalam pelukan kecil itu. Tapi rasa kesepian yang ia ra

ia pikirkan, tapi semua itu terasa terlalu berat. Di satu sisi, ia ingin melepaskan semua yang terjadi-terutama hubungan

skan untuk tidur. Mungkin besok akan menjadi hari y

jalanan untuk sembuh, untuk menerima dan memaafkan dirinya sendiri, masih

dijalani meski hatinya masih penuh dengan pertanyaan dan perasaan yang tidak terjawab. Setelah membersihkan diri, ia keluar

," kata Dani sambi

rgeletak di meja. Ia hanya bisa diam, merasa terasing meskipun ada anggota keluarga

, ia langsung mengambil tas sekolahnya dan bersiap untuk pergi. Da

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY