kipun hatinya masih terluka. Jalanan di depan rumah tampak sibuk seperti biasa
Ia berharap bisa melewati hari dengan lancar, tanpa pertemuan yang menambah beban di hatinya. Namun
ia tidak ingin lagi berlarut-larut dalam kesedihan yang sama. Ia ingin berusaha untuk kembali fokus pada dirinya sendiri. Tapi, mes
hari itu. Suasana kelas tidak banyak berubah, teman-temannya tetap sibuk dengan urusan masing-masing, dan hanya beberapa orang yan
menghampirinya, tetapi obrolan mereka terasa tidak berarti. Ia tidak terlalu ingin terlibat da
ayar sejenak sebelum memutuskan untuk tidak membalasnya. Baginya, semuanya masih terasa berat dan dia
tidak akan bisa menghindar dari kenyataan yang ada. Hubungan dengan Dara yang semakin renggang, dan masal
ahu bahwa ia sudah mengambil langkah untuk bertahan, untuk mencoba bangkit meskipun terasa sangat sulit. Ia i
apan bahwa langkah-langkah kecil yang ia ambil hari ini
-
ang dalam seperti sebelumnya, mereka tetap saling mengirim pesan. Namun, ada jarak yang cukup terasa antara keduanya. Adel m
r sambil memandangi layar ponselnya. Ada beberapa pesan dari Vero yang belum dibalas. Vero sudah beberapa k
utuskan untuk me
ama ya kita nggak
n balasan dari
ngen ngobrol sama lo. Lo
sisi, dia ingin menjaga jarak, tetapi di sisi lain, dia mas
ang dipikirin. Banyak hal
gera me
buat sendiri, gue bakal ngerti kok. Tapi, jan
ubungan mereka belum sempurna dan banyak ketegangan yang be
. Gue hargain itu. G
ngan nada yang p
Kalau lo udah siap,
mit dan penuh ketidakpastian, tetapi mungkin inilah cara mereka untuk mulai memper
an diri di tempat tidur, masih dengan banyak pe
a, bertanya-tanya tentang masa depan hubungannya dengan Vero da
-
nya pada dirinya sendiri, apakah ini yang terbaik untuknya-untuk menerima semuanya. Dia tahu bahwa tidak sem
hatinya sedikit demi sedikit. Dia tahu, untuk bisa melanjutkan hidup, di
etiap pagi, dia bangun dengan tekad untuk menjalani hari tanpa beban yang terlalu berat di pikirannya. Dia mulai menghabiskan wak
memegang ponselnya. Beberapa pesan masuk, termasuk dari Vero. Kali ini, di
butuh waktu. Tapi, lo harus tah
masih ada, dan meskipun hubungannya tidak bisa seperti dulu,
Vero. Gue cuma butuh waktu
emudian, balasan
sabar. Kalau lo b
sai sepenuhnya, tapi sekarang dia merasa lebih kuat. Dia merasa lebih siap untuk me
sore itu terasa sejuk, dan dia merasa sedikit lebih tenang. Dia tahu, mungkin akan ada lebih banyak tantangan yang harus
a dirinya sendiri, sambil ter
-
nya pada dirinya sendiri, apakah ini yang terbaik untuknya-untuk menerima semuanya. Dia tahu bahwa tidak sem
hatinya sedikit demi sedikit. Dia tahu, untuk bisa melanjutkan hidup, di
etiap pagi, dia bangun dengan tekad untuk menjalani hari tanpa beban yang terlalu berat di pikirannya. Dia mulai menghabiskan wak
memegang ponselnya. Beberapa pesan masuk, termasuk dari Vero. Kali ini, di
butuh waktu. Tapi, lo harus tah
masih ada, dan meskipun hubungannya tidak bisa seperti dulu,
Vero. Gue cuma butuh waktu
emudian, balasan
sabar. Kalau lo b
sai sepenuhnya, tapi sekarang dia merasa lebih kuat. Dia merasa lebih siap untuk me
sore itu terasa sejuk, dan dia merasa sedikit lebih tenang. Dia tahu, mungkin akan ada lebih banyak tantangan yang harus
a dirinya sendiri, sambil ter
-
erhubungan, suasana antara mereka tidak seperti dulu lagi. Adel merasa ada jarak yang mulai terbentuk, ta