ak hujan badai. Juteknya luar biasa. Dia pantang bersitatap sama aku. Dia melemparkan tatapan taja
banget. Aku harus sekamar sama seorang cowok! 'Di
sih lapar?" Suara Ethan
iri sedekat ini? Jantungku yang biasa
ng berpikir," jawabku sambil berges
get sama aku. Aku curiga, nih, jangan-jangan kepalanya terbentur dan di
tanyanya sambil melipat tangan.
ja dulu? Aku mau mandi, lo, in
u. Ngapain juga aku harus keluar dari kam
i meninggi, berusaha
ndikan? Ayo!" tantangnya.
u. Aku semakin menjauh darinya. Apa dia b
," katanya sambil tersenyum santai. Gelag
protes. Dengan cepat, aku menyelonong masuk ke da
" gumamku d
gak berhenti berdegup dengan irama yang aneh.
wer. Air dingin mulai membasahi tubuhku yang gerah sejak seharian. Ah, se
duk
staga ...!" Aku menggeram kesal. Rasanya ingin menangis. Ini semua salah Ethan! Masa iy
ini lengkap dengan paket Jacuzzi yang seharusnya bikin santai, tapi sekarang hanya bikin aku stres. Mataku m
dengar suara k
Tok
ti. "Iya, ada apa?" tanyaku dengan suara yan
Ethan dengan nada menyebalkan. Ingin sekali a
nada lembut, berusaha menahan
mm
k," pintaku sambil menyatukan kedua telapak tangan. Aku ber
aja bertanya. Sudah jelas-jelas aku m
i'm not talking w
olong ambilkan, dong," pintak
aku," balasnya dengan
kankah aku sudah minta baik-
ong ambilkan han
Masa aku disuruh panggil dia deng
da, deh," kesalku. Tubuhku sudah menggigi
aku Honey, maka aku akan me
aku pengen menabok kepalanya biar wa
aha untuk terdengar lebih memelas
ang absurd itu. Rasanya membuatku ingin teriak. Gim
, memaksaku untuk menahan emosiku dan ikut
n handuknya, dong," ucap
etar karena kedinginan, bukan karena
intunya," katanya. Aku yakin d
al," ucapku penuh waspada. Cowo
sudah aku dobrak pintu kamar mandi
Bawel!" ump
u kamar mandi, memberi celah agar
ih
ngsung menutup pintu kamar
engenakan piyama tidur dan mengaplikasikan
uju ranjang. Ethan sudah rebahan denga
sebiji bantal di sampingnya. Namun, dengan cep
?" tanyanya d
au joging pakai ban
pingnya dengan ekspresi santai. Sementara kedua bola matak
mau tidur di sofa itu." Telunjukku lurus m
bawel. Udah malam, waktunya tidur. Besok, kamu harus ikut aku
seranjang sama kamu yang cuma pakai sempak! Mana bulu keteknya panjang juga.
Dia menanyakan itu
dewasa yang punya nafsu. Enggak lucu, kan, saat aku sedang mengorok tidur,
kamu di tengah malam, iya?" tebaknya
abku cepat, tapi di dalam
ja. Tidur aja di sini. Lagian, bulu ketek aku belum cu
ma kali aku kenal. Aku masih ingin melayangkan protes, tapi mataku terlalu berat. R
was kamu, jangan macem-macem sama aku!" Sekali lagi
unggungiku dan menarik
tanyaan itu terlintas di benak
nantinya jatuh cinta sekali lagi sama kamu. Aku masih belum sia
yang melayaniku dengan sangat baik sekali? Aku yakin ada kejadian yang telah men