erada di dalam kamar tiba-tiba bunyi bel Apartemen milik Alena berbunyi Alena pun segera membuk

gan Pd nya bilang seperti dan tanpa persetujuan Alena, Devin langs

atang ke Apartemenku,” ucap

h pagi bagaimana kalau kita melakukan sesuatu ter

mu apa?” t

rnah melakukannya,” ucap Devin dengan ja

u bisa keluar daru Apartemen aku,” ucap Alena dan berlalu pergi ke kamarnya untuk men

untuk jemput kamu, jadi ayo ki

cap Alena dan berjalan ke arah pintu keluar dan di ikuti Devin di belakangnya

yang berlalu lalang serta orang-orang yang berjalan kaki. Devin yang merasa di diamkan saja oleh Alena merasa geram se

banyak karyawan yang datang jadi tidak ada yang melihat Alena turun dari mobil Devin. Kalau ada yang li

, entahlah apa maunya bos ini yang suka berbuat semaunya sendiri. Alena jengah melihat De

ng saya lihat bapak begitu. Sebaiknya bapak ke ruangan bapak,” ucap Alena

cantik kalau lagi serius,” ucap Devin dengan senyuman mautnya yang biasa di lihat wanita di luaran sana, tapi Alena

tahu bapak ada di sini pasti mereka akan berkata yang tidak-tidak tentang saya j

aupun omongin kamu di belakang kamu, satu lagi kamu akan segera menjadi

diri sekali,”ucap Alen

aku akan menikahimu, oke kalau begitu saya pergi dulu keruangan

bos mesum apa lagi kalau sampai benar gue ngandung anaknya jangan s

tokk

,” uca

an yang satu ini laporan mingguan keuangan perusahaan

a ntar kita makan siang

a kamu mau makan d

ekat kantor nah katanya di situ menu barunya sea

gi makanan, tapi nanti kamu ya

ngan kamu aku masih ada kerjaan numpuk,”

Aneta yang langsung ber

tah kenapa hari ini rasanya ia sangat malas untuk bekerja untung saja hari ini

nda tangani oleh Devin dan Evan juga akan menyampaikan bahwa ia bar

ngani dan setelah nanti tuan tidak ada pekerjaan la

ulang memangnya ad

uan karena nyonya besar juga ti

mit untuk keluar ruangan, Devin pun langsung keluar ruangan dan menuju ruangan Alena ia akan meberi tahu kepada Alena bahw

as-jelas Alena menolaknya mentah-mentah, ya namanya Devin ia ta

a ke dalam ruangan Alena tanpa

buk?” tanya Devin ber

ang itu ketok pintu terlebih dahulu,” uc

ng duluan karena tadi mama aku menelepon suruh pulang jadi kamu jangan ma

apa saya kenapa bapak ngatur-

at-dekat dengan laki-laki akan aku pastikan hidup kamu nggak tenang. A

an siangpun sudah tiba Alena dan Aneta makan siang di restoran dekan kantor mereka memesan makanan seafood yang katany menu terbaru rest